Friday, July 31, 2009

4. BERBAGAI TEKNIK MENANGANI PASIEN KESURUPAN

Bila anda sudah mulai berperan melakukan Pelayanan-pelepasan (delivery service), bersiaplah selalu untuk berbagai keadaan, bahkan kejutan, yang mungkin timbul. Iblis sangat pandai menyamar dan berpura-pura, sehingga orang yang paling cerdik masih mungkin terkecoh Iblis. Seorang pasien yang kelihatannya rohani, sangat mungkin mengidap kuasa gelap yang begitu kuat sehingga setannya akan menghalangi di memperoleh Pelayanan-pribadi dari Tuhan Yesus. Kalaupun dia sempat hadir di hadapan seorang hamba Tuhan, dengan maksud mencari pertolongan, segala macam taktik akan dipakai setan untuk menghalangi pembebasan korbannya.

Dalam hal itulah, seorang hamba Tuhan perlu mengenali posisinya dalam berperang; posisinya di hdapan Tuhan, di hdapan Iblis dan posisinya di hadapan manusia.

4.1. POSISI PELAYAN DI DALAM PELAYANAN-PELEPASAN

4.1.1.Sikap Hamba Tuhan di Hadapan Tuhan.

Selaku seorang hamba Tuhan yang sungguh, di hadapan sembahan kita pasti berbicara dengan sangat merendah, dengan kalimat yang memuja atau dalam nada memohon, tanpa kesan memaksa ataupun mengatur Tuhan. Kita harus senantiasa memelihara posisi selaku seorang Hamba tuhan, tidak mau mencuri kemuliaan Tuhan, bahkan tidak mau menerima kemuliaan (pujian atau sanjungan) dari manusia atau setanpun. Hanya Tuhan Yesuslah yang layak menerima semua sanjungan dan kemuliaan!

4.1.2. Sikap Hamba Tuhan di Hadapan 'Pasien',

harus memancarkan kemuliaan Tuhan Yesus, yang kita layani. Yang bagaimanakah 'kemuliaan Yesus itu? Yoh.1:14 mengajarkannya: 'kemuliaan Yesus' adalah kepenuhan akan kasih karunia dan kebenaran. Maka seorang hamba Tuhan harus tampil secara penuh kasih-karunia! Kita harus belajar berbicara ramah dan sopan, dengan suara yang lembut, tanpa nada memaksa. Berlatihlah menyingkirkan nada-nada amarah atau emosi lainnya dalam berbicara dengan 'Pasien', seraya memelihara kebenaran dengan ketat. Yesus adalah kebenaran, dan pengajaranNya mutlak ditaati, karena itulah kebenaran. Jika kita tidak menyingkirkan pengajaran-pengajaran lain, sulitlah bagi kita untuk menyingkirkan pengajaran-pengajaran lain, sulitlah bagi kita untuk memancarkan kebenaran Kristus! Ke dalam perkara ini pula termasuk sikap: tidak mau melakukan tindakan fisik dalam berurusan dengan 'Pasien' yang kerasukan setan! Hal ini akan dijelaskan secara lebih rinci.

4.1.3. Sikap Hamba Tuhan diHadapan Setan, harus mengikuti norma-norma              berikut:

** Kita adalah pengendali setan, maka di dalam pembicaraanpun kitalah yang harus mengendalikannya, jangan mau diatur-atur atau disuruh-suruh. Jika setan menawarkan suatu kompromi, pertimbangkanlah; jika hal itu prinsipiil, tolak segera! Hanya dalam hal yang tidak prinsipiil saja, yang tidak merecoki pelayanan, dapat kita mengabulkan permohonan setan-setan. Pelajarilah kasus Yesus dengan setan-setan dari orang Gadara [Luk.8:26-33].

** Ketat memegang kebenaran. Jika mau memancarkan kemuliaan Yesus, yang adalah pancaran kasih-karunia dan kebenaran, maka kita harus ketat memegang kebenaran. Setan dapat berdalih-dalih, memancing-mancing dengan kalimat yang rumit, yang kelihatannya saja benar, berupaya agar kita meninggalkan kebenaran. Jika mungkin, ia akan menjebak kita sehingga berdusta! Jika hal ini terjadi, maka kita sudah tersingkir dari hadirat Tuhan, dan tanpa kehadiran Tuhan, apakah daya kita??

** Tidak menerima jasa Iblis dalam bentuk apapun juga. Iblis yang merasuk seseorang mungkin memancing dengan berbagai kalimat atau 'action' yang memikat, bahkan mempesona kita menerima jasanya, misalnya dalam bentuk rekreasi, atau ramalan tentang masa depan kita atau si 'Pasien', atau dalam bentuk pengetahuan yang mencengangkan, dll. Pemcobaan di Padang Gurun menyajikan bentuk-bentuk tawaran/jasa Iblis. Pelajarilah Mat.4:1-12.

** Berbicara tegas, dalam nada yang tidak dapat ditawar-tawar. Inilah hal yang wajar bagi seorang Pengendali setan, bukan? Anda dapat mengamati bahwa seorang Pengendali harimau-sirkus-pun menganut sikap yang serupa!

4.2. CARA-CARA IBLIS MEN-SABOT PEMBEBASAN

Berbagai cara yang pernah digunakan Iblis, penulis amati untuk membatalkan pembebasan korbannya; diuraikan dibawah ini:

4.2.1. Dengan jalur kendalinya, kuasa Iblis mampu membuat seraong (Pasien) merasakan ingin buang air yang hebat. Pasien akan minta maaf dan meninggalkan hamba Tuhan untuk ke kamar kecil. Kalau tidak waspada, sehabis buang air pasien akan dituntun si setan meninggalkan tempat pelayanan dan tidak kembali lagi! Hamba Tuhan yang waspada mungkin membiarkan pasien itu pergi buang air, tetapi segera berdoa dan menyatakan: "Hei, Iblis, dengan Kuasa Yesus saya mengikat si anu (nama 'Pasien'), dia tidak boleh meninggalkan tempat ini!" Rencana Iblis akan digagalkan oleh Kuasa Yesus.

4.2.2. Adakalanya kuasa Iblis menciptakan gangguan fisik (sakit kepala, perut mulas, sangat mengantuk, dsb.) sehingga pasien tidak betah dilayani lalu memutuskan menunda pelayanan. Hamba Tuhan yang bijaksana akan membujuk si pasien untuk mengatasi masalahnya saat itu juga, lalu menuntun pasien berdoa menengking setan pengganggu fisik. Kalau perlu beri minum air putih yang sudah didoakan (tidak harus selalu demikian!). Kalaupun pelayanan itu ditunda juga, ajak 'Pasien' berdoa memeteraikan janjinya untuk pelayanan lanjutan itu!

4.2.3. Kalau yang diidap si pasien adalah setan yang cukup kuat, timbulnya hasrat untuk dibebaskan dalam diri si pasien akan membuat setan mengamuk dan mengambil-alih kendali (kesadaran) dari si pasien. Setan itu berharap cara ini dapat menggagalkan pelayanan. tetapi hamba Tuhan yang diurapi tidak akan mundur oleh tingkah semacam ini. Ia akan mengendalikan situasi karena sudah diberi pinjaman Kuasa Yesus untuk mengusir setan-setan [Mat.10:1; Mark.16:17; Yoh.1:12]. Dengan berbagai teknik hamba Tuhan dapat mewawancarai roh jahat itu bila informasi sudah cukup diperoleh. Pasal-4.3 menerangkan beberapa terknik yang dapat digunakan.

4.2.4. Tipu daya roh-jahat yang diuraikan diatas, sebeanrnya adalah upaya memutuskan komunikasi anta 'Pasien' dengan Pelayan, untuk menggagalkan pembicaraan. Ini dilakukan secara gigih oleh roh jahat yang kuat! Pasien dapat dibuat tercekik, bisu, atau dirampas pendenganrannya atau dibutakan, atau gabungan dari gejala-gejala itu.

** KASUS YANG EKSTRIM pernah penulis alami, ketika wanita dengan 6-pribadi yang kami layani, sekaligus dibuta-tulikan dan dibuat bisu! Setan-setan itu sebelumnya sudah memakai teknik membisu-menulikan, tetapi pelayanan masih beroleh kemajuan karena kami berkomunikasi dengan cara menulis siatas kertas. Walaupun lamban, tetapi ada kemajuan. Rupanya karena sudah sampai puncak kejengkelan, setan-setan itu berkerjasama sekaligus memblokir pendengaran, penglihatan dan pembicaraan si wanita! Pelayanan berlangsung berjam-jam lamanya tanpa kemajuan, walaupun segala teknik sudah dikerahkan. Bagaimana kesudahannya? Kembali lagi, karya Roh Yesus!

Pasien ini terbiasa memanggil isteri saya dengan sebutan 'mama'. Pada waktu itu isteri saya tidak hadir. Tetapi setelah sekian jam berlalu dan team pelayanan kami sudah putus asa dan menyerah, Kuasa Yesus menuntun isteri saya yang tiba-tiba muncul di tempat pelayanan. Kami memebaritahu keadaan si pasien, dan setelah mengerti keadaan, isteri saya campur tangan, ikut berdoa. Pasien itu rebah terlentang di kasur diatas lantai dan isteri saya menghadapinya sambil berlutut. Di dalam berdoa itulah, belas kasihan isteri saya tergugah hebat, ia menangis meratapi nasib wanita ini dan jatuhlah beberapa tetes air mata mengenai pipi si wanita. Barangkali oleh rasa hangat dipipinya, si wanita membuka matanya dan "Ee, 'mama' datang!" jeritnya. Luluhlah kendali setan atas penglihatan, lidah dan segera atas pendengarannya pula. Sejak itu pula si Pasien memanggil isteri saya dengan panggilan yang memuliakan Tuhan Yesus: 'mama Yesus', yang artinya mama saya yang Tuhan Yesus berikan (karena ibu kandungnya sudah sekian tahun: 'membengkalaikan' dia!)***

Lagi-lagi di dalam pelayanan, kami menjumpai bukti kebenaran yang direkam Amsal 19:17, Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memituangi Tuhan....! Memang, kuasa belas kasihan mampu menyelamatkan seorang saudara, karena dengan berbelas kasihan, Kuasa (belas kasihan) Yesus akan bergerak pula. Tidak heran Tuhan Yesus berulang kali menekankan masalah kasih dan belas kasihan dalam pengajaranNya!

4.3. BEBERAPA TEKNIK MENGHALAU SETAN YANG MERASUK

Dari berbagai kasus kesurupan yang tejadi, hamba-hamba Tuhan dapat mengerti bahwa masalah kesurupan pada hakekatnya adalah demonstrasi kuasa Iblis yang dengan angkuh ingin menunjukkan kehebatannya kepada manusia. Di dalam berbagai keadaan, orang disekitarnya akan tunduk kepada kemauan-kemauan Iblis yang disampaikan lewat mulut orang yang kesurupan. Hal ini membuat setan-setan sangat berbangga diri.

Untuk mengatasi kesurupan yang bersifat upaya menggagalkan pelayanan, ada banyak teknik yang dapat digunakan. Penting disadari, yang paling perlu bukanlah mengusir roh jahat, karena itu adalah merupakan pembebasan sementara! Yang paling penting adalah pembebasan pasien dari cengkeraman kuasa Iblis untuk selama-lamanya! Hal ini tercapai bila akar keterikatan, yakni dosa persekutuan dengan Iblis dimasa lalu dipertobatkan dan disangkali dengan kuasa Yesus! Celakanya, dalam berbagai keadaan, tidak semua pasien menyadari keterikatannya. Itulah sebabnya, kesurupan 'Pasien' waktu dilayani harus dimanfaatkan oleh hamba Tuhan untuk menggali masa lalu si pasien dengan cara mewancarai roh yang merasuk. Sebab itu teknik berperkara (interview) diletakkan pada tempat yang pertama.

4.3.1 Teknik Berperkara/Wawancara

Kita sudah mengerti bahwa strategi Iblis adalah mendakwa manusia di hadirat Tuhan. Hamba Tuhan yang diurapi (dan di dalam kekudusan yang cukup) tidak perlu ragu-ragu menantang Iblis didalam keahliannya berperkara itu. Bukankah Yesus menjanjikan bahwa Roh Yesus akan mengajar seketika itu juga apa-apa yang harus diucapkan hamba-hamba Tuhan yang diurapi [Luk.12:12]? Kalau roh-jahat dikalahkan justru didalam bidang keahliannya sendiri, maka takluknya akan sungguh takluk dan kepergiannya dari pasien yang kita bela akan permanen!

keuntungan kedua dari cara ini adalah kemungkinan untuk membongkar persekutuan dengan Iblis di masa lalu, yang si pasien sendiri tidak menyadarinya (mungkin terjadi semasa bayi; kami menjumpai beberapa orang yang dipersembahkan atau dipasangi susuk selaku bayi berumur 3-bulan!). Dari hasil wawancara, rahasia persembunyian kuasa gelap dapat dobongkar dan si pasien dapat dibebaskan secara tuntas!

Namun perlu dijaga agar wawancara ini (lagi-lagi, awas tipuan Iblis) jangan bergeser (secara 'unta-masuk-tenda') menjadi acara spritisme, menanyai arwah, jadi berbicara kepada orang mati, menanyakan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pembebasan pasien itu [Ul.18:10-13]. Anda mungkin terkena dakwaan Iblis karenanya! Tetapi kalau anda bertanya tentang hal-hal yang bersangkutan langsung dengan pembebasan pasien, Tuhan Yesus akan membela anda dari dakwaan Iblis, dengan: "Bukankah pasien ini yang sudah sekian lam diikat Iblis harus dibebaskan dari ikatannya, karena ia sangat merindukan kebebasan [Luk.13:!6]?"

4.3.2. Menengking Atau Menghardik.

Teknik ini sering digunakan, karena kita diberi pinjaman Kuasa Yesus. Jangan ragu melakukannya! Seringkali hal ini harus dilakukan, bahkan dihadapan orang-orang yang skeptis atau lain agama, demi kesaksian tentang Tuhan Yesus! Kalau kita malu mempersaksikan Yesus dihadapan orang-orang, Tuhan Yesuspun malu mempersaksikan diri kita dihadapan Bapa Sorgawi [Mat.10:32-33]! Tetapi tidak perlu menengking setan dengan berteriak-teriak. Itu hanya menyiksa diri sendiri dan orang lain. Didalam pelayanan panjang, si Pelayan mungkin kehabisan suara, yang berarti t.k.o. (technically knocked out) oleh setan!

4.3.3. Memuji-muji Tuhan Yesus.

Walaupun terdengarnya hanya menyanyi-nyanyi, tetapi teknik ini cukup ampuh. Memuji-muji Tuhan Yesus membuat setan sangat jengkel dan tidak tahan. Sebab pada umumnya setan bersifat gila-hormat. Ia akan memilih pergi dari tempat/pasien itu, kalau ia mampu. Penulis sering menggabung teknik ini dengan wawancara Pertama, dengan Kuasa Yesus, setan diikat pada pasien semuanya. Lalu diwancarai. Kalau informasinya tidak cukup untuk pelayanan pujian bagi Tuhan Yesus dimulai. Kebandelan setan biasanya luluh dengan cara semacam itu. Memang para pelayan dapat menjadi lelah, dan 'Pasien' lebih lelah lagi, tetapi manfaat yang diperoleh: pelayanan yang tuntas, merupakan perolehan yang jauh lebih penting dibandingkan dengan pengorbanan semua orang!

4.3.4. Berdoa dan Bernyanyi Lagu Penyembahan.

Ini adalah teknik terakhir yang disinggung. Bukan karena kurang efektif, tetapi karena (biasanya) dengan teknik-teknik di atas, kebanyakan setan sudah takluk. Hanya setan yang benar-benar kuat dan bandel dapat bertahan terhadap ketiga teknik sebelumnya! Di dalam kasus seperti itu, para pelayan juga sudah mulai lelah. Maka doa dan lagu-penyembahan sangat tepat digunakan, karena dengan teknik ini, energi fisik maupun energi rohani para pelayan digunakan sedikit saja. Kuasa Yesus yang paling banyak berperan. Keuntungan yang lain adalah, melalui nyanyian penyembahan, justru kita beroleh 'suntikan energi' dari Kuasa Yesus, menurut cara yang belum dapat diterangkan. Ada banyak hamba tuhan yang sudah mengamati dan mengalami hal-hal ini!

CATATAN: Mungkin saja terjadi bahwa semua teknik diatas sudah diterapkan dan satupun tidak berhasil! Ini menjadi kasus yang istimewa. Sepanjang pengalaman penulis, mungkin penyebabnya dua hal:

  1. Kekudusan pelayan-pelayan (teristimewa pemimpin)

    Kalau pelayanan tumpul, kekudusan patut dipertanyakan. Sebaiknya setiap pelayan melakukan intropeksi. Hamba Tuhan yang tidak kudus berarti kehilangan status 'anak Tuhan', yang dinyatakan daam Mat.5:45. Ayat ini adalah kesimpulan dari masalah- masalah kekudusan yang diajar Yesus dalam Mat.5:17-48! Kehilangan status 'anak Tuhan' berarti kehilangan Kuasa Yesus! Bagian Alkitab ini harus dipelajari sungguh-sungguh dan dipratekkan, sebagai syarat beroleh status 'anak Tuhan'!

  2. Rancangan tuhan sendiri sedang dilaksanakan.

    Misalnya semua pelayan sudah melakukan instropeksi, bahkan mereka yang tidak kudus sudah masuk pelayanan pertobatan lagi sebelum meneruskan pelayanan. Atau mereka yang tidak kudus sudah meninggalkan tempat pelayanan. Namun pelayanan tetap tumpul. Maka tinggallah kemungkinan terakhir ini. RANCANGAN TUHAN sendiri, yang kita belum ketahui, sedang dalam pelaksanaan! Jadi Pelayan harus bertindak amat hati-hati untuk tidak mengacaukan rencana Tuhan itu! Tetaplah berkomunikasi (berdoa dalam hati) dengan Tuhan Yesus, minta hikmat dan petunjuk, dan disinilah kita rasakan sungguh-sungguh bagaimana Tuhan menjadi SUTRADARA bagi seluruh drama ini. Sebagai 'anak wayang', kita tidak boleh bertindak semau kita, harus pengarahan SUTRADARA itu. Tetaplah berkomunikasi!

IKUTILAH KASUS BERIKUT.

Penulis mengalami kasus yang demikian melayani seorang wanita remaja yang kesurupan hebat dan setannya bandel, mondar-mandir pergi dan datang sesuka hatinya. Seorang ibu (Km) yang sudah beberapa kali disarankan masuk pelayanan-pribadi, turut hadir disana (penulis dan isteri dapat mengamati sesuatu yang tidak beres dan perlu dibongkar didalam ibu ini, namun ia berkeras menolak dan menanggap dirinya sudah sangat rohani, karena sudah mampu mengobati sendiri penyakit anak-anaknya).

Di dalam menangani setan yang pergi-datang ini, pada suatu ketika wanita kesurupan ini menempeleng pipi penulis "Puji Tuhan" pikir penulis, dan mengingat mat.5:11, "berkati saya, Tuhan". Di sini penulis agak sedikit kaget, karena hal semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya (pada masa itu penulis mulai terlatih untuk tidak mengandalkan kekuatan atau kelincahan fisik didalam penanganan orang kesurupan. Ini saya lakukan sebagai pernyataan akan penyerahan yang mutlak kepada Kuasa Yesus). Jadi, waktu ditempeleng, tidak berusaha menghindar. Penulis berhikmat, "Barangkali perilaku saya ada yang tidak kudus, hari-hari ini Tuhan Yesus?" Intropeksi beberapa detik. Hasil intropeksi: tidak ada pelanggaran, tidak ada dusta terkecil pun!

Lalu penulis mulai lagi berperkara dengan setan itu, melanjutkan pelayanan. Ternyata, sekali lagi ditempeleng melayang dan kembali mengena ke pipi! Di sini penulis berdoa lagi dalam hati dan beroleh hikmat "Barangkali ada rancangan Tuhan yang harus dilaksanakan sekarang?" Dengan pengertian itu, penulis undur dua langkah. Tepat pada saat itu pula ada bayangan bergerak di belakang penulis, mendekati si wanita kesurupan. Ternyata ibu Km yang melangkah pelan dengan tangan teracungkan dalam sikap memberkati. Ia mulai berdoa mengusir setan yang merasuk wanita itu. Di sini drama itu memuncak!

Si wanita kesurupan yang tadinya rebah dilantai, dengan kedatangan ibu Km, justru bangkit berdiri, menuding ibu Km sambil mendakwa: "Hah, kamu mau mengusir saya? saya ada di dalam kamu, tahu!?!" Lalu wanita kesurupan itu mendekati ibu Km, dan bentrokan fisik seolah-olah akan terjadi. Beberapa lamanya kami biarkan ancam-mengancam itu berlangsung, sampai semua hadirin mengerti permasalahannya barulah penulis (dengan ratusan kali "Puji Tuhan" di dalam hati) melangkah ke tengah kedua perempuan itu dan melerai mereka, insiden ini cukup untuk memaksa ibu Km memasuki pelayanan-pribadi, karena ternyata ia mengidap kuasa-kuasa kegelapan. Ajaibnya, setan itu kemudian membongkar rahasia yang tidak diketahui oleh ibu Km sendiri: pada usia 3-bulan, di kebon pisang dibelakang rumah, ibu Km sudah ditanami susuk oleh ibu kandungnya sendiri! Tiga susuk, di kepla dan di kedua punggung tangan! Kasih sayang Tuhan Yesus, doa yang bertalu-talu dari saudara sepersekutuannya, serta drama ajaib rancangan Tuhan yang membebaskan ibu Km dari keterikatannya, karena ia sendiri tidak tahu peristiwanya! ***

0 comments: