Friday, July 31, 2009

LAMPIRAN-4. BERBAGAI ACARA KHAS 'KEGELAPAN' ORG.BATAK

at 6:37:00 PM 0 comments

Kegiatan-kegiatan dibawah ini menimbulkan ikatan/persekutuan dengan kuasa gelap, mungkin ikatan-tipis saja. jadi kalau anda ingin aman, sebaiknya dihindari. Dalih 'adat' atau pelestarian budaya bukan pembenaran untuk secara membabi-buta diikuti. Yang menentukan aman/tidaknya untuk diikuti adalah Firman Tuhan (jadi: Alkitab!).

Dalam bahasa Inggris, budaya berarti 'culture', dengan akar kata 'cult' yang berarti PENYEMBAHAN! Pada awalnya 'budaya' terbentuk waktu manusia menyembah 'kuasa' yang sangat hebat yang jauh mengatasi dirinya, namun tidak dikenalnya. Jadi asal menyembah saja. Dan leluhur bangsa Batak sekian ratus tahun yang lalu belum mengenal Tuhan Yesus, Tuhan yang benar! Yang dikenal adalah Ompu Debata Mulajadi, yang (lagi-lagi) adalah nama-samaran Iblis! Bacalah ESANAMANYA, oleh penulis yang sama. Jadi penyembahan yang dilakukan pada zaman dahulu, tersesat arahnya dan segera ditanggapi oleh Iblis!

Penulis pernah melayani seorang 'Raja-adat' yang pengertiannya tentang adat sangat dalam, namun tidak diperoleh dari pustaka (buku). Ia berani menyatakan bahwa praktek-praktek adat yang sekarang, hanya se'kulit' dari ketentuan adat yang sesungguhnya. Ia adalah orang Kristen, namun diakuinya bahwa pengetahuannya itu diperoleh 'secara otomatis', tidak ada yang mengajari. Ia bahkan mampu memanjatkan doa-doa adat yang harus diucapkan dalam setiap upacara-adat. Tanpa harus belajar!

Penulis menantang dia dengan pernyataan ini: "Saudaraku, kalau mampu sanggalah hal ini: saya yakin doa-doa anda itu sama dengan doa-doa yang biasa dipanjatkan oleh seorang Parmalim' (penganut agama Batak animistis), kendati kedua jenis doa itu belum pernah saya dengar!" Ia tidak mampu menyanggah hal itu. Akhirnya diakuinya bahwa ia sudah dipersiapkan menjadi 'Raja adat' sejak kanak-kanak. Melalui suatu upacara penyembahan (spirituil) yang anismistis! Kakeknya adalah seorang dukun besar yang disegani.

Bapa ini menyerahkan kehidupan kepada Yesus, setelah menginsyafi bahwa 'ke-raja adat-an'nya itu tidak menolongnya dari kenyataan bahwa ia harus memelihara tiga (dari lima) orang anak yang sinting di rumahnya! Dan Puji Tuhan, Yesus menolongnya dan menyembuhkan anak-anaknya!

Di bawah ini dicantumkan berbagai jenis upacara adat Batak, yang kalau ingin aman, sebaiknya anda hindari:

  1. Ziarah ke kuburan, pasang rokok, bakar kemenyan atau 'pelean' (sesajen) lain, berdoa (berbicara dengan si mati), cuci muka;
  2. 'Mamele' di rumah, di tempat keramat, di kuburan, atau 'mamelehon namargoar', sebelum disantap atau 'marbagi-jambar';
  3. Di 'upa aatau di'ulos' i;
  4. 'Mangongkol-holi' / 'papinda saring-saring';
  5. 'Siar-siaran', (kesurupan);
  6. 'Manortor & manjalo sahal' (mangondasi), dalam upacara kematian atau pemindahan makam, kedua telapak tangan dilambaikan ke arah wajah sendiri, untuk beroleh 'sahala' atau 'sumangot' (arwah) yang mati!
  7. Menyediakan bakul berisi beras, cabang beringin dan bulir padi, kepala kerbau (upacara kematian);
  8. Menerima 'ulos-tondi' (kandungan 7-bulan );
  9. membangun/meresmikan rumah, tugu, makam, dll.;
  10. Pertunjukan sigale-gale', 'gondang', 'uning-uningan' (lebih buruk lagi jika disertai penyembahan agar pendengar atau penonton terkesan).

LAMPIRAN-3 BERBAGAI CARA PELANGGARAN 10-HUKUM TUHAN

at 6:36:00 PM 0 comments

Baca: keluaran 20:1-17

Hukum-I: Jangan ada padamu allah lain dihadapanKu....

  • Banyak hal dapat menajdi allah lain: Buddha, Konghucu, Bunda Maria, Diponegoro, orang besar yang lain, suami atau isteri, mungkin anda pertuhankan. Begitu pula anak, benda peninggalan kekasih, boss (atasan, dll. perlu dipertobatkan! Lampiran-2 menguraikan tentang ilah-ilah lainnya.)

HUKUM-II (diringkas: Jangan menyembah berhala!)

  • Hal ini diterangkan secara luas dalam Lampiran-2.

HUKUM-III: Jangan menyebut nama Tuhan, Theosmu, dengan sembarangan....

  • Nama Tuhan, Yesus Kristus, jangan diucapkan sembarangan, ucapkanlah dengan penuh hormat.

HUKUM-IV: Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat....

  • Apakah anda sudah menghormati dan mengkuduskan hari yang ditentukan untuk memberkati kepada Tuhan Yesus dan beristirahat dan pekerjaan duniawi anda? Kalau anda sering bolos dari kebaktian karena keperluan duniawi semata, pertobatkanlah!

HUKUM-V: Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu.....

  • berkelahi/bermusuhan dengan orang tua;
  • tidak memenuhi harapan orang tua; hal ini bertambah gawat kalau orang tua sempat berjanji kepada Tuhan agar anda menjadi pendeta atau hamba Tuhan!
  • melarikan diri dari rumah!
  • tidak mau mengurus orang tua yang sudah lemah dan sakit-sakitan;
  • menikah tanpa izin/kawin lari; walaupun anda kemudian beroleh pemberkatan di Gereja, ini belum memberi keampunan atas pelanggaran Hukum yang Kelima dan Ketujuh atau perzinah (kalau sempat terjadi)!

HUKUM-VI: Jangan membunuh.

  • membunuh manusia, dengan tangan sendiri atau pinjam tangan orang lain.
  • membunuh janin (pengguguran kandungan).

HUKUM-VII: Jangan berzinah.

  • berkelamin diluar pernikahan yang diberkati;
  • berkelamin dengan yang bukan isteri atau suami sendiri;
    dengan sesama laki-laki/sesama perempuan; dengan ternak atau hewan lainnya!

HUKUM-VIII: Jangan mencuri.

  • mencuri dengan tangan sendiri, menyuruh orang lain; korupsi, rampok, penodongan, penjambretan;
  • tegasnya: jangan mengambil sesuatu yang bukan hak anda!

HUKUM-IX: Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.

  • semua dusta adalah dosa, dusta menjadikan anda 'anak Iblis', Iblis adalah Pendusta, bapak segala dusta [Yoh.8:43-44].

HUKUM-X (diringkas): Jangan mengingini milik orang lain.

  • mengingini, hasrat memiliki atau hasrat mengambil alih!
  • ini akan membawa anda kepada dosa pencurian!

LAMPIRAN-2. BENTUK-BENTUK IKATAN KUASA GELAP/BERHALA

at 6:36:00 PM 0 comments

Pelepasan dari cengkeraman Iblis harus dilakukan secara satu ikatan, berdoa pertobatan (mengakui pernah bersekutu dengan Iblis, menyesal atau peristiwa itu dan berjanji tidak akan mengulanginya, lalu minta diampuni Tuhan Yesus), setelah itu, dengan kuasa gelap yang bersangkutan serta menyatakan diri menjadi pengikut Yesus yang setia. Untuk jenis-jenis tertentu ada tambahan penangan khusus, seperti tertera di dalam masing-masing kasus dibawah ini.

1. PERNAH DI PERSEMBAHKAN

Ada pasien yang pernah mempersembahkan diri menjadi hamba Iblis. Adapula yang pernah dipersembahkan (oleh orangtuanya/kakek) semasa bayi, seperti contoh pada Pasal-4.2.4.2.). Peristiwa semacam ini terungkap, perlu campur tangan langsung dari Tuhan. Kalau sudah terungkap, doa penyangkalan dan doa pemutusan ikatan sudah cukup untuk membebaskan ybs. Namun untuk pembebasan yang sempurna pasien sebaiknya mengabdikan sisa hidupnya untuk kemuliaan Tuhan (menjadi hamba Tuhan).

2. SEMUA KEPERCAYAAN MASA LALU

Yesus sebagai Juruselamat pribadi : Buddha, Muhammad, Bunda Maria, Dewa-dewa Hindu, sembahan-sembahan animisme, ayat-ayat "Kitab-suci" yang dihapal (istimewa: "kalimat syahadat"), bahkan semua berhala atau yang diberhalakan dimasa lalu (dapat berupa peninggalan orang tua, kekasih, anak kesayangan, benda kesayangan, dsb.), harus disangkali!

3. MANTERA/JAMPI ATAU SEJENISNYA

  • Bentuk mantera atau jampi dapat berupa kalimat yang tidak dimengerti misalnya dari al Qur'an, Perjanjian Lama, ada mantera yang ekstreem: menggunakan ayat dari Kitab Wahyu;
  • Jangan terkecoh penggunaan kata allah, suci, Tuhan, debata, kudus, badia, dsb, hanya satu TUHAN yang benar, yaitu bernama Yesus Kristus!
  • Contoh: jampi, tabas-tabas, doa-doa guna (tanpa sadar sering diucapkan oleh orang Kristen), baca-baca, rapal, mantera, kalsyah;

Minta pasien mengucapkan satu mantera (kalau masih ingat), lalu buat pernyataan: "Dengan Kuasa Yesus mantera ini saya ikat, kuasanya dihancurkan dan dibakar oleh Roh Kudus, dan mulai sekarang tidak ada lagi kuasanya, dimanapun diucapkan, atau oleh siapun diucapkan!" Lanjutkan dengan mantera berikutnya, begitu seterusnya.

4. MAKANAN/MINUMAN BENDA DITELAN

  • Banyak restoran yang menggunakan pelaris dengan jasa Iblis (kuasa gelap), misalnya restoran cina, Jepang, 99, dll.
  • Ada makanan dan minuman yang ditelan/diminum atas perintah atau petunjuk dukun, (darah, ikan, kodk, 'simbora', air raksa);
  • Ada makanan yang sebelum dihidangkan sudah disajikan lebih dahulu kepada arwah orang mati (dibaliknya: setan), ada pasien pernah memakan sesajen dari meja persembahan, darah sapi, qurban, dsb.
  • Minuman, asap, ganja, narkotik (peyote, LSD, jamur-tertentu);

Pasien diajak berdoa agar Roh Yesus mengkuduskan isi perut, otak atau bagian badan lain yang terkena/tersentuh oleh benda Iblis.

5. BENDA YANG DIPAKAI-HABIS

  • Air kembang/air jampi untuk mandi (mar-tub), shampo, sabun tertentu, pomade, minyak angin yang sudah dijampi, atau berasal dari dukun/kelenteng, ataupun diracik atas petunjuk dukun.
  • Kalau belum habis perlu dihancurkan/dibakar;

Bagian tubuh yang terkena perlu dikuduskan kembali oleh kuasa Yesus (pasien diajak berdoa pengkudusan).

6. BENDA DI DALAM TUBUH

Dimasukkan kedalam badan dengan cara gaib atau operasi; CONTOH: susuk, isim, goresan, tusukan,susuk-debu; perlu pengeluaran benda itu (atau pengkudusannya) oleh kuasa Yesus; ajak pasien berdoa pengkudusan.

7. POSTUR ATAU GERAKAN TUBUH

  • Semua jenis meditasi, yoga, Tai shi cwan, wai tan kung, sin-lam-ba, Si-li-wa, Merpati Putih, Bangau Putih, dll, adalah gerakan atau posture yang sudah dimateraikan Iblis sebagai tanda persekutuan dengan dia!
  • Gerakan tanda-tangan Iblisi, Tiupan Iblisi, semua jenis Ilmu Silat (Islam). Perlu berdoa minta supaya pribadi ybs. dikuduskan dan jurus-jurus atau sikap meditasi itu dilupakan dari ingatan.

8. REKREASI/AMUSEMENT

  • Jailangkung, barong-say, nini-towo; menonton atau menikmatinya sudah merupakan persekutuan dengan Iblis.
  • Sulap, hypnotis, sihir; sebagai pelaku atau obyek, perlu doa pengkudusan bagian-bagian (atau seluruh) tubuh yang sempat terpengaruh!
  • Musik: Rolling Stone, Beatles, Madonna, Hard-Rock pada umumnya, AC-DC, KISS; perlu pengkudusan telinga dan pengikisan ingatan tentang irama dan teks lagu.
  • Video game, film video robot jepang, perlu pengkudusan anggota tubuh yang terlibat (dan pengkudusan ingatan).
  • Lagu-lagu yang tidak dimengerti arti/asalnya, misalnya: Kumbaya, El Condor Pasha; perlu pengkudusan telinga dan mulut yang pernah menyanyikannya.
  • Gondang, gendhing, uning-uningan, gending Bali, segala musik dan irama yang memilki daya-pukau (enchanting); perlu pengkudusan telinga dan ingatan.

9. BENDA DILUAR TUBUH (biasanya perlu dihancurkan) :

  • cincin, gelang, anting-anting, akar bahar, saputangan;
  • keris, rencong, golok, badik, hujur (lembing), tunggal-panaluan;
  • jahe, lada, sekapur sirih, unte mangir;
  • photo, ulos, bibel, sepatu, selendang, sendal, arloji, uang logam Rp.100,- (yang sudah dijampi);
  • kantong jimat, kalung jimat, tali pusat (pusok);
  • poster, kertas isim (Arab, cina, bibel: Yer.33:3);
  • batu cincin, anting-anting, mestika,mestika lainnya;
  • rumah biberi berbagai benda: sapu lidi, air kelapa, garam, telur angsa, kelapa-pisang-bendera, darah ayam, kepala kerbau, air jampi, ditanami keris, susuk dll. (Kemungkinan oleh pemilik lama); perlu dilakukan banyak kebaktian/doa pengkudusan rumah

10. PRAKTEK/PELAJARAN ILMU GAIB

  • Ramalan (bintang, kartu, gelatik, dll.), paranormal, magnetisme, sihir, kharang tinggi, ilmu kebal, ilmu kebatinan, meditasi, dll.
  • Pasien yang jadi korban praktek dilepaskan melalui pelayanan yang standard (menyesali dosa, minta ampun dan menyangkali persekutuan dengan Iblis, lalu hardik pergi kuasa-kuasa gelap yang sempat merasuk).
  • bagi pasien yang sempat khusus dan relatif lama untuk mengikis ilmu-ilmu yang sempat masuk/diamalkan.

11. KUASA GELAP MASUK SECARA PAKSA

  • Ini hanya mungkin terjadi pada pasien yang tadinya sudah punya jalur tebal (jalur kendali) untuk penyerangan kuasa gelap atau sudah menjadi hamba Iblis.
  • Kadang-kadang pasien tidak sadar waktu bayi, waktu tidur, waktu coma, masuk liwat hypnotisme, terasuk waktu meninjau makam keramat (tidak berdoa minta dibungkus Kuasa Tuhan sebelumnya);
  • Dapat juga masuk waktu pelayanan kuasa gelap, disuruh guru sekolah untuk membuat karangan tentang dukun;

Sebaliknya, pasien yang koma dapat dilayani dan dilepaskan dari ikatan kuasa gelap (dengan paksa atau setengah paksa; Yudas : 21-23, 1Kor.5:4,5) oleh hamba Tuhan yang berkompeten.

12. MEMELIHARA/MENJADI MAKHLUK HALUS: memelihara tuyul, memelihara jin (Karnaen), ngepet, memelihara kelelawar atau ular jadi-jadian.

13. DIDAMPINGI/BERISTERI/BERSUAMIKAN MAKHLUK HALUS

Kasus pendamping (setan yang berpura-pura sebagai Raja Uti, Nyi Roro Kidul, dsb). Ada pasien yang bersuamikan atau beristerikan setan, pasien dengan pribadi rangkap, dsb.

LAMPIRAN-1 : AYAT-AYAT TENTANG KUASA GELAP

at 6:35:00 PM 0 comments

A. TENTANG KUTUK-WARISAN

Yang dimaksud dengan garis kutuk bukanlah doasa warisan, karena dosa yang tidak diwariskan [Yeh.18:2-4], tetapi ikatan perjanjian leluhur dengan Iblis dan pengaruh buruk (dampak) akibat dosa leluhur, yang dinyatakan didalam :

  • Kel.20:4-5 (hukum-II), TUHAN membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya kepada keturunan ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Dia;
  • Rat.5:7-9, bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tidak ada lagi(=sudah mati), dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka;
  • Ul.28:18,32,41,46,53,54,59 menggambarkan tentang derita dan penanggungan keturunan orang-orang yang tidak mau berhamba kepada TUHAN dengan sukacita dan gembira hati walaupun (dijanjikan) akan kelimpahan segala-segalanya. (ul.28:47-48);
  • Mz.51:7, diperanakkan dalam kesalahan, dikandung dalam dosa;

Banyak Pengajar Kristiani beranggapan bahwa ketentuan Hukum-II hanya berlaku pada zaman Perjanjian Lama, jadi tidak berlaku lagi bagi orang-orang Kristen. Perlu diulangi, yang dibicarakan di dalam tulisan ini bukanlah dosa-warisan, tetapi keterikatan dengan kuasa Iblis, yang berakibat pewarisan kutuk yang berakibatkan penderitaan hidup yang tidak perlu!

Ayat-ayat berikut menjawab bahwa hal itu masih berlaku pada masa pelayanan Yesus, bahkan berlaku terus ke zaman Wahyu, zaman masa-depan bagi kitapun!

  • Yoh.9:1-2, pertanyaan "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga dilahirkan buta?" hanya mungkin diajukan oleh orang-orang yang menganggap bahwa keturunannnya. Kalau anggapan ini keliru, tentu Yesus sudah mengkoreksinya pada ayat-ayat selanjutnya!
  • Why.2:20-23, Izebel (nabiah palsu) menyesatkan hamba-hamba Tuhan ke dalam perzinahan rohani (dan makan persembahan-persembahan berhala), maka mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan kedalam kesukaran yang besar (ay-22) dan anak-anaknya akan Kumatikan (ay-23). Jelaslah, anak-anak ikut terkena kutuk karena dosa orang tua mereka!

Tidak perlu berdebat panjang mengenai masalah ini, ambil saja amannya, ajak seorang hamba Tuhan membantu mendoakan agar garis kutuk diputuskan (tulah dibatalkan), maka anda akan lepas dari kutukan akibat dosa leluhur. Bukankah berdoa tidak memakan biaya?

B.TENTANG ORANG MATI (Jalan pendekat yang paling sering dipakai Iblis untuk mengikat orang!) :

  • Alkitab (Pkh.9:5-6): orang mati tidak tahu apa-apa lagi, tidak ada upah/bagian dari mereka dalam segala urusan yang terjadi di bawah matahari;
  • Mazmur 146:4 nyawa melayang, kembali ke tanah, lenyap maksud-maksudnya;
  • Lukas 9:60 (juga Matius 6:22): biarlah orang mati (-rohani) mengurus orang mati mereka, tetapi engkau pergi dan beritakanlah Kerajaan TUHAN di mana-mana (jadi: uruslah orang hidup, masih bernafas!).

TIPUAN IBLIS YANG SERING BERHASIL: berpura-pura menjadi roh orang mati (baca: 1 Sam 28:7-20) dan menyuruh orang melakukan pekerjaan yang menjadi kekejian dimata Tuhan!

C. ANCAMAN UNTUK MEREKA YANG BERSEKUTU DENGAN KUASA GELAP.

Sungguh banyak peringatan dan ancaman yang disampaikan oleh Alktiab terhadapa mereka yang bersekutu dengan kuasa-kuasa gelap (Iblis dan hamba-hamba Iblis):

  • Kel.20:4, Hukum Tuhan yang kedua, turunan terkena!
  • Ul.18:10-13, jangan mempersembahkan anak untuk dibakar, jangan menjadi/bertanya-tanya kepada petenung; dipunahkan!
  • Yes.47:12-15, mantera, tukang-jampi, peramal-bintang tidak ada kuasa, hasilnya: neraka;
  • 1Tim.4:1-2, beroleh cap Iblis karena melayani kuasa-gelap;
  • Yoh.8:43-44, Iblislah bapakmu, kau mau patuh padanya, sampai engkau tidak mengerti kalau baca Alkitab;
  • Rat.5:7-9, keturunan terkena akibat dosa-dosa leluhur, walaupun leluhur sudah meninggal dunia;
  • Why.2:18-24, anak-anak Kubunuh karena perzinahan (-rohani);
  • Ul.28:20-24;27-46;58-68, Tuhan menghajar dengan barah Mesir, borok, kedal, kudis, (yang tidak bisa sembuh), kegilaan, kebutaan, kehilangan akal; tuhan memunahkan keturunanmu!
  • Im.20:1-6, Tuhan menumpas orang (yang pergi kepada petenung) itu dari antara bangsanya;
  • Yer.13:10-14 seperti ikat-pinggang lapuk, dicampakkan karena menyembah Theos lain;
  • Yer.11:10-17, 14:11-12, jangan berdoa untuk bangsa ini!
  • Yer.11:10-14, Yes.59.:1-3, sebelum ikatan dengan kuasa gelap diputuskan, doa-doa tidak terkabul;
  • Yeh.13:17-18, jiwamu tertangkap oleh dukun, yang adalah nabi-palsu, hamba Iblis; tentunya untuk di-stor kepada tuan mereka, si Iblis, si Lucifer!

HATI-HATI: Kembalinya penguasaan roh jahat membawa akibat yang jauh lebih menyedihkan. Karena itu perlu pengawalanl OLEH ROH YESUS!! [Luk.11:24-26]. Undanglah Roh Yesus memasuki hati dan menguasai kehdupan ybs. menjadi Raja bagi dirinya dan mengatur serta membimbingnya di sepanjang jalan kehidupan!

PENUTUP

at 6:34:00 PM 0 comments

Sebagai Kata Penutup, perkenankanlah penulis mengulangi pesan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya (tentunya kepada kita juga) pada Luk.22:32b:

"Dan engkau, jikalau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu"

Jikalau anda, yang dikasihi Tuhan Yesus, setelah membaca buku ini, oleh karya Roh Yesus berubah menjadi 'orang insaf', maka tibalah waktunya anda memikul kewajiban (memikul-salib) untuk memperkuat/menolong saudara-saudara kita yang masih terikat kuasa kegelapan. Tiga tingkatan dalam menjalankan kewajiban ini adalah :

  1. Berdoa syafaat bagi saudara-saudara yang lemah, agar Kuasa Yesus melindungi dan membebaskan mereka dari gocohan Iblis. Pekerjaan ini tidak menuntut biaya, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk menolaknya;
  2. Menginjili saudara-saudara yang diikat Iblis, demi menyadarkan mereka akan keterikatan itu. Hal ini tidak menuntut ijazah Theologia ataupun jabatan Gerejawi tertentu. Setiap orang boleh dan harus melakukannya;
  3. Melakukan pelayanan pelepasan, sesuai pertunjukkan dan bimbingan oleh Roh Yesus. Ijazah Theologia dan kedudukan Gerejawi juga tidak dituntut disini. Suksesnya pelayanan anda banyak tergantung dari sikap anda, seperti diuraikan dalam Bab-4 dan -5 pada Bagian Kedua diktat ini.

Sebagai akhir kata, penulis menyampaikan kepada anda:

Salam sejahtera didalam Yesus Kristus,
Selamat Bekerja di ladang Tuhan;

Kasih karunia dari Tuhan Yesus menyertai anda dari sekarang sampai akhir zaman! AMIN!

6. BILA TEMAN ANDA ENGGAN DIBEBASKAN

at 6:33:00 PM 0 comments

Masalah 'delivery-service' atau pelayanan-pelepasan (sebagian hamba Tuhan memberi istilah: pelayanan pembebasan) banyak dipertentangkan. Sebagian menyatakan tidak perlu, sedangkan pihak lain menyatakan sangat penting! Inilah salah satu penyebab banyak orang Kristen sulit diajak masuk pelayanan ini, padahal mereka punya keterikatakan dengan kuasa Iblis. Sebagian hamba Tuhan dari berbagai Gereja, tanpa mengerti atau mendalami masalahnya berani menyatakan Pelayanan-pelepasan tidak perlu. "Iblis sudah dikalahkan, " kata mereka, atau "Betapa hebatlah setan itu sehingga saya harus belajar khusus tentang tentang dia" Hamba Tuhan semacam ini tidak menyadari bahwa Iblis justru senang jika dianggap-sepi, bahkan sukacita jika dia dianggap tidak ada!

Sementara kesulitan penanggulangan ditambah lagi oleh karena kuasa Iblis sudah lebih dahulu bercokol dalam diri 'penderita', kadang-kadang sudah puluhan tahun bekerja secara tersembunyi tanpa diinsyafi oleh 'tuan rumah'.

6.1. PENYEBAB-PENYEBAB KEENGGANAN

Didalam penginjilan pribadi yang sesunguhnya, kedua sebab mendasar yang disebutkan diatas jarang muncul ke permukaan. Yang sering menghambat seseorang beroleh (pelayanan-) kelepasan adalah berbagai alasan lain, sebagian diantaranya diuraikan dibawah ini.

6.1.1. Buta-Rohani Secara Total.

Sebagian orang yang diinjili secara pribadi sebenarnya adalah orang yang buta rohani secara total. Sebagian mereka menganggap tidak ada setan, atau bahkan tidak ada Tuhan, dan agama tidak perlu. Dalam kasus semacam ini, persoalannya bukan sekedar pelepasan lagi, tetapi perlu bimbingan dari dasar, menghidupkan kembali 'api rohani' ybs.

6.1.2. Merasa Tidak Ada Masalah.

Sebagian orang merasa hidupnya wajar-wajar saja, tidak ada masalah, atau tidak memerlukan bantuan, ataupun menganggap diri sudah selamat, sudah masuk Kerajaan Sorga, tanpa mengerti sungguh-sungguh arti 'sudah selamat' dan arti Kerajaan Sorga.

6.1.3. Merasa Sudah Beres, Orang Lain yang Kacau.

Ada orang-orang yang merasa diri sudah beres, justru orang lain yang kacau. Termasuk kedalam jenis ini adalah golongan orang yang sangat menginginkan adik, suami, isteri atau kerabat yang lain memasuki pelayanan-pribadi, padahal dia sendiri belum bertobat/lahir baru. Dapat diterka, sesungguhnya ia sendirilah yang perlu dilepaskan! Sebagian dari golongan ini adalah yang angkuh rohani, merasa diri atau golongannya sudah beres, golongannya sudah beres, golongan atau sekte lainnya dianggap sesat.

6.1.4. Masih Senang dengan Berhala-Berhala.

Pribadi semacam ini lebih jujur dari yang sebelumnya. Ia merasa bahwa tidak baik terus hidup bersama berhala-berhalanya, tetapi di lain pihak merasa masih membutuhkannya dan ingin terus 'memanfaatkan berhala' itu beberapa waktu lagi.

6.1.5. Merasa Tidak Mungkin Tertolong.

Ada pribadi yang mengerti bahwa hidupnya dalam bahaya kehancuran rohani, tetapi dilain pihak ia merasakan tidak mungkin tertolong lagi. sudah terlalu jahat, atau sudah terlalu dalam terjerumus. "Tidak mungkin Tuhan mengampuni saya lagi," kilahnya. Sebenarnya kuasa-Iblis yang dalam dirinyalah yang mengecoh, menanamkan kesan semu bahwa dirinya tidak mungkin tertolong! "Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil," begitu pesan Alkitab [Luk.1:37].

6.1.6. Tidak Mampu mengambil Keputusan sendiri.

Hal ini hanyalah cermin dari berbagai ketidak-mampuan. Apatis, sehingga tidak mau atau tidak mampu lagi berpikir dan mengambil keputusan, atau tidak punya gairah hidup lagi. Hal ini dialami juga oleh mereka yang dalam keadaan sakit berat, sampai coma, karena cacat-mental ataupun gila-berat.

6.2. BERBAGAI KEPUTUSAN AKHIR PENGINJILAN PRIBADI

Hamba Tuhan yang melakukan penginjilan pribadi, perlu menelaah penyebab-penyebab keengganan memasuki pelayanan-pelepasan pada diri orang yang diinjili. Dengan bantuan Roh Yesus (melalui doa pribadinya) ia akan mampu secara berhikmat mengambil salah satu dari berbagai keputusan berikut.

6.2.1. Bujuk Terus Masuk Pelayanan Pribadi.

Kalau kengganan ybs. tidak terlalu keras, anda masih bisa berusaha membujuk ybs. agar menerima pelayanan-pelepasan dari Tuhan Yesus. Selama dia mengambil giliran berbicara, kita dapat berdoa terus didalam hati, dengan mata terbuka, (bila tidak ada 'team-doa', yakni teman yang berperan 'juru-pendoa'). Sebagai pendengar yang baik, sekaligus sebagai pendoa yang gigih! Itu salah satu kunci sukses menginjili orang!

6.2.2. Pelayanan Ditunda.

Juga perlu berhikmat untuk melihat bahwa seseorang belum siap untuk beroleh pelayanan-pelepasan oleh Kuasa Yesus! Kalau ia belum siap, ada baiknya segera dihentikan. Jangan bertele-tele, dapat membuat jengkel. Atau menghabiskan tenaga sia-sia. Beri waktu bagi Firman Tuhan yang telah disampaikan untuk meresap dan berproses di dalam dirinya. Beri waktu bagi Roh Yesus untuk memproses dia, dengan cara-cara Tuhan yang ajaib. Jangan paksa bahwa harus anda yang melakukan penuaian. Penabur Firman beroleh berkat seperti halnya penuai.

Lagipula, hanya namanya saja pelayanan itu ditunda! Anda dapat terus mendoa-syafaatkan ybs. agar benar-benar dimenangkan oleh Kuasa Yesus di masa depan!

6.2.3. Pelayanan Dihentikan Sama Sekali.

Jangan kita mengira bahwa hati setiap orang harus dapat ditembus oleh Injil! Sudahkah anda mempertimbangkan berapa banyak pribadi yang tidak mampu menerima pengajaran Tuhan Yesus? Ingatkah anda akan Nikodemus yang sulit percaya [Yoh.3:12] atau murid-murid Yesus yang mengundurkan diri dari Galilea [Yoh.6:60-66]? Kalau sekian banyak orang yang tidak takluk oleh berita keselamatan dari Tuhan Yesus sendiri, tentu lebih banyak lagi orang yang tidak bergeming oleh penginjilan kita, makhluk yang hina! Bahkan Yesus sendiri sudah mengingatkan kita agar 'jangan memberi mutiara kepada babi." [Mat.7:6]! Sia-sia! Jadi kita harus berhikmat, kalau suatu waktu perlu menghentikan penginjilan atas seseorang atau satu keluarga!

6.2.4. Rangsang Pernyataan.

Ini adalah teknik yang muncul dari pengalaman. Kalau setan dapat menggocoh manusia berdasarkan pernyataan, bahkan berdasarkan pikiran seseorang, tentu Tuhan Yesus lebih mampu lagi menyelamatkan orang berdasarkan pernyataan yang tulus. Teknik pelayanan ini sejalan dengan pengalaman salah seorang penjahat yang disalib bersama Tuhan Yesus, namun selamat [Luk.23:41-43]!

Umumnya suatu pelayanan berhasil jika 'berangkat' dari keinginan dan kesadaran penuh dari orang yang dilayani. Memang dari diri manusia, 'daya kemauan bebas' atau 'will-power' merupakan suatu hak yang tidak bisa ditawar-tawar, baik oleh Yesus maupun oleh Iblis. Jadi di dalam pelayanan jenis ini, kalau seseorang dengan penuh kesadaran membuat pernyataan ingin dilepaskan, dan mempercayakan dirinya kepada Kuasa Yesus, hal ini sudah cukup bagi seorang hamba Tuhan untuk memanjatkan doa-perkara (lihat pasal 6.3) agar Kuasa Yesus benar-benar membebaskan orang tersebut dari ikatatan-ikatan kuasa Iblis! Hal ini berlaku bagi orang yang belum beragama Kristen (pengalaman penulis, dipakai Tuhan Yesus membebaskan seorang yang beragama Islam dari rongrongan enam jin yang dipeiharanya, tetapi kemudian menggocoh dia). Bukankah salah seorang penjahat yang disalib bersama Yesus belum beragama Kristen? Namun hari itu juga ia ikut bersama Yesus ke dalam Firdaus.

6.2.5. Pelayanan Pelepasan Secara Paksa.

Jenis pelayanan secara paksa berangkat dari pengertian bahwa si 'Pasien' tidak/belum menunjukkan kemauan untuk mendapatkan keselamatan dari Tuhan Yesus. Secara konvesionil, orang mengira ia tidak mungkin beroleh keselamatan. Ternyata tidak demikian. Seseorang masih dapat diselamatkan di luar kehendaknya sendiri kalau ia tergolong ke dalam salah satu kategori berikut:

  1. Dalam keadaan koma atau sekarat akan meninggal (jadi dia memang tidak lagi memiliki kemauan bebas);
  2. Dalam keadaan tidak mengerti secara total (keterbelakangan mental, kegilaan yang akut, dsb.);
  3. Dengan sukarela mempercayakan pengambilan keputusan kepada hamba Tuhan yang dipercayanya, yang dihadapinya.
  4. Lain-lain keadaan di mana pasien sama sekali tidak punya daya kemauan bebas lagi.

Untuk pasien semacam ini, hamba Tuhan dapat berdoa menurut cara (garis besar) berikut:

  • Demi nam Yesus, karena sdr. saya ini tidak punya kemauan bebas lagi, (atau karena hak pengambilan keputusannya sudah dipercayakan kepada saya), maka mulai saat ini, dengan mengandalkan segala wewenang sorgawi yang sudah dipercayakan Tuhan Yesus kepada saya, saya mengambil alih hal itu dan saya mengambil keputusan rohani bagi sdr. saya ini.
  • Untuk dan atas nama saudara saya ini, saya bermohon kepada Tuhan Yesus, agra garis kutuk yang mungkin menimpa diri saudara saya ini dibatalkan. oleh belas kasihan Tuhan Yesus.
  • Saya bermohon, untuk dan atas nama sdr. saya ini agar semua persekutuannya dengan Iblis di masa lalu, Tuhan Yesus ampuni, dan dia disucikan oleh Darah Yesus yang Mulia. Begitu pula ikatan-ikatan perjanjian dengan Iblis, saya sangkali dan saya batalkan, dengan Kuasa Yesus.
  • Untuk dan atas nama saudara ini saya bermohon pengampunan dari Tuhan Yesus atas semua dosa-dosa yang dilakukannya dimasa lalu, kiranya dirinya disucikan, putih seperti salju, oleh darah Yesus.
  • Dengan kuasa Yesus, saya mengenyahkan semua roh-roh jahat yang hadir didalam dirinya dipatahkan, dikat dan disingkirkan dari dirinya untuk selama-lamanya. Demi nama Yesu, saya nyatakan pula kepada kamu, Iblis, Lucifer, kamu tidak berhak lagi mendakwa sdr. saya ini atas persekutuannya di masa lalu dengan kamu. Dia saya nyatakan menjadi milik Yesus!
  • Ucapkan doa yang mengundang Tuhan Yesus Kristus untuk masuk ke dalam diri sdr. itu serta menguasai dia untuk selama-lamanya.

6.2.6. Doa Jarak Jauh.

Ini adalah suatu pilihan bila pelayanan tidak dapat tuntas pada hari itu. Kita harus tetap berdoa syafaat untuk sdr. kita itu dari jauh. Yakinlah, suatu waktu Kuasa Yesus akan berhasil memenangkan dia dan menyelamatkannya!

6.3. DOAKAN BETALU-TALU

Sekali lagi, jangan kecewa atau kecil hati bilamana penginjilan pribadi yang anda lakukan belum berhasil. Sangat mungkin memang belum waktu Tuhan. Dalam hal ini kita dapat, dengan gigih, mendoakan ybs. tanpa diminta Matius 7:7-12 mengajar kita untuk berdoa bertalu-talu ayat (ayat 7-8) pasti 'pintu' akan dibukakan! Tentu saja doa yang berkenan kepada Tuhan harus sesuai dengan pengarahan Yesus pada ayat-12, yang intinya adalah: berkati (doakan berkat bagi ) temanmu, tentu engkau juga beroleh berkat!

Berbagai tingkatan doa dapat digunakan untuk memberkati seorang teman, sekalipun dia enggan dilepaskan, sekalipun dia belum tegas-tegas menyatakan mau beroleh pelayanan-pelepasan. Keterlibatan anda didalam pergumulan teman itu (belas kasihan, kasih sayang) menentukan doa jenis yang mana dapat anda panjatkan. Hasilnya, atau ketajaman berkat yang tercurah bagi teman anda, sedikit banyak ditentukan oleh jenis doa. Begitu juga dengan resiko yang dihadapi, tergantung dari jenis doanya. Pada bagian-bagian berikut diuraikan empat tingkatan doa yang perlu dikenali oleh hamba-hamba yang melayani Tuhan Yesus dengan tajam, dimanfaatkan sesuai dengan Kuasa Yesus yang dipercayakan kepadanya dan dengan kekudusan yang dinikmatinya.

6.3.1. Doa Syafaat Biasa.

Doa jenis ini dipanjatkan secara tidak mendetail, dilakukan setiap hari bagi teman-teman tertentu. Hasil yang dicapai tidak terlalu tajam, sementara resiko yang anda hdapi tidak ada. Kalau hati anda tergerak untuk mendoakan banyak teman, sebaiknya anda sediakan satu buku khusus untuk pokok doa. Catatlah didalam buku ini nama serta bentuk pergumulan teman kita itu, disamping tanggal mulainya anda mendoakan dia. Pada suatu waktu, kalau pergumulannya teratasi, anda dapat memberi tanda 'selesai' pada namanya. Sebagai seorang pendoa yang rajin dan gigih adakalanya buku anda memuat sampai 60 nama yang didoakan! Barangkali anda akan menghabiskan waktu satu jam sehari (atau lebih) untuk teman-teman anda. Namun akan ternyata nanti, yang paling banyak beroleh berkat dari hal itu justru ANDA SENDIRI! Mengapa demikian? BAcalah buku kecil PRAJURIT KRISTUS: BERDOALAH! untuk penjelasannya.

6.3.2. Doa Perkara, Menagih Janji Tuhan.

Doa Perkara merangsang timbulnya suatu persidangan di hadirat Tuhan, seperti digambarkan oleh Kitab Ayub Pasal-1 dan -2. Di hadirat TUHAN anda dapat hadir (secara rohani) sebgai pihak yang meminta keadilan Tuhan, menagih janji Tuhan agar menjadi kenyataan, demi keselamatan (rohani) seorang teman. Kasih anda terhadap teman ini mengakibatkan anda beroleh dukungan Yesus. Doa ini hampir tidak membawa resiko bagi diri anda.

Di dalam sidang (dalam doa anda; lihat Yes.43:26), perlu anda kemukakan kebenaran-kebenaran berdasarkan Firman Tuhan yang mengandung janji yang dapat ditagih (misalnya Yes. 1:18) demi keselamatan teman anda. Anda perlu berhati-hati, jangan mengemukakan sesuatu yang terlihat sebagai kebenaran, namun tidak didukung oleh Firman Tuhan. Akibat kecerobohan semacam itu anda akan beroleh 'jeweran-sayang' dari Tuhan.

Anak Manusia, Yesus, menjelang penyalibanNya, didalam doaNya yang terkenal (Yohanes pasal-17) memberi contoh bagaimana Ia berperkara di hadirat TUHAN. Hampir seluruh doa ini diliputi oleh berbagai perkara yang diajukanNya:

  1. ayat 4-5;
  2. ayat 6-11;
  3. ayat 12-15;
  4. ayat 16-19;
  5. ayat 20-24.

Setelah bersenyawa dengan Yesus, kita dapat pula memanjatkan doa-doa perkara yang dipanjatkan Yesus itu, asalkan kita tahu diri, tidak meniru sikap penguasa yang menjadi hak Yesus! Sekali lagi, hati Yesus yang pengasih yang perlu kita tiru, bukan sikap penguasaNya! Tepat sekali ungkapan nyanyian:

Bahwa serta dengan TUHAN (Yesus),
kita lakukan perkara yang besar;
Bahwa serta dengan TUHAN (Yesus),
kita hadapi semua....

6.3.3. Doa Memperkarakan Iblis.

Doa jenis ini juga menimbulkan suatu persidangan pengadilan sorgawi antara Iblis, yang diperkarakan (misalnya: kelicikannya). TUHAN sebagai Hakim dan anda, yang datang mencari keadilan dan keselamatan bagi seorang teman. Jenis doa ini mengandung resiko bagi pendoa yang kalah perkara. Jamahan Iblis terhadap Ayub, kendati Ayub tidak ikut berperkara, dapat menjadi contoh tentang hasil persidangan sorgawi dimana manusia yang kalah berperkara.

Jadi jika anda kalah dalam memperkarakan Iblis, tentu Iblis akan menuntut kemenangannya di hadapan TUHAN, menuntut izin untuk menangani yang kalah! Jelaslah bahwa kita harus bersikap amat berhari-hati di dalam memanjatkan doa memperkarakan Iblis. Namun, hasil doa semacam ini biasanya sangat memuaskan, sehingga teknik ini sebaiknya dipelajari dan digunakan, walaupun mengandung resiko.

Dasar untuk memanjatkan doa memperkarakan Iblis ini sangat sederhana: kalau Iblis dengan seenaknya dapat memperkarakan Ayub yang jelas-jelas hidup saleh, tentu seorang hamba TUHAN yang diurapi punya hak dan kesempatan pula untuk memperkarakan Iblis, yang licik atau keji Iblis di hadirat Tuhan, asala semua ini dilakukan bukan bagi pemuasan hawa nafsu atau ambisi, tetapi demi kemuliaan Tuhan Yesus, untuk menolong menyelamatkan (rohani) seorang saudara. Sebuah contoh pengalaman pelayanan disajikan di bawah ini.

Suatu ketika, pada bulan Agustus 1987, kami melayani seorang gadis, bernama samaran Yy, berumur 22 tahun, ayahnya seorang Aceh, pengikut Muhammad, sedangkan ibunya seorang wanita Bali, masih beragama Hindu. Gadis ini dengan keinginan bebasnya, ingin beroleh pertolongan Tuhan Yesus. Namun dalam doa perkenalannya, kesadarannya dirampas oleh kuasa Iblis, membuatnya pingsan. Lalu roh Buddha merasuk, tidak mau dihardik dan bertahan gigih sekali, sehingga diperlukan pelayanan pelapasan sampai l.k. 40 menit menyadarkan Yy.

Hikmat mengajar saya bahwa yang harus diputuskan segera adalah garis-kutuk, karena ikatan ini menjadi akar (sumber) dari segala keterikatan lainnya. Kalau induk keterikatan itu diputuskan, keterikatan lainnya hanyalah ikutan belaka, sehingga lebih mudah dibereskan. Oleh sebab itu penulis menuntunnya berdoa, mohon diputuskan garis-kutuk yang menimpanya, karena orang tuanya banyak terlibat dengan kuasa Iblis, antara lain sewaktu membawa Yy ke dukun-dukun untuk menyembuhkan sakit asthmanya yang tidak mau sembuh (sudah belasan tahun lamanya). Yy saya tuntun mengucapkan doa, sepotong demi sepotong, sbb:

"Tuhan Yesus......saya disini Yy.....bermohon kepadaMu.............supaya dari diri saya..........dibatalkan......garis kutuk.............."

Ternyata pada saat Yy mau mengucapkan "garis kutuk", kuasa setan didalam tubuhnya mencekik tenggorokannya, sehingga Yy tidak mampu mengucapkan kata-kata itu. lalu hilang sadar lagi. Kami bernyanyi memuji Tuhan dan berdoa, lalu Kuasa Yesus menyadarkan Yy kembali. Saya tanyakan lagi, sungguhkah Yy mau diputuskan garis kutuknya. Ia menjawab "Ya," lalu ia saya tuntun lagi mengucapkan doa yang sama. Taktik licik tadi diulangi setan itu, sampai tiga kali, dan setiap kali. Yy hilang sadar dant tidak dapat menyelesaikan doa singkat itu!

Kali berikutnya kami berganti taktik. Ucapan doa ini dirobah maksud kami supaya setan tidak waspada dan tidak sempat menghalangi lagi:

"Tuhan Yesus.....saya Yy, bermohon kepadaMu....supaya Tuhan menyingkirkan.......tulah dari diri saya.........."

Peristiwa yang sama terulang lagi. Pada saat Yy mau menyebut kata "tulah," ia dibuat pingsan lagi oleh setan itu. Di sanalah saya habis sabar. Dengan perasaan gusar saya memanjatkan Doa memperkarakan Iblis sbb:

"Bapa kami Yang Mahamulia, didalam nama Yesus kami menghadap ke hadiratMu yang kudus, membawa suatu perkara yang Engkau sudah menyaksikannya. Tuhan Yesus sudah melihat betapa saudara kami Yy, yang berkeinginan penuh untuk dibebaskan dari garis-kutuk yang menimpa dirinya, sebagai akibat dari dosa dan kekejian yang diperbuat leluhurnya, bapak....., ibu......, maupun leluhurnya!

Bapa, Engkau sudah melihat juga betapa Iblis dengan licik menghalangi Yy memanjatkan doanya kepadaMu untuk mempertahankan ikatan tulah itu. Kelicikan ini harus ada batasnya. Adalah kekejian untuk menunggangi daya kemauan seseorang dengan kelicikan semacam itu. Oleh sebab itu, perkenankanlah hambaMu ini menggunakan Kuasa Yesus untuk memenuhi permintaan saudara Yy.

Dengan segala kuasa surgawi yang dipercayakan kepada saya, selaku hamba tuhan, di dalam nama Yesus, garis kutuk yang jatuh kedalam diri Yy pada saat ini juga saya nyatakan sudah putus, tulah itu sudah dibatalkan oleh kasih Yesus. Semua ini saya lakukan untuk kemuliaan Tuhan Yesus! Amin!"

Kami bernyanyi lagi memuji Tuhan. Yy sadar kembali, dan doa permohonan Yy diatas tidak diulangi lagi! Kami beriman bahwa garis-kutuk sudah lenyap. Benar sekali pengajaran hikmat sebelumnya; setelah garis-kutuk diputuskan, persoalan Yy menjadi jauh lebih mudah. Setiap setan yang merasuk diri Yy dengan mudah dihardik pergi, karena tidak ada lagi induk keterikatan kuasa Iblis (garis kutuk) itu. Semalaman itu (sampai 01.30) ada empat-puluhan roh jahat yang merasuknya dan kami usir pergi demi Nama Yesus, secara mudah.

Tidak heran jika Iblis begitu gigih menghalang-halangi doa pemutusan garis kutuk yang dipanjatkan tadi! Setelah 40-hari pelayanan-pelepasan, Yy bebas dari cengkeraman setan-setan dan sembuh total dari sakit asthma yang dideritanya, dan ia menjadi seorang pengikut Yesus yang gigih memperkenalkan Tuhan Yesus, bahkan dikampungnya di Aceh, dihadapan kedua orangtuanya serta alim ulama dikotanya!

6.3.4. Doa Peperangan.

Dari berbagai jenis doa yang sifatnya mendukung saudara-saudara kita, doa peperangan tergolong kepada doa yang sifatnya ekstrim. Akibat pukulannya sangat hebat, namun 'tendangan baliknya' (resiko) juga mungkin merugikan pendoa, atau saudara sepersekutannya. Nama doa ini sudah menjelaskan sifatnya: peperangan, yakni memerangi secara langsung kuasa-kuasa Iblis, sehingga kalau dilakukan oleh orang yang layak, menurut cara yang tepat, kuasa Iblis akan dihancurkan pada saat itu juga.

Penjelasan terperinci tentang doa peperangan diberikan dalam buku kecil: PRAJURIT KRISTUS BERDOALAH! Karena keterbatasan ruangan, disini hanya diberikan ayat-ayat Alkitab yang mendasarinya, untuk anda renungkan sendiri.

  1. Luk.13:10-17; [ayat-16]; dengan gemasnya Yesus mengatakan: "Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya....?" (komentar penulis:....kalau perlu dengan memerangi kuasa Iblis secara langsung, jadi: Doa Peperangan).
  2. Yud.-22-23; Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalaln merampas mereka dari api...... Jelas sekali, perampasan seorang saudara dari kuasa Iblis harus melalui cara memerangi Iblis secara langsung, bukan? Jadi" Doa Peperangan!
  3. 1Kor.5:4-5, menunjukkan bahwa Rasul Paulus juga pernah melakukan perampasan roh seorang saudara (dari Iblis) agar diselamatkan pada hari Tuhan. Hal ini tiada lain adalah peperangan langsung menghajar Iblis. Jadi: Doa Peperangan!

Tentu saja tidak sembarang orang dapat memanjatkan doa peperangan yang efektif. Pendoanya harus benar-benar sudah jadi anak tuhan dan secara sadar sudah masuk jauh ke dalam proses pengkudusan oleh Tuhan Yesus. Untuk amannya doa peperangan ini dilakukan semata-mata untuk membawa keselamatan yang dari Tuhan Yesus bagi seorang saudara, dilakukan bebas dari ambisi pribadi (misalnya: bukan untuk gagah-gagahan!)

Sebuah contoh Doa Peperangan perlu disajikan disini, untuk menunjukkan bahwa bersama dengan Yesus kita tidak perlu ragu memerangi Iblis. demi membawa keselamatan yang dari Yesus bagi saudara-saudara kita.

Beberapa waktu yang lalu, dalam suatu kebaktian di Tanjung Periuk, beberapa saudara menyampaikan kesaksian hasil penginjilan mereka di daerah Marunda. Di sana ada satu keluarga yang sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi, namun Sr, putri bungsu keluarga ini (berusia l.k. 12 tahun), ternyata digocoh Iblis, dalam bentuk gangguan jiwa yang hebat, nyaris gila permanen. Pelayanan langsung kepada Sr ternyata tidak membawa hasil, sampai ia terpaksa diikat dibawa kerumah sakit jiwa. Para penginjil itu mulai kebingungan.

Penulis merasakan tumbuhnya rasa gusar didadanya (rupanya beginilah perasaan yang dialami oleh Tuhan Yesus didalam Mat.17:14-21), memperkirakan ada suatu keterikatan yang kuat antara keluarga itu dengan Iblis, lalu mengambil keputusan, seusai khotbah perlu dilakukan doa peperangan.

Kendati diantara hadirin sendiri ada beberapa orang yang belum sepenuhnya bebas dari ikatan kuasa gelap, penulis mengambil resiko untuk tendangan balik yang kuat (kesurupan misalnya) dari kuasa Iblis di Marunda itu. Doa dipanjatkan pada waktu itu kira-kira begini:

"Bapa yang Mahakuasa, didalam Nama Yesus kami anak-anakmu menghadap ke hadiratmu, membawakan masalah suatu keluarga di Marunda, bapak...,ibu....dan anak-anaknya teristimewa Sr yang masih terus diganggu oleh kuasa Iblis. Kami yakin Engkau sudah mengenal keluarga ini Bapa. Engaku juga mengetahui bahwa beberapa waktu yang lalu, seluruh keluarga ini sudah mengakui Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka, dan sudah mengundang Tuhan Yesus sebagai penguasa kehidupan mereka, namun anak mereka Sr masih tetap digocoh oleh Iblis.

Bapa yang Maha Pengasih, doa ini kami panjatkan karena terdorong oleh belas-kasihan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada kami, kendati sebagian besar anak-anakMu di sini tidak mengenal keluarga itu. Dengan pengertian kami akan FirmanMu pada Amsal 19:17, maka kami mengerti sekarang bahwa Tuhan berhutang kepada kami. Kami minta Tuhan melunasi hutang itu. Pembayarannya adalah dalam bentuk mengasihani seluruh keluarga ini!

Bapa Sorgawi, di sini berkumpul sekian banyak anak-anak Tuhan, yang saat ini sepakat bermohon kepadaMu untuk hal-hal berikut:

  • Supaya Kasih Yesus membatalkan garis kutuk yang mungkin masih mengikat setiap pribadi didalam keluarga ini. Bapa, bebaskanlah setiap pribadi dari kutuk akbat dosa kekejian para leluhur mereka, bahkan supaya setiap ikatan rohani dengan para leluhur mereka diputuskan. Dengan demikian ikatan rohani yang ada hanyalah kepada Tuhan Yesus Kristus!
  • Kami bermohon agar Tuhan Yesus mengampuni segala dosa yang diperbuat oleh setiap pribadi didalam rumah tangga ini; teristimewa dosa kekejian akibat persekutuan dengan Iblis; kami tindu agar setiap pribadi disucikan oleh Darah Yesus yang tercurah di Golgota, sehingga hidup mereka semakin layak untuk beroleh jamahan Kuasa Yesus.
  • Dengan dosa-dosa mereka sudah diampuni, ya Tuhan, kami mengundang Roh Yesus masuk ke dalam rumah tangga ini, menguasai setiap pribadi, membungkus mereka dalam Darah Yesus, sehingga mereka tidak dapat lagi dicederai kuasa-kuasa Iblis;
  • Do dalam keadaan semacam ini, kami anak-anakMu di tempat ini sepakat untuk minta izin kepadaMu ya Tuhan, mau memanfaatkan kuasa Yesus untuk tujuan yang berkenan dihatiMu.

    Demi nama Yesus, dengan segenap kuasa surgawi yang dipercayakan kepada kami. Kuasa-kuasa Iblis diikat, dihancurkan dan dicampakkan keluar dari rumah tangga ini untuk selama-lamanya. Ikatan-ikatan Iblis yang dahulu mencengkeram pribadi-pribadi dalam rumah tangga ini diputuskan, dibatalkan, oleh Kuasa Yesus. Kalian setan-setan tidak berhak lagi mengganggu rumah tangga ini.

    Kepadamu Iblis, Lucifer, demi Nama Yesus kami nyatakan bahwa untuk selama-lamanya kamu tidak berhak lagi mendakwa setiap anggota keluarga ini atas persekutuan itu sudah dibatalkan, oleh Kuasa Yesus.

    Demi nama Yesus pula, kami mengundang Tuhan Yesus untuk bersemayam di tengah rumah tangga ini, menjadi raja di dalam kehidupan mereka, serta mengatur kehidupan dan perilaku mereka untuk selama-lamanya.

    Terimakasih Bapa Yang Mahamulia, untuk kemurahanMu, untuk karya Roh Yesus, untuk keselamatan yang Tuhan berikan, serta untuk segala berkatMu. Didalam Nama Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucap syukur. Haleluyah. Amin!".

Anda ingin tahu hasil doa-peperangan ini? Puji Tuhan, tidak ada yang kena tendangan berat atau kesurupan. Rupanya Tuhan Yesus sungguh berkenan akan tujuan doa itu. Seorang ibu (yang belum tuntas pelayanan pertobatannya) terduduk lemas dikursinya (kami berdoa sambil berdiri); seorang ibu lain (belum oernah masuk pelayanan pribadi) mencium bau yang sangat harum; seorang gadis (yang hampir tuntas pembebasannya) mencium bau barang tua berdebu, dan seorang pemuda (sementara dalam periode pelayanan pelepasan) mencium bau besi. Hikmat mengajar saya bahwa dirumah di Marunda itu masih tersimpan sebiah keris tua.

Penulis menyarankan agar para penginjil tadi pergi lagi mengunjungi rumah tangga itu, melayani mereka sekali lagi dan minta supaya keris itu dihancurkan. Puji Tuhan, hari Jum'at berikutnya mereka menyampaikan kesaksian bahwa sungguh-sungguh rumah tangga itu masih menyimpan sebilah keris, tadinya ingin dipertahankan. Namun karena ditanya secara langsung, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Roh Yesus menurut cara yang ajaib tadi, mereka jadi patuh kepada Kuasa Yesus dan melepaskan kerisnya untuk dihancurkan. Segera keluarga itu terbebas dan anak mereka Sr kembali normal, sehat. Haleluyah.

5. SIKAP BERTINDAK DALAM PELAYANAN-PELEPASAN

at 6:32:00 PM 1 comments

Banyak kejadian di mana hamba Tuhan salah tingkah dalam melakukan pelayanan pelepasan. Sebagai contoh adalah pengalaman penulis ketika, seusai ceramah tentang kuasa kegelapan di dalam sebuah Gereja, seorang pemudi minta didoakan pelepasan.

***Minggu sebelumnya, pemudi ini sudah beroleh Baptisan-selam sesuai anutan disana. Penulis mengajak dia berdoa, mengundang Kuasa Yesus dan dia mulai kesurupan. Roh-roh jahat merasuk di ganti-berganti. Dengan teknik berperkara dan memuji Tuhan Yesus, tujuh roh jahat sudah keluar dan kalah. Waktu roh yang kedelapan merasuk, Gembala Sidang di Gereja ini, yang sejak tadi menjadi penonton yang baik, kehilangan kesabarannya. Ia campur tangan, menyela penulis sambil mengatakan, "Kami juga biasa menghadapi hal semacam ini", lalu mendekati yang kesurupan dan menerpa jidat pemudi itu dengan telapak tangannya secara keras. Saya ingatkan dia bahwa kekerasan fisik tidak berlaku di dalam pelayanan pelepasan, lalu mengundurkan diri, duduk dan berdoa bagi saudara saya, yang Gembala Sidang itu.

Bagaimana hasilnya? Hampir setengah jam berlalu dan roh-jahat nomor-8 ini tetap bandel, tidak mau keluar. Analisa penulis (dengan pengertian mekanisme peperangan rohani) mengatakan bahwa sikap tidak sabar dan penggunaan kekerasan fisik mengakibatkan Gembala Jemaat tadi kehilangan status 'anak Tuhan', berarti tidak layak memanfaatkan Kuasa Yesus, sehingga si setan tenang-tenang saja mengejek pelayanan itu. Dengan setengah bingung, Gembala tadi mendekati penulis, lalu meminta saya menruskan pelayanan itu. Hanya lima menit untuk berpekara dengan setan no.8, ia kalah perkara dan pergi meninggalkan pemudi itu. Begitulah acara tadi berlangsung sampai l.k. 16-setan diusir pergi oleh Kuasa Yesus pada malam itu.***

Sekarang, bagaiman sikap yang benar didalam pelayanan pelepasan? Di bawah inilah motto kunci sukses didalam pelayanan pelepasan (dan bagi semua jenis pelayanan lainnya):

TIRU HATI TUHAN YESUS, JANGAN TIRU SIKAP PENGUASANYA.

*** IZINKAN PENULIS MENYAJIKAN CONTOH LAIN. Seorang wanita, ibu Ds. semasa masih di Amerika Serikat pernah dilayani oleh seorang rohaniwan, yang tidak jelas warna rohaninya. Ia menghembusi ibu Ds. dan berkata: "Terimalah Roh Kudus", [meniru Yoh.20:22] Seolah-olah memberikan baptisan Roh Yesus. Ibu Ds menerimanya dengan sukacita, namun beberapa tahun kemudian, sekembalinya ke Indonesia, karena merasa masih banyak gangguan-gangguan kuasa gelap, minta pelayanan pribadi dari isteri saya. Ternyata, yang mengganggu dia adalah roh-roh jahat yang dari masa remajanya (sebelum ke Amerika Serikat), antara lain dari batu mestika dan dari kebiasaan bermeditasi mengosongkan diri (tentu saja langsung dimasuki roh-roh jahat). ***

Dari kedua contoh diatas, dapat ditarik kesimpulan:

  • Baptisan-air tidak membebaskan seseorang dari ikatan-ikatan Iblis. Ikatan ini harus diputuskan, dan cara yang paling efektif adalah dengan menunjuk ikatan itu (yakni mengakui perzinahan-rohani), minta ampun serta memohon agar Kuasa Yesus membebaskan serta mengusir setan yang masuk dan bersembunyi didalam pribadinya. Bukankah Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan: "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh TUHAN, maka sesungguhnya Kerajaan Sorga sudah datang kepadamu" [Mat.12:28]? Tinggal lagi anda mau masuk Kerajaan Sorga itu atau tidak? Adalah pengalaman penulis juga, bahkan upacara pentahbisan Pendeta tidak mencopot ikatan Iblis semacam itu (Tuhan Yesus pernah memakai penulis, melayani seorang Pendeta yang sudah beroleh pentahbisan, dan roh jahat yang dikeluarkan dari dirinya adalah roh-ilmu-terbang, warisan leluhur yang dipelajarinya semasa remaja!)
  • Akan membawa kesulitan bagi kita, hamba-hamba Tuhan, kalau berani-berani meniru sikap penguasa Tuhan Yesus memang penguasa tertinggi, jadi ia berhak bersikap demikian! [Luk.17:10], hanya boleh melakukan apa yang harus kita lakukan! Melebihi hal itu berarti dosa: DOSA TIDAK PATUH! Seperti halnya Adam & Hawa, barangkali kita tidak melanggar satupun 10-Hukum Tuhan, tetapi, seperti Adam dan Hawa, kita mungkin berdosa, Dosa tidak patuh! Sekali lagi, jangan tiru sikap Penguasa yang ditunjukkan Tuhan Yesus; yang boleh (dan harus!) kita miliki adalah HATI YESUS!

Pasal-pasal berikut menyajikan uraian tentang sikap yang benar didalam memberi pelayanan pelepasan.

5.1. SIKAP: RAMAH, TENANG, LEMBUT

Ketiga sikap diatas penting didalam berbicara dan berperkara dengan setan. Setidak-tidaknya kita akan terhindar dari seretan emosi (amarah), yang mengakibatkan kehilangan status 'anak Tuhan' [Mat.5:21,22,45]. Tetapi di dalam mengambil keputusan, kita harus tegas dan jangan mau ditawar-tawar oleh setan. Hayatilah bahwa kita beroleh dukungan penuh oleh Kuasa Yesus!

5.2. SIKAP: RENDAH HATI

Sifat yang sangat penting ini perlu ditiru dari Yohanes Pembaptis yang mengatakan: "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil" [Yoh.3:30]. Pembebasan seseorang dari cengkeraman Iblis bukan prestasi kita, tetapi karya Roh Yesus (sekali lagi: [Luk.17:10]). Namun janganlah hal ini membuat kita lemah dalam berurusan dengan roh-jahat! Jangan mengalah kepada roh-roh jahat!

5.3. KELEMBUTAN HATI & BELAS KASIHAN

Di dalam memberikan pelayanan-pelepasan, kedua sifat ini sangat dituntut. Kita harus mewarisinya dari Tuhan Yesus. Kekerasan, hardikan dan bentakan tak berguna. Setan tidak bisa digertak dengan kekautan fisik! Hal-hal ini malah merugikan pelayanan. Jangan menganggap orang kesurupan tidak sadar total! Keadaan orang kesurupan adalah sdar-taksadar-sadar berganti-ganti. Pergantian dapat terjadi setiap saat! Adakalanya ia sadar untuk setengah detik saja. Bayangkan bagaimana perasaan anda yang bangun dari tidur untuk dua detik dan mendengar hardikan-hardikan yang ditujukan kepada anda! Atau colokan-colokan kasar dan menyakitkan. Begitulah perasaan seorang yang kesurupan. Akibatnya, ia jera, menolak pelayanan lanjutan. Tidak mau lagi bertemu dengan hamba Tuhan tsb.! Dan pelayanan anda tumpul. Tirulah Tuhan Yesus; Yesus hanya menghardik setan yang terlalu keras kepala, atau demi mempertunjukkan Kuasa Yesus!

5.4. SEKALI LAGI: BELAS KASIHAN

Tuhan Yesus berulangkali menekankan belas kasihan ini [Mat.9:13;12:7, dll.], memperdalam pengajaran Kasih! Belas kasihanmu memituangi Tuhan [Ams.19:17]. Bila kita berbelas kasihan kepada si pasien, berarti memituangi Tuhan, maka kita boleh menagih (berperkara) supaya Tuhan membayar hutang itu, lalu minta pembayaran dari Tuhan berbentuk membebaskan 'Pasien'. Pelayanan akan jauh lebih mudah sebab belas-kasihan Tuhan Yesus sudah ikut campur secara langsung!

5.5. SABAR DAN TEKUN

Keduanya penting agar mencapai hasil yang bagus. Pelayanan-pelepasan dapat berlangsung 1 atau 2 jam, boleh jadi berhari-hari, bahkan melebihi 40-hari (dalam hal ini: perlu team pelayanan dibantu oleh team doa yang tekun). Ingatlah selalu, modal kita hanyalah kekudusan, ketekunan, dan kesetiaan! Jangan pula khawatir, upah surgawi menanti anda! Bukankah malaikat-malaikat di surga [Luk.15:7,10] bersorak-sorai kalau ada seorang masuk kedalam pertobatan? Atau dilepaskan dari kuasa jahat?

5.6. SERING-SERINGLAH BERPUASA

Berpuasa adalah persiapan yang baik untuk pelayanan pelepasan. Daripada kekurangan persiapan (mungkin dicederai kuasa Iblis) jauh lebih baik persiapan berlebih. Penelitian isi Matius pasal-6 menunjukkan bahwa berpuasa adalah salah satu kewajiban pengikut Yesus! Semakin perlu lagi bagi mereka yang melakukan pelayanan-pelepasan! Dalam pekerjaan duniawi (suatu pesta, misalnya), persiapan berlebih (misalnya makanan berlebihan) akan terbuang sia-sia. Tetapi didalam pekerjaan rohani, persiapan-berlebih tidak akan sia-sia, melainkan 'makan kedalam', kita beruntung, tambah intim pergaulan dengan Tuhan Yesus dan tambah kudus!

5.7. PUSATKAN PERHATIAN

Jangan biarkan perhatian anda dialihkan dari pelayanan (oleh demonstrasi kehebatan Iblis), tetapi pusatkan selalu perhatian kepada dua hal: pelayanan itu sendiri dan petunjuk/hikmat dari Roh Yesus. Untuk itu, tetaplah berkomunikasi dengan Pemimpin satu-satunya, Tuhan Yesus [Mat.23:10], teruslah berdoa di dalam batin!

5.8. TELUSURI JALUR MASUK KUASA GELAP

Pada suhu rohani (pasien) yang tidak terlalu tinggi, telusurilah jalur masuknya kuasa gelap, waktunya, masuk melalui bagian tubuh mana, pantangannya, dsb. Namun jangan mau dihanyutkan oleh cerita berkepanjangan dan berputar-putar.

5.9. PELIHARA SUHU-ROHANI YANG TINGGI

Suhu-rohani yang tinggi pada 'Pasien' mengakibatkan setan didalam dirinya merasa tersiksa, sehingga setan memilih meninggalkan tubuh itu, sampai-sampai ia rela mengungkapkan rahasia persembnyiannya, agar ia diusir pergi dan bebas dari siksaan itu. Namun jangan terkecoh: setan yang kuat dan bandel akan menipu dan bertingkah bermacam-mcam sehingga konsentrasi si pelayan buyar dan suhu rohani akan turun, tekanan terhadap setan menurun pula. Jadi: pelihara lah suhu-rohani yang tinggi itu.

Pemeliharaan atau peningkatan suhu rohani dilakukan dengan pembacaan atau penyampaian Firman Tuhan, lagu puji-pujian, dengan bantuan team doa, tetapi sangat efektif melalui penyembahan khusuk 'di dalam roh dan kebenaran' [Yoh.4:23-24]!

5.10. BENDA-IBLIS: DIKELUARKAN ATAU DIKUDUSKAN?

Benda Iblis yang masuk kedalam tubuh pasien tidak mutlak harus kelaur lagi dalam bentuk yang sama! Dengan segala kerendahan hati, serahkanlah keputusannya kepada Tuhan Yesus, apakah harus dikeluarkan lagi! Bagi tuhan tidak ada yang mustahil dan biarlah kehendakNya yang jadi [Mrk.14:36]. Bagi Yesus tidak sulit untuk mengkuduskan benda Iblis yang paling najis dan busuk, atau mengeluarkannya dengan cara yang tidak menyiksa.

5.11. JANGAN MENGHAKIMI! [Mat.7:1]

Penghakiman adalah hak Tuhan Yesus sendiri! Oleh sebab itu jangan memerintahkan setan ke sana atau ke sini! Dari kita cukup pernyataan: "Pergi kamu menghadap Tuhan Yesus untuk beroleh penghakiman disana!" Jangan juga menyiksa setan dengan: "Saya ikat dan saya bakar kamu didalam lautan belerang" Kedengarannya Alkitabiah, namun kurang tepat kala usetan disiksa sebelum waktu yang ditentukan Tuhan [Mat.8:29].

5.12 JANGAN 'MENEMBAK' DUKUN-DUKUN!

Demikian pula halnya dengan dukun-dukun yang dahulu menangani 'Pasien' atau yang merasa sekarang mungkin mengguna-gunai kita! Kita tidak berhak menghakimi mereka. Sejahat-jahatnya dukun, ia adalah musuh kita, yang harus:

KITA KASIHI DAN DOAKAN AGAR DIBERKATI TUHAN YESUS!
[Mat.5:44-45]

Jangan 'menembak' dukun dengan memerintahkan kepada setan: "Pergi kamu kepada tuanmu, kamu boleh bekerja disana!" Perintah ini berarti memberi hak kepada setan untuk menggocoh sidukun dan ia mungkin jatuh sakit, muntah darah, bahkan dapat mati dihajar oleh setannya sendiri! Juga, menembak seorang dukun akan mengakibatkan kita kehilangan (sementara) status 'anak Tuhan' [Mat.5:45] dan kalau tidak dipertobatkan, hal ini cukup untuk terkena gocohan Iblis, kena santet, misalnya. Jadi, jangan bertingkah mahakuasa; jangan sakiti musuh kita!

5.13. KONTAK FISIK TIDAK PENTING

Kontak fisik dengan pasien sedapat-dapatnya harus dikurangi! Setan adalah roh, jadi ia tak merasakan tekanan-tekanan fisik. Yang bakal menderita adalah pasien, manusia itu! Sekali lagi diingatkan disini, pasien yang kesurupan dapat kembali kesadarannya untuk satu detik, misalnya. Jadi jangan melakukan colokan, pijitan, jambak, menerpa jidat pasien atau lainnya. Itu adalah cara dukun berpraktek! Anda akan hanyut dalam tindakan-tindakan fisik dan satu waktu dapat terjerumus mencederai pasien. Iblis akan menyeringai puas kalau ini terjadi. Malahan mungkin terjadi anda sudah dirasuki roh pencidera (sadist)! Mintalah pelayanan hamba Tuhan! Kekudusan kita perlu semakin ditingkatkan! Pada tingkat kekudusan yang tinggi, setiap setan, dengan satu perintah akan terusir untuk selamanya! Tidak perlu colak, colek dan colok!

5.14. JANGAN MEMATUHI SETAN

Nanti anda menjadi hamba-setan! Satu-dua kali permintaan setan yang tidak-prinsipiil (melalui ucapan pasien) yang tidak merusak iman atau kekudusan serta berguna bagi pelayanan, boleh dipenuhi. Tetapi kalau sampai tiga-kali, anda menjadi hamba Iblis! Karena anda patuh terus, Iblis mungkin beroleh izin Tuhan untuk menggocoh anda!

5.15. PERLUKAH BERDOA DALAM BAHASA-LIDAH?

Adakah keistimewaan berdoa dalam Bahasa-lidah? sebagian hamba memiliki bahasa-lidah, sebagian lagi tidak. Khusus didalam pelayanan pelepasan, yang memegang peranan terpenting adalah karunia/kuasa usir-setan, bukan karunia bahasa-lidah; karena setan (roh) tidak memiliki mulut dan telinga untuk berkomunikasi, maka bahasa-lidah bukan merupakan keunggulan disini!

Berbagai pengalaman menunjukkan bahwa Iblis berkomunikasi dengan membaca pikiran manusia yang terbuka baginya yakni pikiran orang-orang yang belum kudus atau yang memiliki jalur komunikasi dengan Iblis. Tetapi pikiran orang-orang yang tidak punya jalur komunikasi dengan Iblis, yang sudah dikuduskan oleh Kuasa Yesus, tidak terbaca oleh setan! Setan hanya mampu membaca pikiran hamba Tuhan jika dibukakan oleh Roh Yesus. Bukankah pelayan-pelayan pelepasan selalu berdoa mohon dibungkus oleh Darah Yesus? Jadi, hamba Tuhan semacam ini mampu berkomunikasi dengan Tuhan Yesus dan doanya tidak didenganr setan, karena diblokir oleh bungkus Roh Yesus. Doanya langsung didengar dan dikabulkan Tuhan Yesus (karena yang diminta adalah sesuatu yang berkenan di hati Tuhan!)

4. BERBAGAI TEKNIK MENANGANI PASIEN KESURUPAN

at 6:31:00 PM 0 comments

Bila anda sudah mulai berperan melakukan Pelayanan-pelepasan (delivery service), bersiaplah selalu untuk berbagai keadaan, bahkan kejutan, yang mungkin timbul. Iblis sangat pandai menyamar dan berpura-pura, sehingga orang yang paling cerdik masih mungkin terkecoh Iblis. Seorang pasien yang kelihatannya rohani, sangat mungkin mengidap kuasa gelap yang begitu kuat sehingga setannya akan menghalangi di memperoleh Pelayanan-pribadi dari Tuhan Yesus. Kalaupun dia sempat hadir di hadapan seorang hamba Tuhan, dengan maksud mencari pertolongan, segala macam taktik akan dipakai setan untuk menghalangi pembebasan korbannya.

Dalam hal itulah, seorang hamba Tuhan perlu mengenali posisinya dalam berperang; posisinya di hdapan Tuhan, di hdapan Iblis dan posisinya di hadapan manusia.

4.1. POSISI PELAYAN DI DALAM PELAYANAN-PELEPASAN

4.1.1.Sikap Hamba Tuhan di Hadapan Tuhan.

Selaku seorang hamba Tuhan yang sungguh, di hadapan sembahan kita pasti berbicara dengan sangat merendah, dengan kalimat yang memuja atau dalam nada memohon, tanpa kesan memaksa ataupun mengatur Tuhan. Kita harus senantiasa memelihara posisi selaku seorang Hamba tuhan, tidak mau mencuri kemuliaan Tuhan, bahkan tidak mau menerima kemuliaan (pujian atau sanjungan) dari manusia atau setanpun. Hanya Tuhan Yesuslah yang layak menerima semua sanjungan dan kemuliaan!

4.1.2. Sikap Hamba Tuhan di Hadapan 'Pasien',

harus memancarkan kemuliaan Tuhan Yesus, yang kita layani. Yang bagaimanakah 'kemuliaan Yesus itu? Yoh.1:14 mengajarkannya: 'kemuliaan Yesus' adalah kepenuhan akan kasih karunia dan kebenaran. Maka seorang hamba Tuhan harus tampil secara penuh kasih-karunia! Kita harus belajar berbicara ramah dan sopan, dengan suara yang lembut, tanpa nada memaksa. Berlatihlah menyingkirkan nada-nada amarah atau emosi lainnya dalam berbicara dengan 'Pasien', seraya memelihara kebenaran dengan ketat. Yesus adalah kebenaran, dan pengajaranNya mutlak ditaati, karena itulah kebenaran. Jika kita tidak menyingkirkan pengajaran-pengajaran lain, sulitlah bagi kita untuk menyingkirkan pengajaran-pengajaran lain, sulitlah bagi kita untuk memancarkan kebenaran Kristus! Ke dalam perkara ini pula termasuk sikap: tidak mau melakukan tindakan fisik dalam berurusan dengan 'Pasien' yang kerasukan setan! Hal ini akan dijelaskan secara lebih rinci.

4.1.3. Sikap Hamba Tuhan diHadapan Setan, harus mengikuti norma-norma              berikut:

** Kita adalah pengendali setan, maka di dalam pembicaraanpun kitalah yang harus mengendalikannya, jangan mau diatur-atur atau disuruh-suruh. Jika setan menawarkan suatu kompromi, pertimbangkanlah; jika hal itu prinsipiil, tolak segera! Hanya dalam hal yang tidak prinsipiil saja, yang tidak merecoki pelayanan, dapat kita mengabulkan permohonan setan-setan. Pelajarilah kasus Yesus dengan setan-setan dari orang Gadara [Luk.8:26-33].

** Ketat memegang kebenaran. Jika mau memancarkan kemuliaan Yesus, yang adalah pancaran kasih-karunia dan kebenaran, maka kita harus ketat memegang kebenaran. Setan dapat berdalih-dalih, memancing-mancing dengan kalimat yang rumit, yang kelihatannya saja benar, berupaya agar kita meninggalkan kebenaran. Jika mungkin, ia akan menjebak kita sehingga berdusta! Jika hal ini terjadi, maka kita sudah tersingkir dari hadirat Tuhan, dan tanpa kehadiran Tuhan, apakah daya kita??

** Tidak menerima jasa Iblis dalam bentuk apapun juga. Iblis yang merasuk seseorang mungkin memancing dengan berbagai kalimat atau 'action' yang memikat, bahkan mempesona kita menerima jasanya, misalnya dalam bentuk rekreasi, atau ramalan tentang masa depan kita atau si 'Pasien', atau dalam bentuk pengetahuan yang mencengangkan, dll. Pemcobaan di Padang Gurun menyajikan bentuk-bentuk tawaran/jasa Iblis. Pelajarilah Mat.4:1-12.

** Berbicara tegas, dalam nada yang tidak dapat ditawar-tawar. Inilah hal yang wajar bagi seorang Pengendali setan, bukan? Anda dapat mengamati bahwa seorang Pengendali harimau-sirkus-pun menganut sikap yang serupa!

4.2. CARA-CARA IBLIS MEN-SABOT PEMBEBASAN

Berbagai cara yang pernah digunakan Iblis, penulis amati untuk membatalkan pembebasan korbannya; diuraikan dibawah ini:

4.2.1. Dengan jalur kendalinya, kuasa Iblis mampu membuat seraong (Pasien) merasakan ingin buang air yang hebat. Pasien akan minta maaf dan meninggalkan hamba Tuhan untuk ke kamar kecil. Kalau tidak waspada, sehabis buang air pasien akan dituntun si setan meninggalkan tempat pelayanan dan tidak kembali lagi! Hamba Tuhan yang waspada mungkin membiarkan pasien itu pergi buang air, tetapi segera berdoa dan menyatakan: "Hei, Iblis, dengan Kuasa Yesus saya mengikat si anu (nama 'Pasien'), dia tidak boleh meninggalkan tempat ini!" Rencana Iblis akan digagalkan oleh Kuasa Yesus.

4.2.2. Adakalanya kuasa Iblis menciptakan gangguan fisik (sakit kepala, perut mulas, sangat mengantuk, dsb.) sehingga pasien tidak betah dilayani lalu memutuskan menunda pelayanan. Hamba Tuhan yang bijaksana akan membujuk si pasien untuk mengatasi masalahnya saat itu juga, lalu menuntun pasien berdoa menengking setan pengganggu fisik. Kalau perlu beri minum air putih yang sudah didoakan (tidak harus selalu demikian!). Kalaupun pelayanan itu ditunda juga, ajak 'Pasien' berdoa memeteraikan janjinya untuk pelayanan lanjutan itu!

4.2.3. Kalau yang diidap si pasien adalah setan yang cukup kuat, timbulnya hasrat untuk dibebaskan dalam diri si pasien akan membuat setan mengamuk dan mengambil-alih kendali (kesadaran) dari si pasien. Setan itu berharap cara ini dapat menggagalkan pelayanan. tetapi hamba Tuhan yang diurapi tidak akan mundur oleh tingkah semacam ini. Ia akan mengendalikan situasi karena sudah diberi pinjaman Kuasa Yesus untuk mengusir setan-setan [Mat.10:1; Mark.16:17; Yoh.1:12]. Dengan berbagai teknik hamba Tuhan dapat mewawancarai roh jahat itu bila informasi sudah cukup diperoleh. Pasal-4.3 menerangkan beberapa terknik yang dapat digunakan.

4.2.4. Tipu daya roh-jahat yang diuraikan diatas, sebeanrnya adalah upaya memutuskan komunikasi anta 'Pasien' dengan Pelayan, untuk menggagalkan pembicaraan. Ini dilakukan secara gigih oleh roh jahat yang kuat! Pasien dapat dibuat tercekik, bisu, atau dirampas pendenganrannya atau dibutakan, atau gabungan dari gejala-gejala itu.

** KASUS YANG EKSTRIM pernah penulis alami, ketika wanita dengan 6-pribadi yang kami layani, sekaligus dibuta-tulikan dan dibuat bisu! Setan-setan itu sebelumnya sudah memakai teknik membisu-menulikan, tetapi pelayanan masih beroleh kemajuan karena kami berkomunikasi dengan cara menulis siatas kertas. Walaupun lamban, tetapi ada kemajuan. Rupanya karena sudah sampai puncak kejengkelan, setan-setan itu berkerjasama sekaligus memblokir pendengaran, penglihatan dan pembicaraan si wanita! Pelayanan berlangsung berjam-jam lamanya tanpa kemajuan, walaupun segala teknik sudah dikerahkan. Bagaimana kesudahannya? Kembali lagi, karya Roh Yesus!

Pasien ini terbiasa memanggil isteri saya dengan sebutan 'mama'. Pada waktu itu isteri saya tidak hadir. Tetapi setelah sekian jam berlalu dan team pelayanan kami sudah putus asa dan menyerah, Kuasa Yesus menuntun isteri saya yang tiba-tiba muncul di tempat pelayanan. Kami memebaritahu keadaan si pasien, dan setelah mengerti keadaan, isteri saya campur tangan, ikut berdoa. Pasien itu rebah terlentang di kasur diatas lantai dan isteri saya menghadapinya sambil berlutut. Di dalam berdoa itulah, belas kasihan isteri saya tergugah hebat, ia menangis meratapi nasib wanita ini dan jatuhlah beberapa tetes air mata mengenai pipi si wanita. Barangkali oleh rasa hangat dipipinya, si wanita membuka matanya dan "Ee, 'mama' datang!" jeritnya. Luluhlah kendali setan atas penglihatan, lidah dan segera atas pendengarannya pula. Sejak itu pula si Pasien memanggil isteri saya dengan panggilan yang memuliakan Tuhan Yesus: 'mama Yesus', yang artinya mama saya yang Tuhan Yesus berikan (karena ibu kandungnya sudah sekian tahun: 'membengkalaikan' dia!)***

Lagi-lagi di dalam pelayanan, kami menjumpai bukti kebenaran yang direkam Amsal 19:17, Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memituangi Tuhan....! Memang, kuasa belas kasihan mampu menyelamatkan seorang saudara, karena dengan berbelas kasihan, Kuasa (belas kasihan) Yesus akan bergerak pula. Tidak heran Tuhan Yesus berulang kali menekankan masalah kasih dan belas kasihan dalam pengajaranNya!

4.3. BEBERAPA TEKNIK MENGHALAU SETAN YANG MERASUK

Dari berbagai kasus kesurupan yang tejadi, hamba-hamba Tuhan dapat mengerti bahwa masalah kesurupan pada hakekatnya adalah demonstrasi kuasa Iblis yang dengan angkuh ingin menunjukkan kehebatannya kepada manusia. Di dalam berbagai keadaan, orang disekitarnya akan tunduk kepada kemauan-kemauan Iblis yang disampaikan lewat mulut orang yang kesurupan. Hal ini membuat setan-setan sangat berbangga diri.

Untuk mengatasi kesurupan yang bersifat upaya menggagalkan pelayanan, ada banyak teknik yang dapat digunakan. Penting disadari, yang paling perlu bukanlah mengusir roh jahat, karena itu adalah merupakan pembebasan sementara! Yang paling penting adalah pembebasan pasien dari cengkeraman kuasa Iblis untuk selama-lamanya! Hal ini tercapai bila akar keterikatan, yakni dosa persekutuan dengan Iblis dimasa lalu dipertobatkan dan disangkali dengan kuasa Yesus! Celakanya, dalam berbagai keadaan, tidak semua pasien menyadari keterikatannya. Itulah sebabnya, kesurupan 'Pasien' waktu dilayani harus dimanfaatkan oleh hamba Tuhan untuk menggali masa lalu si pasien dengan cara mewancarai roh yang merasuk. Sebab itu teknik berperkara (interview) diletakkan pada tempat yang pertama.

4.3.1 Teknik Berperkara/Wawancara

Kita sudah mengerti bahwa strategi Iblis adalah mendakwa manusia di hadirat Tuhan. Hamba Tuhan yang diurapi (dan di dalam kekudusan yang cukup) tidak perlu ragu-ragu menantang Iblis didalam keahliannya berperkara itu. Bukankah Yesus menjanjikan bahwa Roh Yesus akan mengajar seketika itu juga apa-apa yang harus diucapkan hamba-hamba Tuhan yang diurapi [Luk.12:12]? Kalau roh-jahat dikalahkan justru didalam bidang keahliannya sendiri, maka takluknya akan sungguh takluk dan kepergiannya dari pasien yang kita bela akan permanen!

keuntungan kedua dari cara ini adalah kemungkinan untuk membongkar persekutuan dengan Iblis di masa lalu, yang si pasien sendiri tidak menyadarinya (mungkin terjadi semasa bayi; kami menjumpai beberapa orang yang dipersembahkan atau dipasangi susuk selaku bayi berumur 3-bulan!). Dari hasil wawancara, rahasia persembunyian kuasa gelap dapat dobongkar dan si pasien dapat dibebaskan secara tuntas!

Namun perlu dijaga agar wawancara ini (lagi-lagi, awas tipuan Iblis) jangan bergeser (secara 'unta-masuk-tenda') menjadi acara spritisme, menanyai arwah, jadi berbicara kepada orang mati, menanyakan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pembebasan pasien itu [Ul.18:10-13]. Anda mungkin terkena dakwaan Iblis karenanya! Tetapi kalau anda bertanya tentang hal-hal yang bersangkutan langsung dengan pembebasan pasien, Tuhan Yesus akan membela anda dari dakwaan Iblis, dengan: "Bukankah pasien ini yang sudah sekian lam diikat Iblis harus dibebaskan dari ikatannya, karena ia sangat merindukan kebebasan [Luk.13:!6]?"

4.3.2. Menengking Atau Menghardik.

Teknik ini sering digunakan, karena kita diberi pinjaman Kuasa Yesus. Jangan ragu melakukannya! Seringkali hal ini harus dilakukan, bahkan dihadapan orang-orang yang skeptis atau lain agama, demi kesaksian tentang Tuhan Yesus! Kalau kita malu mempersaksikan Yesus dihadapan orang-orang, Tuhan Yesuspun malu mempersaksikan diri kita dihadapan Bapa Sorgawi [Mat.10:32-33]! Tetapi tidak perlu menengking setan dengan berteriak-teriak. Itu hanya menyiksa diri sendiri dan orang lain. Didalam pelayanan panjang, si Pelayan mungkin kehabisan suara, yang berarti t.k.o. (technically knocked out) oleh setan!

4.3.3. Memuji-muji Tuhan Yesus.

Walaupun terdengarnya hanya menyanyi-nyanyi, tetapi teknik ini cukup ampuh. Memuji-muji Tuhan Yesus membuat setan sangat jengkel dan tidak tahan. Sebab pada umumnya setan bersifat gila-hormat. Ia akan memilih pergi dari tempat/pasien itu, kalau ia mampu. Penulis sering menggabung teknik ini dengan wawancara Pertama, dengan Kuasa Yesus, setan diikat pada pasien semuanya. Lalu diwancarai. Kalau informasinya tidak cukup untuk pelayanan pujian bagi Tuhan Yesus dimulai. Kebandelan setan biasanya luluh dengan cara semacam itu. Memang para pelayan dapat menjadi lelah, dan 'Pasien' lebih lelah lagi, tetapi manfaat yang diperoleh: pelayanan yang tuntas, merupakan perolehan yang jauh lebih penting dibandingkan dengan pengorbanan semua orang!

4.3.4. Berdoa dan Bernyanyi Lagu Penyembahan.

Ini adalah teknik terakhir yang disinggung. Bukan karena kurang efektif, tetapi karena (biasanya) dengan teknik-teknik di atas, kebanyakan setan sudah takluk. Hanya setan yang benar-benar kuat dan bandel dapat bertahan terhadap ketiga teknik sebelumnya! Di dalam kasus seperti itu, para pelayan juga sudah mulai lelah. Maka doa dan lagu-penyembahan sangat tepat digunakan, karena dengan teknik ini, energi fisik maupun energi rohani para pelayan digunakan sedikit saja. Kuasa Yesus yang paling banyak berperan. Keuntungan yang lain adalah, melalui nyanyian penyembahan, justru kita beroleh 'suntikan energi' dari Kuasa Yesus, menurut cara yang belum dapat diterangkan. Ada banyak hamba tuhan yang sudah mengamati dan mengalami hal-hal ini!

CATATAN: Mungkin saja terjadi bahwa semua teknik diatas sudah diterapkan dan satupun tidak berhasil! Ini menjadi kasus yang istimewa. Sepanjang pengalaman penulis, mungkin penyebabnya dua hal:

  1. Kekudusan pelayan-pelayan (teristimewa pemimpin)

    Kalau pelayanan tumpul, kekudusan patut dipertanyakan. Sebaiknya setiap pelayan melakukan intropeksi. Hamba Tuhan yang tidak kudus berarti kehilangan status 'anak Tuhan', yang dinyatakan daam Mat.5:45. Ayat ini adalah kesimpulan dari masalah- masalah kekudusan yang diajar Yesus dalam Mat.5:17-48! Kehilangan status 'anak Tuhan' berarti kehilangan Kuasa Yesus! Bagian Alkitab ini harus dipelajari sungguh-sungguh dan dipratekkan, sebagai syarat beroleh status 'anak Tuhan'!

  2. Rancangan tuhan sendiri sedang dilaksanakan.

    Misalnya semua pelayan sudah melakukan instropeksi, bahkan mereka yang tidak kudus sudah masuk pelayanan pertobatan lagi sebelum meneruskan pelayanan. Atau mereka yang tidak kudus sudah meninggalkan tempat pelayanan. Namun pelayanan tetap tumpul. Maka tinggallah kemungkinan terakhir ini. RANCANGAN TUHAN sendiri, yang kita belum ketahui, sedang dalam pelaksanaan! Jadi Pelayan harus bertindak amat hati-hati untuk tidak mengacaukan rencana Tuhan itu! Tetaplah berkomunikasi (berdoa dalam hati) dengan Tuhan Yesus, minta hikmat dan petunjuk, dan disinilah kita rasakan sungguh-sungguh bagaimana Tuhan menjadi SUTRADARA bagi seluruh drama ini. Sebagai 'anak wayang', kita tidak boleh bertindak semau kita, harus pengarahan SUTRADARA itu. Tetaplah berkomunikasi!

IKUTILAH KASUS BERIKUT.

Penulis mengalami kasus yang demikian melayani seorang wanita remaja yang kesurupan hebat dan setannya bandel, mondar-mandir pergi dan datang sesuka hatinya. Seorang ibu (Km) yang sudah beberapa kali disarankan masuk pelayanan-pribadi, turut hadir disana (penulis dan isteri dapat mengamati sesuatu yang tidak beres dan perlu dibongkar didalam ibu ini, namun ia berkeras menolak dan menanggap dirinya sudah sangat rohani, karena sudah mampu mengobati sendiri penyakit anak-anaknya).

Di dalam menangani setan yang pergi-datang ini, pada suatu ketika wanita kesurupan ini menempeleng pipi penulis "Puji Tuhan" pikir penulis, dan mengingat mat.5:11, "berkati saya, Tuhan". Di sini penulis agak sedikit kaget, karena hal semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya (pada masa itu penulis mulai terlatih untuk tidak mengandalkan kekuatan atau kelincahan fisik didalam penanganan orang kesurupan. Ini saya lakukan sebagai pernyataan akan penyerahan yang mutlak kepada Kuasa Yesus). Jadi, waktu ditempeleng, tidak berusaha menghindar. Penulis berhikmat, "Barangkali perilaku saya ada yang tidak kudus, hari-hari ini Tuhan Yesus?" Intropeksi beberapa detik. Hasil intropeksi: tidak ada pelanggaran, tidak ada dusta terkecil pun!

Lalu penulis mulai lagi berperkara dengan setan itu, melanjutkan pelayanan. Ternyata, sekali lagi ditempeleng melayang dan kembali mengena ke pipi! Di sini penulis berdoa lagi dalam hati dan beroleh hikmat "Barangkali ada rancangan Tuhan yang harus dilaksanakan sekarang?" Dengan pengertian itu, penulis undur dua langkah. Tepat pada saat itu pula ada bayangan bergerak di belakang penulis, mendekati si wanita kesurupan. Ternyata ibu Km yang melangkah pelan dengan tangan teracungkan dalam sikap memberkati. Ia mulai berdoa mengusir setan yang merasuk wanita itu. Di sini drama itu memuncak!

Si wanita kesurupan yang tadinya rebah dilantai, dengan kedatangan ibu Km, justru bangkit berdiri, menuding ibu Km sambil mendakwa: "Hah, kamu mau mengusir saya? saya ada di dalam kamu, tahu!?!" Lalu wanita kesurupan itu mendekati ibu Km, dan bentrokan fisik seolah-olah akan terjadi. Beberapa lamanya kami biarkan ancam-mengancam itu berlangsung, sampai semua hadirin mengerti permasalahannya barulah penulis (dengan ratusan kali "Puji Tuhan" di dalam hati) melangkah ke tengah kedua perempuan itu dan melerai mereka, insiden ini cukup untuk memaksa ibu Km memasuki pelayanan-pribadi, karena ternyata ia mengidap kuasa-kuasa kegelapan. Ajaibnya, setan itu kemudian membongkar rahasia yang tidak diketahui oleh ibu Km sendiri: pada usia 3-bulan, di kebon pisang dibelakang rumah, ibu Km sudah ditanami susuk oleh ibu kandungnya sendiri! Tiga susuk, di kepla dan di kedua punggung tangan! Kasih sayang Tuhan Yesus, doa yang bertalu-talu dari saudara sepersekutuannya, serta drama ajaib rancangan Tuhan yang membebaskan ibu Km dari keterikatannya, karena ia sendiri tidak tahu peristiwanya! ***

3. MAUKAH DIA DIBEBASKAN?

at 6:30:00 PM 0 comments

Bilamana Tuhan Yesus mengantar anda menemui teman akan dibebasakan dari perhambaan kuasa-Iblis, tibalah tahapan yang paling sulit: menginsyafkan atau merangsang dia menyadari bahwa ia membutuhkan pembebasan oleh Kuasa Yesus! Mengapa 'paling sulit'? Karena jarang sekali orang yang terikat kuasa gelap menyadari keterikatannya, serta lebih sulit lagi mengajak orang itu mencari pertolongan pembebasan!

Luk.13:10-17 menunjukkan seorang ibu yang 18-tahun diikat oleh Iblis. Ia tidak menyadari keadaannya, maka ia tidak minta tolong kepada Yesus. Adalah karena mata Yesus yang jeli serta kasih dan kuasaNya yang sangat besar, perempuan itu mudah tertolong.

Karena kita ini bukan Yesus, hanya diberi pinjaman kuasaNya, kita tidak boleh sembarang memakainya, kewajiban kitalah untuk:

  • lebih dahulu menginsafkan saudara yang terikat itu tentang keadaannya yang memerlukan pertolongan, hal ini biasanya di lakukan melalui penginjilan pribadi;
  • merangsang saudara itu untuk meminta pertolongan kepada Tuhan Yesus, sebaiknya melalui hamba-hamba Tuhan.

Dia harus benar-benar mengakui kelemahannya itu, serta dengan sungguh-sungguh meminta pertolongan, maka kuasa Yesus akan menolongnya, sebab bukankah [mat.9:12-13] Yesus datang bagi orang-orang yang 'sakit'? Orang yang sehat atau orang yang merasa dirinya sehat tentunya tidak perlu pertolongan, bukan? Suksesnya pelayanan-pelepasan sangat tergantung dari kemauan-bebas pribadi ybs. Kalau ia tidak mau, jangan dipaksa, biasanya hasilnya tidak memuasakan. Kalau ia tidak mau, jangan dipaksa, biasanya hasilnya tidak memuaskan. Yang dapat anda lakukan adalah berdoa syafaat baginya, menurut salah satu cara yang diuraikan didalam Bab-6; keberhasilan doa ini tergantung kondisi rohani anda dansaudara anda itu.

Sebaliknya, kalau dia mau meminta tolong kepada Tuhan Yesus, ia dapat diajak meminta pelayanan-pelepasan kepada salah seorang hamba tuhan. Tetapi kalau ia (hatinya digerakkan Tuhan) meminta bahwa anda yang harus melayaninya, maka bagi anda tidak ada pilihan lain: layani dia, karena keadaan ini menunjukkan bahwa Tuhan ingin memakai anda sebagai alatNya memperbaiki kehidupan teman anda itu! Sambil meningkatkan posisi-rohani anda di dalam Tuhan. Tidak patuh tetap menjadi dosa yang mendasar umat manusia, sejak Nabi Adam sampai kepada zaman modern ini! Didalam hal anda melayani teman itu, anda dapat bertindak menurut petunjuk-petunjuk pada pasal-pasal berikut.

3.1. WAWANCARAI & CATAT PERSEKUTUAN DENGAN IBLIS

Karena pelayanan pelepasan merupakan satu bagian dari pelayanan (pribadi) perotbatan, maka sebaiknya anda mempelajari lebih dahulu tentang pelayanan-pertobatan. Pelayanan-pelepasan memerlukan pembongkaran persembunyian kuasa-kuasa Iblis, karena Iblis sangat pandai menyamar dan menyembunyikan dirinya di dalam kehidupan pribadi seseorang! Oleh sebab itu, perlu wancara khusus tentang hal ini, dan anda harus membuat catatan khusus tentang persekutuan dengan Iblis yang sudah terjadi di masa lalunya, sadar atau tidak sadar, secara sukarela ataupun secara ikut-ikutan atau terpaksa.

Lakukanlah wawancara dengan berpedoman pada lampiran-lampiran-1C, -2 dan -4, catatlah setiap persekutuan ataupun jamahan Iblis yang dapat diingatnya. Dan karena pandainya kuasa Iblis yang dapat bersembunyi, adakalanya pelayanan-pelepasan tidak selesai didalam sati session. Kalau perlu dapat diulangi, sampai ikatan-ikatan Iblis dapat dipatahkan semuanya! Si 'Pasien' harus dapat merasakan perbaikan rohani dan perilakunya sendiri, sebagai hasil dari Pelayanan-pelepasan.

Dari setiap persekutan atau jamahan Iblis, perlu dicatat:

  • Bulan dan tahun terjadinya, boleh kira-kira, namun lebih tepat lebih baik;
  • Jenis jamahan/persekutuan, misalnya dimandikan, diobati, diajar ilmu gaib;
  • Tujuan jamahan/persekutuan, misalnya kekebalan, rezeki, jodoh, atau memikat wanita/pria, dsb;
  • Nama 'Pasien' sewaktu ditangani dukun ybs. Hal ini penting, karena Iblis, 'si tukang kredit' mencatat jasa yang diterima pasien itu menurut nama si pasien berikan kepada sang dukun, agen Iblis itu. Jadi sewaktu meminta bantuan Kuasa Yesus untuk membatalkan kontrak/tagihan itu, perlulah dilakukan di dalam nama tadi;
  • Nama dukun atau identitasnya, jika masih diingat.

Catat semua persekutuan dengan (kuasa) Iblis, untuk didoakan penyangkalan dan pengusiran setannya satu-per-satu. Jangan ada satupun yang tertinggal, betapa banyak-pun yang sudah terjadi. Penulis pernah melayani seorang yang hampir jadi dukun dengan penanganan oleh l.k. 40 orang dukun. Pada kejadian lain, seorang pemuda yang berurusan dengan tidak lebih dari 4 orang dukun berumur l.k. 22 tahun, sudah mengalami persekutuan dengan Iblis dua-ratus-an kali, karena ia seorang calon dukun, sempat bertugas memelihara 40-an keris dan tiga 'anak-hambar' (bayi meninggal dan mayatnya dimanfaatkan untuk pekerjaan Iblis).

3.2. TELUSURI PERSEMBUNYIAN KUASA GELAP

Untuk meyakinkan tidak ada yang terlupa, cobalah telusuri ulang tempat persembunyian kuasa gelap, kali ini berpedoman pada anggota badan si pasien. Pasien ditanyai, apa saja yang sudah diperbuat/terjadi terhadap bagian-bagian tubuhnya, mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Bila perlu, kalau keadaan memungkinkan, lakukan pemeriksaan yang teliti dengan mata atau rabaan untuk menemukan tanda-tanda yang mengungkapkan rahasia persembunyian kuasa gelap itu. Kadangkala hal yang serupa perlu anda lakukan terhadap rumah yang ditempati pasien sekeluarga.

3.3. TELUSURI WAKTU MASUKNYA KUASA GELAP

Perlu diingatkan disini, keterikatan yang belum terputuskan berarti bahwa si pasien masih dapat dikontak atau dikendalikan oleh Iblis melalui jalur keterikatan itu. Oleh sebab itu perlu sekali lagi dingatkan untuk pemeriksaan yang teliti, sehingga tidak ada keterikatan yang tersisa. Satu cara lagi perlu dilakukan untuk menelusuri tempat persembunyian kuasa Iblis, yakni dengan meminta si pasien mengingat-ingat kalau-kalau ada sesuatu persekutuan yang belum diakui, menurut pedoman berikut:

3.3.1. Sebelum Hari Lahir

Terangkan pentingnya pemutusan garis kutuk, [Kel.20:4-5, Rat.5:7-9] sebelum hal itu didoakan. Minta pasien menceritakan riwayat leluhurnya, kalau ternyata ada leluhur yang dukun besar atau punya ilmu keturunan. Ada orang yang mengikat perjanjian dan perlindungan Iblis untuk keempat keturunan sekaligus mengikat anak-cucu-cicit yang belum lahir! Jadi cucu-cicitnya sudah punya ikatan perjanjian dengan Iblis, begitu dilahirkan. Ada anak yang diminta dari dukun (karena ibunya sulit punya anak atau takut dimadu kalau tidak memberi keturunan). Di samping pemutusan garis kutuk, perlu didoakan secara khusus pembatalan ikatan perjanjian yang diatur leluhur!

3.3.2. Jamahan Iblis sewaktu Masih di Dalam Rahim.

Boleh jadi karena ibunya ditangani dukun (misalnya janin sungsang atau pendarahan hebat) ataupun dengan nama yang bersifat peringatan. Sangkali persekutuan dan batalkan jamahan/jasa Iblis.

3.3.3. Pada Saat Kelahiran

Ada orang, yang karena lahir sungsang, sehingga membahayakan jiwa ibunya, maka kelahiran ditangani oleh seorang dukun hebat. Dalam hal ini, jasa Iblis menyelamatkan bayi dan ibunya itu harus disangkali, oleh ibu maupun anak!

3.3.4. Sewaktu Bayi.

Dipersembahkan kepada Iblis atau diobati dukun pada waktu bayi. CONTOH: Ada seorang penginjil yang pada waktu bayi menerima jasa dan perlindungan Iblis supaya berumur panjang, setelah 12 orang kakaknya mati-muda! Persembahan ini disangkali oleh ybs. sambil ia mempersembahkan diri bagi kemuliaan TUHAN!

3.3.5. Semasa Kanak-kanak.

Kemungkinan beroleh jamahan Iblis melalui pengobatan, atau dibodohi dukun atau karena asal menerima tawaran orang yang punya ilmu gaib.

3.3.6. Semasa Remaja.

Biasanya karena suka rekreasi atau bereksperimen ataupun ikut-ikutan teman melakukan hal-hal yang bersifat gaib. Ilmu beladiri, meditasi, semedi, mantera, ramalan, ganja, ilmu pekasih, jalakung dll. seringkali merasuk pada masa ini.

3.3.7. Menjelang Perkawinan.

Sangat biasa orang menanyakan (ramalan) atau minta jodoh dari dukun atau paranormal. Lebih buruk lagi kalau sampai mengguna-gunai calon isteri atau suami. Jadi keluarga itu terbentuk oleh kuasa Iblis. Hasilnya tentu kehidupan perkawinan yang kacau, tiada sejahtera, karena terus-menerus dibawah pengendalian kuasa Iblis. Sangkali dan batalkan 'berkat' Iblis dalam perkawinan ini. Undang Tuhan Yesus mengambil alih kendali dalam rumah tangga!

3.3.8. Kehidupan Rumah Tangga.

Kekacauan perkawinan dapat mengakibatkan orang minta jasa Iblis untuk merukunkan kembali. Urusan kesehatan, atau menjaga agar suami/isteri tidak menyeleweng, sampai kepada urusan seksuil, dapat membuat orang terlibat kepada perdukunan.

3.3.9. Selaku Orang tua.

Biasanya untuk kesehatan atau keselamatan keluarga atau untuk kesembuhan penyakit (orangtua & anak-anak) serta dapat juga untuk menertibkan perilaku anak yang kacau.

3.3.10. Pada Usia Senja.

Biasanya untuk kesehatan sendiri ataupun untuk kesejahteraan anak atau cucu. Boleh jadi juga melibatkan diri kepada Iblis lagi dalam rangka menyingkirkan ilmu-ilmu gaib yang dipelajari semasa muda! (Pertobatan semu).

3.4. BERI PELAYANAN-PELEPASAN.

Pemutusan ikatan Iblis harus dilakukan secara satu demi satu, dimulai dengan doa pertobatan atas suatu persekutuan dengan Iblis, diikuti dengan penyangkalan persekutuan itu dan/atau pemutusan ikatan perjanjian dengan Iblis. 'Pasien' diajak berdoa (dituntun oleh si Pelayan, kalimat demi kalimat) sebagai berikut:

3.4.1. Pengakuan Tentang Suatu Persekutuan Dengan Iblis.

Perlu diakui dan dijelaskan maksud persekutuan itu, apakah untuk minta harta, jodoh, kesehatan, kebebalan, dsb. Perlu diakui bahwa kejadian itu adalah kekejian dihadapan Tuhan, atau suatu perzinahan rohani, atau dosa.

3.4.2. Pernyataan Menyesal.

Tuntun 'Pasien' dalam doa, menyatakan penyesalannya atas peristiwa itu, atau merasa malu atas kekejian itu, lalu berjanji tidak akan bersekutu lagi dengan (kuasa) Iblis.

3.4.3. Permohonan Ampun.

Atas dosa/pelanggaran itu, ajukan permohonan ampun; didalam nama Yesus, mohon Tuhan Yesus mengampuni 'Pasien' atas dosa itu dan menyucikan dirinya atau darah Yesus membersihkan dia dari kekejian itu.

3.4.4. Batalkan/Sangkali Persekutuan.

Mohon izin menggunakan Kuasa Yesus; di dalam nama Yesus persekutuan itu disangkali, ikatan perjanjian dengan Iblis dibatalkan, malaikat-Iblis yang mendalangi peristiwa itu diusir dari diri 'Pasien' dan roh-roh najis dan kuasa-kuasa Iblis yang sempat merasuk diri pasien disingkirkan, demi nama Yesus! Nyatakan diri mau menjadi pengikut Yesus yang setia.

Daris sekian banyaknya ragam persekutuan dengan Iblis, ada jenis-jenis tertentu yang membutuhkan penanganan khusus; hal ini disinggung pada masing-masing jenis, dalam lampiran-2.

3.5. DOA-DOA PEMBEBASAN DARI KUASA-GELAP

3.5.1. Doa Persiapan (setiap permintaan diajukan dalam nama Yesus [Yoh.14:13-14];

  1. Undang Roh Yesus hadir dan menguasai seluruh ruangan dan alam sekitar; usir dan tengking malaikat-malaikat-Iblis dengan roh-roh najis harus enyah dari lingkungan itu;
  2. Bermohon agar setiap orang yang hadir dibungkus oleh darah Yesus, jangan sampai diterjang/dicederai kuasa Iblis;
  3. Mohon agar setiap anggota keluarga (betapapun jauhnya rumah anda) dibungkus oleh darah Yesus;

3.5.2. Doa Pemutusan Tulah/Garis kutuk:
            Pasien (kalau perlu dituntun) berdoa;

  1. Mengerti adanya garis kutuk yang membebani hidup, berasal dari kekejian/dosa leluhur;
  2. Mengakui bahwa Tuhan (Yesus) maha pengasih;
  3. Mohon Kuasa Yesus memutuskan garis kutuk dan membatalkan tulah yang telah jatuh.

3.5.3. Doa Pemutusan Ikatan Perjanjian Oleh Leluhur.
            Pasien dituntun berdoa;

  1. Mohon Roh Yesus yang memeriksa kalau-kalau dalam diri si pasien terdapat ikatan perjanjian dengan Iblis yang diatur oleh leluhur;
  2. Kalau ada ikatan, pasien menyatakan bahwa ia tidak tahu-menahu akan masalah itu dan tidak pernah menyetujuinya;
  3. Pasien menyangkali persekutuan dan perjanjian itu, dan membatalkannya, demi nama Yesus.

3.5.4. Doa Pelepasan: satu ikatan demi satu ikatan.
            Pasien dituntun berdoa;

  1. Mengakui, menyesali dan menyatakan malu atas suatu keterikatan, (sebutkan satu persekutuan, maksud persekutuan dilakukan, nama di hadapan dukun itu, nama dukun atau nama kuasa gelap ybs.);
  2. Minta ampun atas dosa/ kekejian yang telah terjadi dan berjanji tidak akan mengulanginya;
  3. Mohon darah Yesus menyucikan dosa/kekejian pasien;
  4. Minta izin menggunakan Roh Yesus;
  5. Putuskan ikatan perjanjian dengan Iblis dalam kasus yang diakui itu;
  6. Usir pergi (untuk selama-lamanya) kuasa Iblis yang sempat merasuk ke dalam diri pasien;
  7. Nyatakan Iblis tidak berhak lagi mendakwa pasien;
  8. Nyatakan diri pasien menjadi pengikut dan milik Yesus!

Delapan pokok-doa itu diulangi untuk setiap persekutuan atau keterikatan yang sudah dicatat. Memang session doa ini terasa sangat panjang (dapat berlangsung satu jam untuk doanya saja!), tetapi kalau ingin selamat, apa salahnya berdoa semalaman pun?

3.5.5. Pelayan berdoa sendiri.

Pelayan mendukung permohonan ampun dan pertobatan tadi seraya memetaraikan pernyataan putus hubungan yang sudah dilakukan, serta mengusir setan-setan itu. Lakukan itu dalam nama Yesus! Lakukan penumpangan tangan, jika Roh Yesus gerakkan.

3.5.6. Pembakaran/ Penghancuran Benda-benda Iblis:

  1. Pastikan bahwa Doa Persiapan telah dilakukan;
  2. Minta izin dari Tuhan menggunakan kuasa Roh Yesus didalam pekerjaan itu;
  3. Nyatakan kepada benda Iblis itu: "Hai benda Iblis, demi nama Yesus saya nyatakan bahwa engkau tidak mempunyai kuasa lagi. Dengan kuasa Yesus, kuasamu setan aku hanvurkan, dan kamu juga akan saya hancurkan!"
  4. penghancuran dilakukan dengan membakar, merubah bentuk secara drastis, secara mekanis atau menggunakan bahan kimia;

3.5.7. Doa ucapan terimakasih

Pelayan berdoa menyampaikan ucapan syukur dan terimakasih karena sudah diperkenankan menggunakan kuasa Tuhan Yesus, dan karena kuasa itu sudah berkerja dengan ajaib.

3.5.8. Lanjutkan dengan pelayanan Pertobatan.

Ini adalah penyelesaian dosa-dosa, pelanggaran Hukum III s.d. X (lihat Lampiran-3), sesuai dengan buku MEMBIDANI KELAHIRAN ROHANI (oleh penulis yang sama).

3.5.9. Pasien berdoa (sebaiknya dipimpin berdoa).

Mengundang Tuhan Yesus Kristus masuk ke dalam hati dan kehidupan si pasien, menjadi Raja baginya, menguasai hati dan seluruh kehidupan pasien. Mohon Roh Yesus merobah dan memperbaiki perilaku pasien sehingga layak menjadi pengikut Yesus!

3.6. TENTANG LUKA-LUKA BATIN

Ada kecendrungan untuk menggolongkan masalah luka-batin sebagai bagian dari Pelayanan-penggembalaan belaka (pastoral-councelling). Namun tidak ada ruginya, bila dalam pelayanan-pelepasan, hal ini segera ditangani. Alasan utama adalah karena luka batin dengan gampang kemasukan 'bakteri-rohani', yang tidak lain adalah roh--roh- jahat. Di pihak lain, keterlibatan seseorang dengan kuasa kegelapan seringkali dirangsang oleh adanya Luka-batin. Maka penyembuhan Luka batin memberi daya-tangkal terhdap ketertarikan akan kuasa-kegelapan.

Untuk menangani Luka batin, perlu digali sejarah ybs., kalau-kalau ada peristiwa yang sangat menyakitkan hati, sangat menjengkelkan hati, sangant menyedihkan, sangat menakutkan, sangat memalukan, dendam atau lainnya, yang tidak dapat terhapus dari ingatan (Psikologi: trauma).

3.6.1. Penyelesaian luka-batin akibat perbuatan orang lain
          dilakukan mengikuti tiga langkah berikut:

  1. 'Pasien' dituntun berdoa, menyatakan mau mengampun orang yang sudah menyakiti hati, atau sudah merugikan 'Pasien'. Kiranya Tuhan Yesus juga mengampuni saudara itu, memberkatinya, bahkan menyelamatkan dia;
  2. 'Pasien' dituntun berdoa, bermohon agar bilur-bilur Yesus menyembuhkan Luka-batin itu, darah Yesus memeteraikan bekas luka itu, sehingga tidak dapat lagi diselusupi oleh roh-najis.
  3. 'Pasien' dituntutn berdoa, demi nama Yeus, mengusir roh-roh jahat yang sempat menyelinap masuk melalui luka batin, dan kuasa-kuasanya dihancurkan dan musnahkan.

3.6.2. Penyelesaian Luka-batin Akibat peristiwa Alamiah

dilakukan mengikuti langkah-langkah 2 dan 3 pada butir 3.6.1. di atas. Peristiwa    Alamiah demikian biasanya berbentuk kematian orangtua semasa muda, atau penyakit berat yang diderita (sampai hampir mati), atau peristiwa mengejutkan lainnya (kebakaran, menyaksikan pembunuhan atau perampokan, dsb.) Jika sempat marah atau menghujat TUHAN.

3.7. AKHIR PELAYANAN

Ada dua hal penting yang harus dilakukan setelah selesai pelayanan kuasa gelap:

3.7.1. Demi kepentingan anda/kerabat anda, pada akhir (setiap babak) pelayanan, penting untuk melakukan doa cuci diri dari kuasa setan yang nyantol mengikut pada diri anda. Bukankah seseorang yang usai membajak perlu melakukan cuci kaki? Walaupun kuasa itu tidak mampu menderai anda, dirumah atau sepanjang jalan ia dapat meloncat kepada kerabat anda yang lemah rohaninya, berakibat timbulnya satu urusan baru! Jangan sampai lupa melakukan hal ini!

3.7.2. Setiap kali usai pelayanan, walaupun bukan pelayanan penghancuran kuasa kegelapan, anda perlu memanjatkan Doa Laporan, menyatakan sudah selesai bertugas. Lihat contoh yang diberikan Tuhan Yesus dengan doaNya yang terkenal itu, Yohanes pasal-17. Namun jangan menyamakan diri dengan tuhan, berdoa persis seperti doa Yesus! Kita tidak lebih adalah 'hamba-hamba tidak berguna' [Luk.17:10]. Berikut ini adalah contoh doa yang dapat dipanjatkan seusai suatu pelayanan:

Tuhan Yesus Yang Mahapengasih,

saya mengucap syukur untuk pelayanan yang Tuhan sudah percayakan kepada hambaMu ini. Saya bermohon agar kuasa Yesus bekerja membersihkan diriku dari roh-roh-najis yang mungkin menempel saya, sisa pelayanan tadi. Demi Nama Yesus, enyahlah semua roh-najis dari diriku, menyingkir selama-lamanya. Saya tidak mau diganggu lagi!

Saya juga bermohon, ya Tuhan Yesus, tiliklah hasil pelayananku tadi. Tentu ada cacat-celanya, karena kelemahan manusiawi hambaMu ini. Ampunilah saya, ya Tuhan Yesus, kiranya Roh Yesus menyempurnakan pelayanan tadi, sehingga hasilnya sungguh-sungguh menyemangkan hati Tuhan Yesus.

Terimakasih ya Tuhan Yesus, dan persiapkanlah hambaMu ini untuk pelayanan yang mendatang. Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus saya sudah berdoa; AMIN.

** Setelah selesai melakukan tugas pelayanan, kita harus tetap dalam sikap yang...

TIDAK MAU MENCURI KEMULIAAN TUHAN!
[Yoh.3:30]

Anda pasti semakin dikasihi oleh Yesus Kristus. Pemimpin satu-satunya [Mat.23:10] itu!