Friday, July 24, 2009

6. JALUR PENYUSUPAN LAWAN

Di dalam peperangan rohani, kuasa-kuasa Iblis berusaha menyusup masuk ke dalam kehidupan seseorang untuk kemudia mengendalikan pribadi ybs. melakukan hal-hal yang diinginkan Iblis. Jalur-jalur masuknya ada begitu banyaknya; tidak heran kalau Tuhan Yesus [Mat.26:41] berpesan agar murid-muridnya selalu berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan (pencobaan-Iblis, pen.) Dengan pengertian akan permainan Iblis, yang selalu berusaha mengecoh, mendakwa, lalu menjamah atau menggocoh, jelaslah yang dimaksudkan Tuhan Yesus disini: waspadalah selalu akan tipu-daya Iblis, sebab kalau ia berhasil anda didakwa di hadirat TUHAN dan terkena gocohan (yakni: 'jatuh kedalam pencobaan').

Dalam bab ini didaftarkan berbagai jalur yang biasa digunakan oleh roh-najis dan kuasa-kuasa Iblis untuk menyusup atau merasuk ke dalam kehidupan manusia. Masuknya kuasa Iblis untuk menyusup atau merasuk ke dalam kehidupan orang atau bagian tubuhnya untuk memenuhi tujuan-tujuan Iblis. Daftar ini disusun berdasarkan pengalaman pelayanan sekian banyak hamba yang telah dipakai Tuhan untuk pelayanan pelepasan:

6.1. JALUR PANCA-INDERA DAN ANGGOTA TUBUH LAIN

Setiap panca-indera (mata, telinga, hidung, mulut/lidah, kulit tubuh) atau anggota tubuh lainnya (tangan, kaki, rambut, kepala, otak. dll.) oleh bujukan atau tipu daya Iblis dapat terkena berbagai hal berikut:

6.1.1. Mengerjakan hal-hal yang keji dan atau tidak berkenan di hadapan Tuhan, misalnya mata untuk menonton film porno, telinga untuk menyimak musik-rock (yang banyak di antaranya berasal dari setan), tangan untuk mencedarai orang lain, dsb.;

6.1.2. Direlakan untuk digunakan bagi maksud-maksud yang keji atau tidak berkenan dihadapan Tuhan, misalnya mebiarkan bagian tubuh dirajah/ditattoo [Imamat 19:28];

6.1.3. Terkena jamahan Iblis, diobati oleh dukun/orang pintar, sekalipun terjadi waktu kanak-kanak, diramal masa depannya, mata dijampi agar pandangan lebih tajam, tangan patah lalu ditolong oleh dukun, dll.

6.1.4. Seluruh kepribadian bersekutu dengan Iblis, belajar jampi, meditasi, belajar ilmu-gaib, menjadi juru-ramal, dilantik menjadi dukun, hadir dalam perkumpulan spritisme atau persekutuan dukun-dukun, ikut perjamuan-setan (seperti Perjamuan Kudus, tetapi diselenggarakan di Gereja-setan), dll.

6.2. JALUR EMOSI

Berbagai aspek emosi atau 'rasa' (amarah, ketakutan, nafsu-syahwat, kebencian, dll.) di dalam keadaan tertentu dapat terbuka lebar untuk disusupi oleh kuasa Iblis. Seorang yang gemar melampiaskan amarahnya, segera terbuka untuk dirasuk roh-amarah, roh jahat perangsang amarah, semakin lam semakin tidak tekendali. Anak kecil yang diajak menonton film seram (horor) dengan mudah akan disusupi roh-ketakutan. Begitu pula halnya dengan roh-zinah, roh-lesbian, roh-homosex, roh-pencuri, roh-kleptomania, roh-kebencian, sampai kepada berbagai roh-phobia, semua merasuk dengan cara yang serupa, lalu mendekam didalam pribadi seseorang. Dari waktu ke waktu manifestasi kehadiran roh-roh jahat itu dapat diamati!

6.3. JALUR MAKAN, MINUM, ISAP, RESAP, HIRUP, DLL.

Kuasa Iblis dapat merasuk tubuh manusia melalui makan makanan atau minuman yang terkena jampi (sesajen, dsb.) atau makan dari warung atau rumah makan yang memakai pelaris dagangan.

Cara lain adalah melalui menghirup asap (kemenyan) yang disertai jampi, mandi lulur yang sudah dijampi, mandi dengan air jampi dari dukun, buku bacaan yang sudah dijampi, operasi, tusukan atau pijitan yang disertai jampi. Seorang anak Tuhan tidak selayaknya membuka diri untuk jamahan-jamahan Iblis secara demikian!

6.4. BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN

Di dalam semua aspek kehidupan Iblis menawarkan jasa bagi manusia; diterimanya tawaran jasa ini sekaligus menjadi jalur untuk merasuknya kuasa-kuasa Iblis. Keinginan untuk hidup sehat dapat membuka seseorang untuk jamahan Iblis. Begitu pula keinginan untuk kaya-raya dapat mendorong seseorang untuk bersekutu dengan hamba-hamba Iblis. Tidak kalah memikatnya adalah janji seorang dukun (atau juru rias) untuk mempercantik penampilan seorang seri panggung (artis) atau pengantin. Untuk para pria, Iblis menjanjikan kekayaan, kejayaan, kekuasaan serta kemuliaan dunia secara mudah, asal mau bersekutu dengan Iblis dan memenuhi berbagai imbalan yang diminta melalui dukun.

Persyaratan yang diminta dan dijelaskan dapat (kelihatannya) bersifat ringan, misalnya memberi sejumlah uang. Syarat yang lebih berat dapat berbentuk waktu dan uang (misalnya setiap Jum'at Kliwon, jadi setiap 35 hari harus melapor atau berkunjung ke tempat penyembahan ybs.). Persyaratan yang sangat berat dapat berbentuk: setiap tahun satu jiwa anggota rumah tangga (anak, isteri atau pembantu) harus dipersembahkan!

Namun persyaratan yang tidak dijelaskan atau tidak dikemukakan tetap saja sangat berat, yang bersangkutan harus bersekutu dengan Iblis, berarti kehilangan perselutuannya dengan Tuhan Yesus, sekaligus kehilangan kesempatan untuk beroleh kehidupan yang kekal! Yeh.13:17-18 mengajarkan bahwa dengan menerima jasa dukun (=nabi-palsu), jiwa seseorang telah ditangkap oleh hamba Iblis itu, tentunya untuk diserahkan kepada Iblis, sponsornya!

6.5. JALUR HARTA/MILIK (RUMAH, MOBIL, TANAH, DSB.)

Melalui agen-agennya, yakni orang pintar ataupun paranormal, Iblis menawarkan jasa nasihat didalam membeli atau membangun rumah yang tidak 'panas' ataupun penuh berkat! Dalam hal rumah sudah terbeli atau dibangun tanpa nasihat paranormal dan ternyata kurang berkah, Iblis menawarkan jasa pengamanan, jasa penjagaan atau berkat lainnya, agar penghuni rumah itu merasa 'sejahtera'. Hal yang sama terjadi dengan harta milik, misalnya mobil, tanah dsb. Dengan tindakan ini, tanpa disadari, sebenarnya orang yang bersangkutan sudah menyerahkan rumah dan hartanya kepada pengendalian Iblis.

Contoh yang mutakhir adalah menjamurnya 'ketok-magic' untuk mobil-mobil yang penyok, diperbaiki sampai mulus, anehnya tanpa proses las-ketok. Dapat diduga bahwa kemahiran 'ketok-magic' ini bersumber dari ilmu kuno, ilmu 'Empu' (pembuat keris), yang terbiasa membentuk logam keris dengan hanya menggunakan jari-jari tangannya. Tentu saja kekuatan untuk membengkokkan logam keris yang dingin ini (atau kemampuan mengolah logam-pijar dengan tangan telanjang) datangnya dari Iblis! Bukankah peranan mobil di zaman modern ini (keren, megah, gagah) persis sama dengan peranan keris ( megah ,gagah) bagi orang zaman dahulu?

0 comments: