Friday, July 31, 2009

9. AGAR MENANG PERANG

Setelah mengerti keharusan memasuki peperangan rohani, tanpa dapat ditawar-tawar lagi, tiba saatnya bagi anda untuk menentukan pihak manakah yang akan anda ikuti. Jangan menganggap ada tiga pilihan (seperti dalam peperangan duniawi): kiri, kanan dan netral. Tidak ada pihak netral didalam peperangan rohani. Manusia yang coba-coba berdiri netral, pada akhirnya akan termakan tipuan Iblis. Berhdapan dengan kuasa Tuhan, kuasa kita manusia tidak berarti! Sendirian menghadapi kuasa Iblis sudah berpengalaman ribuan tahun mengecoh manusia (bandingkan pengalaman anda, sudah hebat kalau punya usia 75-tahun). Bahkan Adam dan Hawa, manusia suci yang diciptakan oleh tangan Tuhan sendiri masih kena diperdaya oleh Iblis. Apapula kita orang pendosa ini. Jadi, yang berdiri ditengah pasti akan terjerumus kedalam jerat si Iblis!

Di sinilah kesempatan anda menentukan pilihan, dan ajaibnya di sini seorang yang 'opportunis' akan beruntung pilihannya:

9.1. "IKUTI PIHAK YANG MENANG!"

Benar, pilihan opportunis inilah yang tepat, karena kita sudah mengetahui siapa yang menang didalam pertarungan antara Yesus dan kuasa-kuasa Iblis! Hanya orang dungu dan bebal mau memilih pihak yang sudah dikalahkan! Oleh sebab itu, pilihan tepat bagi kita adalah: ikut pada pihak Yesus Kristus, agar bersama dia kita berkemenangan atas Iblis di sepanjang kehidupan kita!

Untuk selalu berkemenangan bersama Yesus caranya tidak sulit: bersenyawalah dengan Yesus, Pemenang itu [Yoh.15:1-5]. Yesus mengundang kita untuk "tinggal di dalam Dia dan Ia tinggal di dalam kita", suatu persekutuan yang sangat erat, sangat intim. Bukan persekutuan sekali seminggu atau sekali sehari, tetapi persekutuan terus-menerus, sehingga kuasa Yesus selalu beserta kita! Persenyawaan dengan Yesus, itulah kata yang tepat.

Namun, untuk dapatnya Roh Yesus bersemayam di dalam diri kita, dengan perkataan lain, persenyawaan dengan Yesus, syaratnya cukup menantang: bertobat [Mat.4:17], yakni mengakui secara terbuka dosa-dosa kita [Mat.3:6], menyesalinya, mohon pengampunan Tuhan Yesus serta penyucian oleh darahNya [Yoh.6:52-56]! Baru setelah itu kita cukup bersih untuk dihuni oleh Roh Yesus! Kalau anda belum pernah melakukannya, lakukanlah melalui pelayanan pribadi oleh seorang hamba Tuhan.

9.2. SIKAP: SIAGA [Mat.26:41]

Untuk dapat mempertahankan diri dari ancaman perhambaan Iblis, Tuhan Yesus sudah mengajar kita [Mat.26:41] untuk: "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah".

Berjaga-jagalah, jangan tertidur, selalu siaga, karena Iblis punya banyak tipu-daya (pengalamannya ribuan-tahun) dan arah serangannya sungguh amat banyak dan sulit diduga! Berdoalah, dengan kata lain, andalkan kuasa Tuhan Yesus, jangan mengandalkan tenagamu sendiri, karena hal itu tidak berarti melawan Iblis!

9.3. SENJATA-SENJATA ROHANI

Apostel Paulus [Ef.6:11..] dengan sekian banyak pengalamannya melawan kuasa Iblis memberi petunjuk tentang senjata-senjata rohani yang harus anda siapkan dan kenakan untuk dapat mengalahkan Iblis: Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata TUHAN, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu daya muslihat Iblis.... Senjata-senjata rohani ini dijabarkan oleh Rasul Paulus sebagai berikut [ayat-14-18]:

  • ikat pinggang kebenaran;
  • baju zirah keadilan;
  • kasut kerelaan memberitakan Injil;
  • perisai iman;
  • ketopong keselamatan;
  • pedang Roh (Firman TUHAN).

Sekali lagi seluruh senjata rohani ini harus dikenakan sekaligus, cacat rohani didalam salah satu aspek rohani ytsb. diatas sudah cukup membawa anda kepada kehancuran oleh tipu-daya Iblis!

9.4. KALAU ANDA SUDAH BERKEMENANGAN

Jangan gampang puas kalau anda sudah berkemenangan. Yang terlalu cepat puas biasanya akan kehilangan sikap siaga! Dan kehilangan kesiagaan akan segera menjadi santapan Iblis! Oleh sebab itu Tuhan Yesus memberi satu resep kepada Petrus (dan tentunya bagi kita semua) untuk tetap siaga, didalam Lukas 22:32: "...tetapi aku telah berdoa untuk engkau (Simon Petrus, Pen.), supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu". Ya, resep dari Tuhan Yesus:

membela dan membantu saudara kita mencapai kemenangan...

adalah resep yang paling manjur untuk mempertahankan sikap siaga kita, dengan terus-menerus terlibat dalam peperangan rohani!

Seperti biasanya, Tuhan Yesus tidak hanya pandai mengajar. Ia selalu mengajarkan hal-hal yang sudah lebih dahulu dikerjakanNya! Tuhan Yesus sudah lebih dahulu mempraktekkan sikap siaga yang bersinambung itu, yakni dengan cara berdoa untuk Petrus, membela Petrus yang akan 'ditampih' Iblis. Tuhan Yesus selalu berdoa untuk murid-muridNya [Yoh.17:9], dan doaNya dapat berlangsung sepanjang malam [Luk.12:6]! Oleh sebab itu wajarlah kalau kita pun mempraktekkan hal itu. Mematuhi petunjuk Yesus untuk memperkuat (membela) saudara kita yang sedang ditampih Iblis. Caranya tidak sulit: berdoa syafaat bagi mereka.

Itulah salah satu sebabnya buku ini ditulis dalam dua bagian. Bagian kedua dari buku ini adalah pertunjuk untuk melakukan perintah Yesus itu:

menguatkan saudara-saudara yang lain, demi memelihara sikap siaga yang bersinambung di dalam diri kita, untuk menjamin status berkemenangan yang sudah kita capai, agar dapat bertahan sampai kesudahannya!

0 comments: