Friday, July 24, 2009

4. STRATEGI MUSUH

Saudara seiman yang terkasih, urusan peperangan tanpa membicarakan strategi lawan memastikan anda akan dipecundangi lawan itu! Tidak cukup mengenali musuh saja, sama pentingnya, kita perlu mengerti dengan jelas strategi lawan, si Iblis. Perlu pula disadari tujuan peperangan yang dilancarkan Iblis terhadap umat TUHAN.

Sesungguhnya Iblis tidak berminat mencabut nyawa manusia atau membunuh jasad-manusia. Memang Yesus mengatakan bahwa Iblis adalah pembunuh manusia [Yoh.8:44], namun bukanlah pencabut nyawa, karena nyawa hanyalah bagian dari bumi ini [Kis.8:33]!

Jalan yang paling mudah bagi Iblis untuk membinasakan manusia adalah PENYESATAN manusia, seperti yang telah dituarakan pada akhir Bab-3. Namun Iblis akan lebih beruntung bila ia memperoleh penaklukkan diri anda, yang berarti kematian-rohani anda, sebab Iblis adalah pembunuh (-roh) manusia. Untuk mencapai hal itu, Iblis mencari kesempatan untuk menggocoh manusia, agar manusia mencari pertolongan dari hamba-hamba Iblis (dukun-dukun paranormal). Boleh jadi juga akan terjadi, manusia yang tergocoh itu akan mengutuki Tuhan (jadi: membangkangi, mati rohani). Harapan Iblis yang lain adalah agar manusia menganggap Tuhanlah yang menyiksa dia. Ini berarti manusia kehilangan pengenalan akan Tuhan; inipun akan membawa dia kepada kebinasaan [baca Hos.4:6]!

Namun, dalam urusan gocohan, Iblis tidak dapat sesuka hati menggocoh manusia. Hal itu dapat dilakukannya hanya sebatas izin Tuhan, seperti yang dapat anda baca dalam kasus Ayub. Renungkanlah dengan perlahan-lahan dan teliti.

4.1. RENUNGAN: Ayub Pasal-1 dan -2

Bacalah bagian Alkitab ini dan perhatikan bagaimana Iblis bersilat lidah di hadirat TUHAN untuk menjerumuskan Ayub ke dalam pencobaan, atau ke dalam gocohan Iblis! Ayub yang begitu salehpun kena dakwanya. Tidak heran kalau Tuhan Yesus memesankan kita untuk selalu berjaga-jaga dan berdoa, agar tidak jatuh ke dalam pencobaan. Sungguh tepat pernyataan didalam Wahyu 12:10 bahwa Iblis pendakwa, kerjanya mendakwa kita siang dan malam! Tidaklah salah bila dinyatakan bahwa strategi Iblis dan yang lain adalah mendakwa manusia, sasarannya, di hadirat TUHAN!

4.2. BAHAN DAKWAAN

Tergantung kepada rancangannya sendiri, Iblis dapat memilih mendakwa seseorang atau menunda dakwaan, membiarkannya untuk sementara! Bilamana ia memilih untuk mendakwa, Iblis mungkin menunggangi berbagai kutuk atau hukuman yang pernah TUHAN ancamkan, antara lain:

4.2.1. Keluaran 20:4,5 (Hukum Tuhan yang kedua)

Didalam Hukum ini keturunan seseorang terancam pembalasan sakit hati dari Tuhan sendiri berdasarkan tingkah laku ybs. semasa hidupnya. Kalau ia hidup menyakiti hati Tuhan maka keturunannya menanggung resiko pembalasan sakit hati Tuhan (kutuk). Memang Tuhan bersifat Maha Pengampun juga [Yes.43:25], tetapi jika Iblis mendakwa lebih dahulu dari pada permohonan ampun ybs., jika Iblis menantang Tuhan untuk menampilkan kesungguhan hatiNya menegakkan Sepuluh Hukum itu, maka keturunan orang yang menyakiti hati Tuhan tidak urung akan terkena tulah.

4.2.2. Kejadian 3:17-28; kutukan atas tanah.

Berdasarkan kutukan Tuhan ini, Iblis menuntut dan beroleh kebebasan untuk campur tangan menjamah tanah, menumbuhkan berbagai tumbuhan yang mempersulit kehidupan manusia. Kehidupan seseorang jadi seperti kena kutuk bilamana menggunakan atau memakan hasil tumbuh-tumbuhan, misalnya tembakau, ganja, jamur halusinogen, serta berbagai tumbuhan beracun. Benar-benar semuanya itu adalah produk kejahatan manusia (dosa Adam dan Hawa) serta kejahatan Iblis (lihat buku MISTERI KEJAHATAN YANG MANIS oleh penulis yang sama)

4.2.3. Kejadian 2:17, ancaman kematian.

Ancaman Tuhan terhadap manusia, kalau tidak patuh pada perintahNya:...pada hari engkau memakannya (buah pohon itu, Pen.) pastilah engkau mati. Dan benarlah, Adam, Hawa dan seluruh keturunannya (hingga sekarang) mati-rohani, hidup dalam kesengsaraan dunia setelah dilemparkan keluar dari Taman Eden. Hanya orang-orang yang benar-benar lahir baru (didalam Yesus Kristus) dapat menikmati kehidupan berbahagia, diliputi damai sejahtera dan kelimpahan (seperti yang dinikmati oleh Adam dan Hawa) kendati dunia sudah begini rusak.

4.2.4. Yeremia 17:5,6 kutuk bagi yang mengandalkan diri.

Mereka yang mengandalkan kemampuan sendiri dan hatinya menjauh dari Tuhan, terkena ancaman kutuk yang hebat. Itulah sebabnya orang Kristen tidak perlu belajar ilmu beladiri, karena Iblis pandai menciptakan situasi terpojok dan berbahaya, sehingga seseorang akan memanfaatkan ilmu beladiri itu secara refleks. Akibat hal itu, Iblis dapat mendakwanya menyatakan ybs. tidak mengandalkan Tuhan, tetapi mengandalkan ilmu yang bersumber dari Iblis. Iblis meng-claim untuk menjamah (menggocoh) orang ybs.sesuka hati. Tidak heran bila pada masa sekarang, orang-orang yang belajar ilmu beladiri banyak yang mendekam di penjara, tidak dapat membela dirinya lagi!

4.2.5. Ulangan 18:12;...dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHANmu               menghalau mereka dari hadapanmu.

Iblis dapat menggunakan firman Tuhan ini untuk mendakwa bahwa sekarang seseorang sudah berbuat kekejian, menyeretnya dari hadapan Tuhan, lalu menggocoh sesuka hati;

4.2.6. Renungkanlah Ulangan 28:16,17,18,19,20;

Yang berisi berbagai kutuk akibat perzinahan-rohani (menyembah berhala). Keturunan akan ikut terkena tulah ini.

4.2.7. Ulangan 28:21-46

Berisi ancaman-ancaman dari TUHAN karena pembangkangan (dosa TIDAK PATUH).

4.2.8. Ulangan 28:47-68;

Ancaman membayangi mereka yang tidak mau berhamba dengan sukacita kepada TUHAN. Keturunan juga terkena ancaman ini.

4.2.9. Ulangan 27:11-26,

Dua belas ucapan kutuk.

4.2.10. Ulangan 11:26-28,

Berkat dan kutuk;

4.2.11. Kutuk oleh seseorang terhadap anak/cucu!

Karena seseorang ayah (atau ibu) adalah imam ditengah rumah tangga, maka kutukannya terhadap keturunannya dapat dimanfaatkan oleh Iblis, yang mendakwa, lalu menggocoh keturunan yang dikutuk itu!

Penulis, yakin anda dapat menambahkan daftar diatas dengan ayat lain dari Alkitab yang mengandung ancaman Tuhan!

4.3. CONTOH DAKWAAN

Untuk memberi gambaran yang jelas tentang dakwaan Iblis terhadap manusia di zaman sekarang, dibawah ini diberikan sebuah contoh, suatu kisah nyata.

Sepasang suami-isteri, keduanya adalah hamba Tuhan, pada suatu waktu dipakai Tuhan pada suatu waktu dipakai untuk melayani seorang wanita, 'bibit unggul' dari suatu keluarga dukun turun-temurun. Keluarga besar ini sudah punya kontrak yang panjang dengan Iblis (lima generasi atau lebih) yang menjadi dukun! Remaja ini menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadinya, tetapi ayahnya, seorang dukun, tidak terima begitu saja. Kedua hamba Tuhan itu tidak menyadari adanya kebencian sang dukun, sampai pada suatu ketika terjadi peristiwa seorang anak tetangga yang kesurupan.

Si isteri dipanggil untuk menolong si anak. Si isteri mulai menengking setan itu, demi nama Yesus. Setan itu membandel, bertahan, tidak mau pergi. Akhirnya, seorang anak kecil menemukan dan menunjuk suatu benjolan sebesar telur puyuh diabagian betis anak yang kesurupan itu. Ibu, hamba Tuhan itu diberi tahu. Ia segera tersadar bahwa benjolan itu adalah guna-guna kiriman seorang dukun. Ia segera memijit bagian itu serta di dalam nama Yesus menghalau setan meninggalkan anak kesurupan itu.

Keesokan harinya, pagi-pagi buta si isteri menderita serangan sesak nafas yang hebat! Di masa lalunya memang suka sesak napas, tetapi yang sehebat ini baru pertama kali terjadi. Ia menggosok badannya dengan minyak, tetapi rasa sesaknya tidak mereda. Ia mengambil obat asthma, menelannya, itupun tidak menolong. Terpaksa pembantu rumah-tangga membangunkan si suami, yang keheranan, tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Si isteri minta tolong supaya dipijit-pijit, itu dilakukan si suami, tetapi tidak terasa bagi si isteri. Sambil bersungut si isteri memerintahkan suami agar memijit lebih keras lagi (biasanya pijitan sekian sudah terlalu keras sudah terlalu keras bagi si isteri). Suaminya memijit sekuat tenaga, tetapi tidak terasa bagi si isteri. Sekarang suaminya curiga tentang adanya serangan kuasa-jahat. Mereka berdua berdoa (walaupun si isteri sudah berdoa lebih dahulu, sendirian), dan si suami menengking kuasa jahat itu didalam nama Yesus! Tidak ada hasil!

Usaha berikutnya adalah si suami minta isterinya menunggu, bermaksud mengambil air segelas untuk diminumkan kepada si isteri. Karena yakin itu adalah serangan kuasa gelap, tidak perlu bergegas mencari pertolongan dokter. Namun, karena kebiasaan setiap pagi, si suami menyempatkan diri pergi buang air kecil. Ia menjadi jengkel karena melihat ada yang buang air besar belum menyiram kotorannya. Di ambilnya seember air dan menyiram W.C. itu, tetapi pada saat terakhir ia melihat bahwa di antara kotoran itu ada serpihan-serpihan seperti putih telur yang masak, bahkan ada seperti kulit pecahan telur kecil, berbentuk segitiga dan berwarna abu-abu berbintik putih. Dari dapur, si suami mengambil segelas air dan mendoakannya, menyuruh isterinya meminum habis, sambil menyampaikan kejengkelan hatinya karena kotoran di W.C. itu. Si isteri meminum air itu sampai habis, mengakui bahwa dialah yang buang iar besar dan belum disiram! Segelas air yang sudah didoakan ini juga tidak menolong!

Pada saat itulah hikmat-surgawi mengingatkan suami tentang suatu hal. Ia bertanya adakah isterinya makan telur kemarin. Jawaban isterinya: tidak. ditanya ulang, isterinya diminta mengingat-ingat, apakah memakan telur kemarin. Jawaban isterinya tetap: tidak. Maka bagi si suami sekarang jelaslah siapa yang punya ulah, karena wanita, bibit unggul perdukunan itu, pernah berceria bahwa ayahnya gemar menggunakan telur puyuh untuk menguna-gunai orang, dan biasanya harus mati! Hikmat mengajar si suami itu lagi. Berarti dukun, ayah wanita remaja itu punya ulah mengirim guna-guna (paser). Lagipula, bukanlah benjolan di betis anak perempuan yang kesurupan kemarin juga berukuran sebesar telur puyuh? Si suami menyuruh isterinya berdoa: "Mama, sekarang kamu berdoa, minta supaya Tuhan Yesus mengampuni orang yang melakukan serangan jahat ini, yakni pak M.L., ayah wanita itu!" Si isteri memanjatkan doa pengampunan bagi pak M.L., dukun itu, serta mohon berkat baginya. Hanya satu detik setelah mengucapkan "Amin', setan itu terusir pergi dan pernapasan si isteri longgar kembali!

KOMENTAR:

  1. Mengapa hamba Tuhan dapat terkena serangan gelap semcam itu? Padahal kedua suami-isteri ini berada di dalam kekudusan yang cukup; keduanya biasa dipakai Tuhan di dalam pelayanan-pelepasan atau pengusiran kuasa gelap. Jawabannya diketahui belakangan, waktu si isteri mengatakan, bahwa sepulang dari rumah tetangga, sehabis menolong anak kecil yang kesurupan itu, si isteri membatin: "Tuhan, bagaimana sih rasanya yang namanya kesurupan?" Pertanyaan inilah yang dijadikan senjata oleh si Iblis, mendakwa si isteri di hadapan Tuhan: "Tuhan, hambaMu itu kepingin tahu rasanya kena santet, jadi Engkau harus mengabulkan permintaannya itu dan memerintahkan malaikatMu agar membiarkan guna-guna itu mengena!" kata Iblis. Jadi itulah jalan masuknya guna-guna yang kedua itu, karena yang pertama digugurkan oleh malaikat surga, hanya mengena kepada anak tetangga!
  2. Hebat sekali kuasa dalam Doa Pengampunan! Tanpa perlu menengking setan lagi, didalam tempo beberapa detik kuasa Iblis itu dipunahkan! Anda tahu mengapa demikian? Jawabannya adalah Mat.5:45! Kalau anda mampu mengasihi musuh anda, meminta ampunan dan berkat bagi orang yang menyakiti anda, maka status anda adalah anak TUHAN yang Maha Tinggi, sehingga tidak ada lagi kuasa (tidak juga kuasa Iblis) yang mampu menyiksa anda!

4.4. BENARLAH: IBLIS SI 'PENDAKWA'

Tidaklah berlebihan bila penulis Wahyu (Yohanes) menggelari Iblis dengan pendakwa saudara-saudara kita.....[Why.12:10],....yang mendakwa mereka siang dan malam dihadapan TUHAN kita. Jadi selaku saudara-saudara Yohanes kita harus selalu waspada karena siang dan malam Iblis mengintai, siap mendakwa kita di hadirat Bapa, setiap kali salah melangkah, salah tingkah, ataupun salah-bicara! Penting dihayati contoh dakwaan Iblis di dalam Kitab Ayub pasal-1 & -2! Maka kita dapat menmpak pentingnya berbagai nasehat yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, a.l.:

4.4.1. "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam             pencobaan" [Mat.26:41].

Dengan 'berjaga-jaga' dimaksudkan agar kita senantiasa siaga terhadap berbagai umpan, bujukan, pancingan, rangsangan, tantangan, bahkan segala didalamnya penyamaran yang cerdik. Mustahil seseorang dapat lolos dari perangakap semacam itu, tanpa berdoa. Dengan senantiasa berdoa, seorang hamba Tuhan akan selalu beroleh petunjuk dari Roh Yesus yang memberi peringatan-dini tentang upaya Iblis menjermuskan dirinya (jadi: 'early warning system'). Hanya dengan cara ini seseorang dapat tetap berkemenangan!

4.4.2. "Dan engkau, jikalau sudah insaf kuatkanlah saudara-saudaramu".               [Luk.22:32b].

Jadi kalau kita sudah insaf akan pentingnya melaksanakan nasihat diatas, waktu berdoa kita harus selalu dimanfaatkan untuk menguatkan saudara-saudara kita yang lemah dengan jalan berdoa syafaat bagi mereka mengikuti teladan Yesus: "...tetapi Aku sudah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur....." [Luk.22:32a]. Dengan memperkuat saudara-saudara kita, maka sikap siaga kita akan terpelihara terus-menerus, sehingga daptlah menjadi:

4.4.2. ......orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.             [Mat.24:13].

Sangat logis, dan jelas bagi kita bahwa kepastian keselamatan dicapai bilamana oleh orang yang terus-menerus berkemenangan bersama Tuhan Yesus!

*** Saudara seiman yang terkasih, perlu diingatkan disini, semakin tajam anda dipakai Tuhan, semakin anda ancaman terhadap pekerjaan Iblis, sehingga wajar kalau Iblis semakin gigih berusaha menjatuhkan anda. Semakin sering berkemenangan bersama Yesus, semakin tinggi nama anda di dalam 'daftar hitam' (black-list) di tangan Iblis, untuk dihancurkan atau dibinasakan. Jadi demi keselamatan anda dan keluarga anda, patuhilah nasihat Tuhan Yesus di atas!

0 comments: