Friday, July 31, 2009

6. BILA TEMAN ANDA ENGGAN DIBEBASKAN

Masalah 'delivery-service' atau pelayanan-pelepasan (sebagian hamba Tuhan memberi istilah: pelayanan pembebasan) banyak dipertentangkan. Sebagian menyatakan tidak perlu, sedangkan pihak lain menyatakan sangat penting! Inilah salah satu penyebab banyak orang Kristen sulit diajak masuk pelayanan ini, padahal mereka punya keterikatakan dengan kuasa Iblis. Sebagian hamba Tuhan dari berbagai Gereja, tanpa mengerti atau mendalami masalahnya berani menyatakan Pelayanan-pelepasan tidak perlu. "Iblis sudah dikalahkan, " kata mereka, atau "Betapa hebatlah setan itu sehingga saya harus belajar khusus tentang tentang dia" Hamba Tuhan semacam ini tidak menyadari bahwa Iblis justru senang jika dianggap-sepi, bahkan sukacita jika dia dianggap tidak ada!

Sementara kesulitan penanggulangan ditambah lagi oleh karena kuasa Iblis sudah lebih dahulu bercokol dalam diri 'penderita', kadang-kadang sudah puluhan tahun bekerja secara tersembunyi tanpa diinsyafi oleh 'tuan rumah'.

6.1. PENYEBAB-PENYEBAB KEENGGANAN

Didalam penginjilan pribadi yang sesunguhnya, kedua sebab mendasar yang disebutkan diatas jarang muncul ke permukaan. Yang sering menghambat seseorang beroleh (pelayanan-) kelepasan adalah berbagai alasan lain, sebagian diantaranya diuraikan dibawah ini.

6.1.1. Buta-Rohani Secara Total.

Sebagian orang yang diinjili secara pribadi sebenarnya adalah orang yang buta rohani secara total. Sebagian mereka menganggap tidak ada setan, atau bahkan tidak ada Tuhan, dan agama tidak perlu. Dalam kasus semacam ini, persoalannya bukan sekedar pelepasan lagi, tetapi perlu bimbingan dari dasar, menghidupkan kembali 'api rohani' ybs.

6.1.2. Merasa Tidak Ada Masalah.

Sebagian orang merasa hidupnya wajar-wajar saja, tidak ada masalah, atau tidak memerlukan bantuan, ataupun menganggap diri sudah selamat, sudah masuk Kerajaan Sorga, tanpa mengerti sungguh-sungguh arti 'sudah selamat' dan arti Kerajaan Sorga.

6.1.3. Merasa Sudah Beres, Orang Lain yang Kacau.

Ada orang-orang yang merasa diri sudah beres, justru orang lain yang kacau. Termasuk kedalam jenis ini adalah golongan orang yang sangat menginginkan adik, suami, isteri atau kerabat yang lain memasuki pelayanan-pribadi, padahal dia sendiri belum bertobat/lahir baru. Dapat diterka, sesungguhnya ia sendirilah yang perlu dilepaskan! Sebagian dari golongan ini adalah yang angkuh rohani, merasa diri atau golongannya sudah beres, golongannya sudah beres, golongan atau sekte lainnya dianggap sesat.

6.1.4. Masih Senang dengan Berhala-Berhala.

Pribadi semacam ini lebih jujur dari yang sebelumnya. Ia merasa bahwa tidak baik terus hidup bersama berhala-berhalanya, tetapi di lain pihak merasa masih membutuhkannya dan ingin terus 'memanfaatkan berhala' itu beberapa waktu lagi.

6.1.5. Merasa Tidak Mungkin Tertolong.

Ada pribadi yang mengerti bahwa hidupnya dalam bahaya kehancuran rohani, tetapi dilain pihak ia merasakan tidak mungkin tertolong lagi. sudah terlalu jahat, atau sudah terlalu dalam terjerumus. "Tidak mungkin Tuhan mengampuni saya lagi," kilahnya. Sebenarnya kuasa-Iblis yang dalam dirinyalah yang mengecoh, menanamkan kesan semu bahwa dirinya tidak mungkin tertolong! "Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil," begitu pesan Alkitab [Luk.1:37].

6.1.6. Tidak Mampu mengambil Keputusan sendiri.

Hal ini hanyalah cermin dari berbagai ketidak-mampuan. Apatis, sehingga tidak mau atau tidak mampu lagi berpikir dan mengambil keputusan, atau tidak punya gairah hidup lagi. Hal ini dialami juga oleh mereka yang dalam keadaan sakit berat, sampai coma, karena cacat-mental ataupun gila-berat.

6.2. BERBAGAI KEPUTUSAN AKHIR PENGINJILAN PRIBADI

Hamba Tuhan yang melakukan penginjilan pribadi, perlu menelaah penyebab-penyebab keengganan memasuki pelayanan-pelepasan pada diri orang yang diinjili. Dengan bantuan Roh Yesus (melalui doa pribadinya) ia akan mampu secara berhikmat mengambil salah satu dari berbagai keputusan berikut.

6.2.1. Bujuk Terus Masuk Pelayanan Pribadi.

Kalau kengganan ybs. tidak terlalu keras, anda masih bisa berusaha membujuk ybs. agar menerima pelayanan-pelepasan dari Tuhan Yesus. Selama dia mengambil giliran berbicara, kita dapat berdoa terus didalam hati, dengan mata terbuka, (bila tidak ada 'team-doa', yakni teman yang berperan 'juru-pendoa'). Sebagai pendengar yang baik, sekaligus sebagai pendoa yang gigih! Itu salah satu kunci sukses menginjili orang!

6.2.2. Pelayanan Ditunda.

Juga perlu berhikmat untuk melihat bahwa seseorang belum siap untuk beroleh pelayanan-pelepasan oleh Kuasa Yesus! Kalau ia belum siap, ada baiknya segera dihentikan. Jangan bertele-tele, dapat membuat jengkel. Atau menghabiskan tenaga sia-sia. Beri waktu bagi Firman Tuhan yang telah disampaikan untuk meresap dan berproses di dalam dirinya. Beri waktu bagi Roh Yesus untuk memproses dia, dengan cara-cara Tuhan yang ajaib. Jangan paksa bahwa harus anda yang melakukan penuaian. Penabur Firman beroleh berkat seperti halnya penuai.

Lagipula, hanya namanya saja pelayanan itu ditunda! Anda dapat terus mendoa-syafaatkan ybs. agar benar-benar dimenangkan oleh Kuasa Yesus di masa depan!

6.2.3. Pelayanan Dihentikan Sama Sekali.

Jangan kita mengira bahwa hati setiap orang harus dapat ditembus oleh Injil! Sudahkah anda mempertimbangkan berapa banyak pribadi yang tidak mampu menerima pengajaran Tuhan Yesus? Ingatkah anda akan Nikodemus yang sulit percaya [Yoh.3:12] atau murid-murid Yesus yang mengundurkan diri dari Galilea [Yoh.6:60-66]? Kalau sekian banyak orang yang tidak takluk oleh berita keselamatan dari Tuhan Yesus sendiri, tentu lebih banyak lagi orang yang tidak bergeming oleh penginjilan kita, makhluk yang hina! Bahkan Yesus sendiri sudah mengingatkan kita agar 'jangan memberi mutiara kepada babi." [Mat.7:6]! Sia-sia! Jadi kita harus berhikmat, kalau suatu waktu perlu menghentikan penginjilan atas seseorang atau satu keluarga!

6.2.4. Rangsang Pernyataan.

Ini adalah teknik yang muncul dari pengalaman. Kalau setan dapat menggocoh manusia berdasarkan pernyataan, bahkan berdasarkan pikiran seseorang, tentu Tuhan Yesus lebih mampu lagi menyelamatkan orang berdasarkan pernyataan yang tulus. Teknik pelayanan ini sejalan dengan pengalaman salah seorang penjahat yang disalib bersama Tuhan Yesus, namun selamat [Luk.23:41-43]!

Umumnya suatu pelayanan berhasil jika 'berangkat' dari keinginan dan kesadaran penuh dari orang yang dilayani. Memang dari diri manusia, 'daya kemauan bebas' atau 'will-power' merupakan suatu hak yang tidak bisa ditawar-tawar, baik oleh Yesus maupun oleh Iblis. Jadi di dalam pelayanan jenis ini, kalau seseorang dengan penuh kesadaran membuat pernyataan ingin dilepaskan, dan mempercayakan dirinya kepada Kuasa Yesus, hal ini sudah cukup bagi seorang hamba Tuhan untuk memanjatkan doa-perkara (lihat pasal 6.3) agar Kuasa Yesus benar-benar membebaskan orang tersebut dari ikatatan-ikatan kuasa Iblis! Hal ini berlaku bagi orang yang belum beragama Kristen (pengalaman penulis, dipakai Tuhan Yesus membebaskan seorang yang beragama Islam dari rongrongan enam jin yang dipeiharanya, tetapi kemudian menggocoh dia). Bukankah salah seorang penjahat yang disalib bersama Yesus belum beragama Kristen? Namun hari itu juga ia ikut bersama Yesus ke dalam Firdaus.

6.2.5. Pelayanan Pelepasan Secara Paksa.

Jenis pelayanan secara paksa berangkat dari pengertian bahwa si 'Pasien' tidak/belum menunjukkan kemauan untuk mendapatkan keselamatan dari Tuhan Yesus. Secara konvesionil, orang mengira ia tidak mungkin beroleh keselamatan. Ternyata tidak demikian. Seseorang masih dapat diselamatkan di luar kehendaknya sendiri kalau ia tergolong ke dalam salah satu kategori berikut:

  1. Dalam keadaan koma atau sekarat akan meninggal (jadi dia memang tidak lagi memiliki kemauan bebas);
  2. Dalam keadaan tidak mengerti secara total (keterbelakangan mental, kegilaan yang akut, dsb.);
  3. Dengan sukarela mempercayakan pengambilan keputusan kepada hamba Tuhan yang dipercayanya, yang dihadapinya.
  4. Lain-lain keadaan di mana pasien sama sekali tidak punya daya kemauan bebas lagi.

Untuk pasien semacam ini, hamba Tuhan dapat berdoa menurut cara (garis besar) berikut:

  • Demi nam Yesus, karena sdr. saya ini tidak punya kemauan bebas lagi, (atau karena hak pengambilan keputusannya sudah dipercayakan kepada saya), maka mulai saat ini, dengan mengandalkan segala wewenang sorgawi yang sudah dipercayakan Tuhan Yesus kepada saya, saya mengambil alih hal itu dan saya mengambil keputusan rohani bagi sdr. saya ini.
  • Untuk dan atas nama saudara saya ini, saya bermohon kepada Tuhan Yesus, agra garis kutuk yang mungkin menimpa diri saudara saya ini dibatalkan. oleh belas kasihan Tuhan Yesus.
  • Saya bermohon, untuk dan atas nama sdr. saya ini agar semua persekutuannya dengan Iblis di masa lalu, Tuhan Yesus ampuni, dan dia disucikan oleh Darah Yesus yang Mulia. Begitu pula ikatan-ikatan perjanjian dengan Iblis, saya sangkali dan saya batalkan, dengan Kuasa Yesus.
  • Untuk dan atas nama saudara ini saya bermohon pengampunan dari Tuhan Yesus atas semua dosa-dosa yang dilakukannya dimasa lalu, kiranya dirinya disucikan, putih seperti salju, oleh darah Yesus.
  • Dengan kuasa Yesus, saya mengenyahkan semua roh-roh jahat yang hadir didalam dirinya dipatahkan, dikat dan disingkirkan dari dirinya untuk selama-lamanya. Demi nama Yesu, saya nyatakan pula kepada kamu, Iblis, Lucifer, kamu tidak berhak lagi mendakwa sdr. saya ini atas persekutuannya di masa lalu dengan kamu. Dia saya nyatakan menjadi milik Yesus!
  • Ucapkan doa yang mengundang Tuhan Yesus Kristus untuk masuk ke dalam diri sdr. itu serta menguasai dia untuk selama-lamanya.

6.2.6. Doa Jarak Jauh.

Ini adalah suatu pilihan bila pelayanan tidak dapat tuntas pada hari itu. Kita harus tetap berdoa syafaat untuk sdr. kita itu dari jauh. Yakinlah, suatu waktu Kuasa Yesus akan berhasil memenangkan dia dan menyelamatkannya!

6.3. DOAKAN BETALU-TALU

Sekali lagi, jangan kecewa atau kecil hati bilamana penginjilan pribadi yang anda lakukan belum berhasil. Sangat mungkin memang belum waktu Tuhan. Dalam hal ini kita dapat, dengan gigih, mendoakan ybs. tanpa diminta Matius 7:7-12 mengajar kita untuk berdoa bertalu-talu ayat (ayat 7-8) pasti 'pintu' akan dibukakan! Tentu saja doa yang berkenan kepada Tuhan harus sesuai dengan pengarahan Yesus pada ayat-12, yang intinya adalah: berkati (doakan berkat bagi ) temanmu, tentu engkau juga beroleh berkat!

Berbagai tingkatan doa dapat digunakan untuk memberkati seorang teman, sekalipun dia enggan dilepaskan, sekalipun dia belum tegas-tegas menyatakan mau beroleh pelayanan-pelepasan. Keterlibatan anda didalam pergumulan teman itu (belas kasihan, kasih sayang) menentukan doa jenis yang mana dapat anda panjatkan. Hasilnya, atau ketajaman berkat yang tercurah bagi teman anda, sedikit banyak ditentukan oleh jenis doa. Begitu juga dengan resiko yang dihadapi, tergantung dari jenis doanya. Pada bagian-bagian berikut diuraikan empat tingkatan doa yang perlu dikenali oleh hamba-hamba yang melayani Tuhan Yesus dengan tajam, dimanfaatkan sesuai dengan Kuasa Yesus yang dipercayakan kepadanya dan dengan kekudusan yang dinikmatinya.

6.3.1. Doa Syafaat Biasa.

Doa jenis ini dipanjatkan secara tidak mendetail, dilakukan setiap hari bagi teman-teman tertentu. Hasil yang dicapai tidak terlalu tajam, sementara resiko yang anda hdapi tidak ada. Kalau hati anda tergerak untuk mendoakan banyak teman, sebaiknya anda sediakan satu buku khusus untuk pokok doa. Catatlah didalam buku ini nama serta bentuk pergumulan teman kita itu, disamping tanggal mulainya anda mendoakan dia. Pada suatu waktu, kalau pergumulannya teratasi, anda dapat memberi tanda 'selesai' pada namanya. Sebagai seorang pendoa yang rajin dan gigih adakalanya buku anda memuat sampai 60 nama yang didoakan! Barangkali anda akan menghabiskan waktu satu jam sehari (atau lebih) untuk teman-teman anda. Namun akan ternyata nanti, yang paling banyak beroleh berkat dari hal itu justru ANDA SENDIRI! Mengapa demikian? BAcalah buku kecil PRAJURIT KRISTUS: BERDOALAH! untuk penjelasannya.

6.3.2. Doa Perkara, Menagih Janji Tuhan.

Doa Perkara merangsang timbulnya suatu persidangan di hadirat Tuhan, seperti digambarkan oleh Kitab Ayub Pasal-1 dan -2. Di hadirat TUHAN anda dapat hadir (secara rohani) sebgai pihak yang meminta keadilan Tuhan, menagih janji Tuhan agar menjadi kenyataan, demi keselamatan (rohani) seorang teman. Kasih anda terhadap teman ini mengakibatkan anda beroleh dukungan Yesus. Doa ini hampir tidak membawa resiko bagi diri anda.

Di dalam sidang (dalam doa anda; lihat Yes.43:26), perlu anda kemukakan kebenaran-kebenaran berdasarkan Firman Tuhan yang mengandung janji yang dapat ditagih (misalnya Yes. 1:18) demi keselamatan teman anda. Anda perlu berhati-hati, jangan mengemukakan sesuatu yang terlihat sebagai kebenaran, namun tidak didukung oleh Firman Tuhan. Akibat kecerobohan semacam itu anda akan beroleh 'jeweran-sayang' dari Tuhan.

Anak Manusia, Yesus, menjelang penyalibanNya, didalam doaNya yang terkenal (Yohanes pasal-17) memberi contoh bagaimana Ia berperkara di hadirat TUHAN. Hampir seluruh doa ini diliputi oleh berbagai perkara yang diajukanNya:

  1. ayat 4-5;
  2. ayat 6-11;
  3. ayat 12-15;
  4. ayat 16-19;
  5. ayat 20-24.

Setelah bersenyawa dengan Yesus, kita dapat pula memanjatkan doa-doa perkara yang dipanjatkan Yesus itu, asalkan kita tahu diri, tidak meniru sikap penguasa yang menjadi hak Yesus! Sekali lagi, hati Yesus yang pengasih yang perlu kita tiru, bukan sikap penguasaNya! Tepat sekali ungkapan nyanyian:

Bahwa serta dengan TUHAN (Yesus),
kita lakukan perkara yang besar;
Bahwa serta dengan TUHAN (Yesus),
kita hadapi semua....

6.3.3. Doa Memperkarakan Iblis.

Doa jenis ini juga menimbulkan suatu persidangan pengadilan sorgawi antara Iblis, yang diperkarakan (misalnya: kelicikannya). TUHAN sebagai Hakim dan anda, yang datang mencari keadilan dan keselamatan bagi seorang teman. Jenis doa ini mengandung resiko bagi pendoa yang kalah perkara. Jamahan Iblis terhadap Ayub, kendati Ayub tidak ikut berperkara, dapat menjadi contoh tentang hasil persidangan sorgawi dimana manusia yang kalah berperkara.

Jadi jika anda kalah dalam memperkarakan Iblis, tentu Iblis akan menuntut kemenangannya di hadapan TUHAN, menuntut izin untuk menangani yang kalah! Jelaslah bahwa kita harus bersikap amat berhari-hati di dalam memanjatkan doa memperkarakan Iblis. Namun, hasil doa semacam ini biasanya sangat memuaskan, sehingga teknik ini sebaiknya dipelajari dan digunakan, walaupun mengandung resiko.

Dasar untuk memanjatkan doa memperkarakan Iblis ini sangat sederhana: kalau Iblis dengan seenaknya dapat memperkarakan Ayub yang jelas-jelas hidup saleh, tentu seorang hamba TUHAN yang diurapi punya hak dan kesempatan pula untuk memperkarakan Iblis, yang licik atau keji Iblis di hadirat Tuhan, asala semua ini dilakukan bukan bagi pemuasan hawa nafsu atau ambisi, tetapi demi kemuliaan Tuhan Yesus, untuk menolong menyelamatkan (rohani) seorang saudara. Sebuah contoh pengalaman pelayanan disajikan di bawah ini.

Suatu ketika, pada bulan Agustus 1987, kami melayani seorang gadis, bernama samaran Yy, berumur 22 tahun, ayahnya seorang Aceh, pengikut Muhammad, sedangkan ibunya seorang wanita Bali, masih beragama Hindu. Gadis ini dengan keinginan bebasnya, ingin beroleh pertolongan Tuhan Yesus. Namun dalam doa perkenalannya, kesadarannya dirampas oleh kuasa Iblis, membuatnya pingsan. Lalu roh Buddha merasuk, tidak mau dihardik dan bertahan gigih sekali, sehingga diperlukan pelayanan pelapasan sampai l.k. 40 menit menyadarkan Yy.

Hikmat mengajar saya bahwa yang harus diputuskan segera adalah garis-kutuk, karena ikatan ini menjadi akar (sumber) dari segala keterikatan lainnya. Kalau induk keterikatan itu diputuskan, keterikatan lainnya hanyalah ikutan belaka, sehingga lebih mudah dibereskan. Oleh sebab itu penulis menuntunnya berdoa, mohon diputuskan garis-kutuk yang menimpanya, karena orang tuanya banyak terlibat dengan kuasa Iblis, antara lain sewaktu membawa Yy ke dukun-dukun untuk menyembuhkan sakit asthmanya yang tidak mau sembuh (sudah belasan tahun lamanya). Yy saya tuntun mengucapkan doa, sepotong demi sepotong, sbb:

"Tuhan Yesus......saya disini Yy.....bermohon kepadaMu.............supaya dari diri saya..........dibatalkan......garis kutuk.............."

Ternyata pada saat Yy mau mengucapkan "garis kutuk", kuasa setan didalam tubuhnya mencekik tenggorokannya, sehingga Yy tidak mampu mengucapkan kata-kata itu. lalu hilang sadar lagi. Kami bernyanyi memuji Tuhan dan berdoa, lalu Kuasa Yesus menyadarkan Yy kembali. Saya tanyakan lagi, sungguhkah Yy mau diputuskan garis kutuknya. Ia menjawab "Ya," lalu ia saya tuntun lagi mengucapkan doa yang sama. Taktik licik tadi diulangi setan itu, sampai tiga kali, dan setiap kali. Yy hilang sadar dant tidak dapat menyelesaikan doa singkat itu!

Kali berikutnya kami berganti taktik. Ucapan doa ini dirobah maksud kami supaya setan tidak waspada dan tidak sempat menghalangi lagi:

"Tuhan Yesus.....saya Yy, bermohon kepadaMu....supaya Tuhan menyingkirkan.......tulah dari diri saya.........."

Peristiwa yang sama terulang lagi. Pada saat Yy mau menyebut kata "tulah," ia dibuat pingsan lagi oleh setan itu. Di sanalah saya habis sabar. Dengan perasaan gusar saya memanjatkan Doa memperkarakan Iblis sbb:

"Bapa kami Yang Mahamulia, didalam nama Yesus kami menghadap ke hadiratMu yang kudus, membawa suatu perkara yang Engkau sudah menyaksikannya. Tuhan Yesus sudah melihat betapa saudara kami Yy, yang berkeinginan penuh untuk dibebaskan dari garis-kutuk yang menimpa dirinya, sebagai akibat dari dosa dan kekejian yang diperbuat leluhurnya, bapak....., ibu......, maupun leluhurnya!

Bapa, Engkau sudah melihat juga betapa Iblis dengan licik menghalangi Yy memanjatkan doanya kepadaMu untuk mempertahankan ikatan tulah itu. Kelicikan ini harus ada batasnya. Adalah kekejian untuk menunggangi daya kemauan seseorang dengan kelicikan semacam itu. Oleh sebab itu, perkenankanlah hambaMu ini menggunakan Kuasa Yesus untuk memenuhi permintaan saudara Yy.

Dengan segala kuasa surgawi yang dipercayakan kepada saya, selaku hamba tuhan, di dalam nama Yesus, garis kutuk yang jatuh kedalam diri Yy pada saat ini juga saya nyatakan sudah putus, tulah itu sudah dibatalkan oleh kasih Yesus. Semua ini saya lakukan untuk kemuliaan Tuhan Yesus! Amin!"

Kami bernyanyi lagi memuji Tuhan. Yy sadar kembali, dan doa permohonan Yy diatas tidak diulangi lagi! Kami beriman bahwa garis-kutuk sudah lenyap. Benar sekali pengajaran hikmat sebelumnya; setelah garis-kutuk diputuskan, persoalan Yy menjadi jauh lebih mudah. Setiap setan yang merasuk diri Yy dengan mudah dihardik pergi, karena tidak ada lagi induk keterikatan kuasa Iblis (garis kutuk) itu. Semalaman itu (sampai 01.30) ada empat-puluhan roh jahat yang merasuknya dan kami usir pergi demi Nama Yesus, secara mudah.

Tidak heran jika Iblis begitu gigih menghalang-halangi doa pemutusan garis kutuk yang dipanjatkan tadi! Setelah 40-hari pelayanan-pelepasan, Yy bebas dari cengkeraman setan-setan dan sembuh total dari sakit asthma yang dideritanya, dan ia menjadi seorang pengikut Yesus yang gigih memperkenalkan Tuhan Yesus, bahkan dikampungnya di Aceh, dihadapan kedua orangtuanya serta alim ulama dikotanya!

6.3.4. Doa Peperangan.

Dari berbagai jenis doa yang sifatnya mendukung saudara-saudara kita, doa peperangan tergolong kepada doa yang sifatnya ekstrim. Akibat pukulannya sangat hebat, namun 'tendangan baliknya' (resiko) juga mungkin merugikan pendoa, atau saudara sepersekutannya. Nama doa ini sudah menjelaskan sifatnya: peperangan, yakni memerangi secara langsung kuasa-kuasa Iblis, sehingga kalau dilakukan oleh orang yang layak, menurut cara yang tepat, kuasa Iblis akan dihancurkan pada saat itu juga.

Penjelasan terperinci tentang doa peperangan diberikan dalam buku kecil: PRAJURIT KRISTUS BERDOALAH! Karena keterbatasan ruangan, disini hanya diberikan ayat-ayat Alkitab yang mendasarinya, untuk anda renungkan sendiri.

  1. Luk.13:10-17; [ayat-16]; dengan gemasnya Yesus mengatakan: "Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya....?" (komentar penulis:....kalau perlu dengan memerangi kuasa Iblis secara langsung, jadi: Doa Peperangan).
  2. Yud.-22-23; Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalaln merampas mereka dari api...... Jelas sekali, perampasan seorang saudara dari kuasa Iblis harus melalui cara memerangi Iblis secara langsung, bukan? Jadi" Doa Peperangan!
  3. 1Kor.5:4-5, menunjukkan bahwa Rasul Paulus juga pernah melakukan perampasan roh seorang saudara (dari Iblis) agar diselamatkan pada hari Tuhan. Hal ini tiada lain adalah peperangan langsung menghajar Iblis. Jadi: Doa Peperangan!

Tentu saja tidak sembarang orang dapat memanjatkan doa peperangan yang efektif. Pendoanya harus benar-benar sudah jadi anak tuhan dan secara sadar sudah masuk jauh ke dalam proses pengkudusan oleh Tuhan Yesus. Untuk amannya doa peperangan ini dilakukan semata-mata untuk membawa keselamatan yang dari Tuhan Yesus bagi seorang saudara, dilakukan bebas dari ambisi pribadi (misalnya: bukan untuk gagah-gagahan!)

Sebuah contoh Doa Peperangan perlu disajikan disini, untuk menunjukkan bahwa bersama dengan Yesus kita tidak perlu ragu memerangi Iblis. demi membawa keselamatan yang dari Yesus bagi saudara-saudara kita.

Beberapa waktu yang lalu, dalam suatu kebaktian di Tanjung Periuk, beberapa saudara menyampaikan kesaksian hasil penginjilan mereka di daerah Marunda. Di sana ada satu keluarga yang sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi, namun Sr, putri bungsu keluarga ini (berusia l.k. 12 tahun), ternyata digocoh Iblis, dalam bentuk gangguan jiwa yang hebat, nyaris gila permanen. Pelayanan langsung kepada Sr ternyata tidak membawa hasil, sampai ia terpaksa diikat dibawa kerumah sakit jiwa. Para penginjil itu mulai kebingungan.

Penulis merasakan tumbuhnya rasa gusar didadanya (rupanya beginilah perasaan yang dialami oleh Tuhan Yesus didalam Mat.17:14-21), memperkirakan ada suatu keterikatan yang kuat antara keluarga itu dengan Iblis, lalu mengambil keputusan, seusai khotbah perlu dilakukan doa peperangan.

Kendati diantara hadirin sendiri ada beberapa orang yang belum sepenuhnya bebas dari ikatan kuasa gelap, penulis mengambil resiko untuk tendangan balik yang kuat (kesurupan misalnya) dari kuasa Iblis di Marunda itu. Doa dipanjatkan pada waktu itu kira-kira begini:

"Bapa yang Mahakuasa, didalam Nama Yesus kami anak-anakmu menghadap ke hadiratmu, membawakan masalah suatu keluarga di Marunda, bapak...,ibu....dan anak-anaknya teristimewa Sr yang masih terus diganggu oleh kuasa Iblis. Kami yakin Engkau sudah mengenal keluarga ini Bapa. Engaku juga mengetahui bahwa beberapa waktu yang lalu, seluruh keluarga ini sudah mengakui Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka, dan sudah mengundang Tuhan Yesus sebagai penguasa kehidupan mereka, namun anak mereka Sr masih tetap digocoh oleh Iblis.

Bapa yang Maha Pengasih, doa ini kami panjatkan karena terdorong oleh belas-kasihan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada kami, kendati sebagian besar anak-anakMu di sini tidak mengenal keluarga itu. Dengan pengertian kami akan FirmanMu pada Amsal 19:17, maka kami mengerti sekarang bahwa Tuhan berhutang kepada kami. Kami minta Tuhan melunasi hutang itu. Pembayarannya adalah dalam bentuk mengasihani seluruh keluarga ini!

Bapa Sorgawi, di sini berkumpul sekian banyak anak-anak Tuhan, yang saat ini sepakat bermohon kepadaMu untuk hal-hal berikut:

  • Supaya Kasih Yesus membatalkan garis kutuk yang mungkin masih mengikat setiap pribadi didalam keluarga ini. Bapa, bebaskanlah setiap pribadi dari kutuk akbat dosa kekejian para leluhur mereka, bahkan supaya setiap ikatan rohani dengan para leluhur mereka diputuskan. Dengan demikian ikatan rohani yang ada hanyalah kepada Tuhan Yesus Kristus!
  • Kami bermohon agar Tuhan Yesus mengampuni segala dosa yang diperbuat oleh setiap pribadi didalam rumah tangga ini; teristimewa dosa kekejian akibat persekutuan dengan Iblis; kami tindu agar setiap pribadi disucikan oleh Darah Yesus yang tercurah di Golgota, sehingga hidup mereka semakin layak untuk beroleh jamahan Kuasa Yesus.
  • Dengan dosa-dosa mereka sudah diampuni, ya Tuhan, kami mengundang Roh Yesus masuk ke dalam rumah tangga ini, menguasai setiap pribadi, membungkus mereka dalam Darah Yesus, sehingga mereka tidak dapat lagi dicederai kuasa-kuasa Iblis;
  • Do dalam keadaan semacam ini, kami anak-anakMu di tempat ini sepakat untuk minta izin kepadaMu ya Tuhan, mau memanfaatkan kuasa Yesus untuk tujuan yang berkenan dihatiMu.

    Demi nama Yesus, dengan segenap kuasa surgawi yang dipercayakan kepada kami. Kuasa-kuasa Iblis diikat, dihancurkan dan dicampakkan keluar dari rumah tangga ini untuk selama-lamanya. Ikatan-ikatan Iblis yang dahulu mencengkeram pribadi-pribadi dalam rumah tangga ini diputuskan, dibatalkan, oleh Kuasa Yesus. Kalian setan-setan tidak berhak lagi mengganggu rumah tangga ini.

    Kepadamu Iblis, Lucifer, demi Nama Yesus kami nyatakan bahwa untuk selama-lamanya kamu tidak berhak lagi mendakwa setiap anggota keluarga ini atas persekutuan itu sudah dibatalkan, oleh Kuasa Yesus.

    Demi nama Yesus pula, kami mengundang Tuhan Yesus untuk bersemayam di tengah rumah tangga ini, menjadi raja di dalam kehidupan mereka, serta mengatur kehidupan dan perilaku mereka untuk selama-lamanya.

    Terimakasih Bapa Yang Mahamulia, untuk kemurahanMu, untuk karya Roh Yesus, untuk keselamatan yang Tuhan berikan, serta untuk segala berkatMu. Didalam Nama Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucap syukur. Haleluyah. Amin!".

Anda ingin tahu hasil doa-peperangan ini? Puji Tuhan, tidak ada yang kena tendangan berat atau kesurupan. Rupanya Tuhan Yesus sungguh berkenan akan tujuan doa itu. Seorang ibu (yang belum tuntas pelayanan pertobatannya) terduduk lemas dikursinya (kami berdoa sambil berdiri); seorang ibu lain (belum oernah masuk pelayanan pribadi) mencium bau yang sangat harum; seorang gadis (yang hampir tuntas pembebasannya) mencium bau barang tua berdebu, dan seorang pemuda (sementara dalam periode pelayanan pelepasan) mencium bau besi. Hikmat mengajar saya bahwa dirumah di Marunda itu masih tersimpan sebiah keris tua.

Penulis menyarankan agar para penginjil tadi pergi lagi mengunjungi rumah tangga itu, melayani mereka sekali lagi dan minta supaya keris itu dihancurkan. Puji Tuhan, hari Jum'at berikutnya mereka menyampaikan kesaksian bahwa sungguh-sungguh rumah tangga itu masih menyimpan sebilah keris, tadinya ingin dipertahankan. Namun karena ditanya secara langsung, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Roh Yesus menurut cara yang ajaib tadi, mereka jadi patuh kepada Kuasa Yesus dan melepaskan kerisnya untuk dihancurkan. Segera keluarga itu terbebas dan anak mereka Sr kembali normal, sehat. Haleluyah.

0 comments: