Friday, July 31, 2009

1. PENDAHULUAN

at 6:28:00 PM 0 comments

Luk.22:31-32 merekam pesan penting dari Tuhan Yesus kepada muridNya, beberapa saat sebelum Ia ditangkap:

[31] Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu ('to sift all of you', The Revised Berkeley Vesion, 1997; Pen.) seperti gandum, [32] tetapi Aku telah berdoa untuk engkau supaya imanmu tidak gugur. Dan engkau jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu:.

Perintah Yesus ini, disamping berbagai pesan lain, menjadi dasar, mengapa kita selaku pengikut Yesus harus saling menolong saudara-saudara yang terlibat dan terikat kuasa-kuasa kegelapan. Lihat juga Luk.13:16, 'Bukankah perempuan ini

.....harus dilepaskan dari ikatannya itu....?"

Begitu pula tentang mendoakan orang lain; kita harus meniru Tuhan Yesus yang mendoakan Simon, sehingga diselamatkan dari 'tampihan' Iblis, agar tidak binasa! Penting sekali kita berdoa syafaat bagi saudara-saudara kita (seiman ataupun tidak), karena Doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan.....serta Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya [Yak.5:15-16]. Jadi, perintah Yesus ini berlaku bagi kita yang bersama Yesus sudah berkemenangan dalam peperangan rohani!

Namun, untuk dapat melakukan hal-hal demikian, anda harus tergolong orang yang sudah bertobat, sudah dibebaskan dari ikatan kuasa-kuasa gelap yang terbentuk dimasa lalu anda, melalui persekutuan dengan Iblis, serta anda haruslah orang yang sudah mengakui dan memepersaksikan bahwa Yesus kristus adalah Juruselamat pribadi anda!

BAGIAN-II: "...PERKUATLAH SAUDARA-SAUDARAMU!

at 6:27:00 PM 0 comments

Bagian kedua buku ini menyajikan teknik-teknik penangan yang harus dilakukan oleh mereka yang telah 'insaf', sehingga giat menguatkan saudara-saudara yang masih dihimpit oleh kuasa gelap. Pelayanan menolong orang yang dihimpit oleh kuasa Iblis ini bernama Pelayanan-pelepasan. Pekerjaan ini merupakan kegiatan yang cukup berat serta mengandung resiko, namun tentu saja, sukacita yang dihasilkannya juga luar biasa.

Saudara-saudara yang digerakkan oleh Tuhan Yesus menjadi hambaNya melakukan pelayanan-pelepasan sebaiknya mempelajari perlahan-lahan dan berulang-ulang seluruh buku kecil ini. Bagi kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus, Pemenang di Kalvari; Puji Tuhan!

9. AGAR MENANG PERANG

at 6:27:00 PM 0 comments

Setelah mengerti keharusan memasuki peperangan rohani, tanpa dapat ditawar-tawar lagi, tiba saatnya bagi anda untuk menentukan pihak manakah yang akan anda ikuti. Jangan menganggap ada tiga pilihan (seperti dalam peperangan duniawi): kiri, kanan dan netral. Tidak ada pihak netral didalam peperangan rohani. Manusia yang coba-coba berdiri netral, pada akhirnya akan termakan tipuan Iblis. Berhdapan dengan kuasa Tuhan, kuasa kita manusia tidak berarti! Sendirian menghadapi kuasa Iblis sudah berpengalaman ribuan tahun mengecoh manusia (bandingkan pengalaman anda, sudah hebat kalau punya usia 75-tahun). Bahkan Adam dan Hawa, manusia suci yang diciptakan oleh tangan Tuhan sendiri masih kena diperdaya oleh Iblis. Apapula kita orang pendosa ini. Jadi, yang berdiri ditengah pasti akan terjerumus kedalam jerat si Iblis!

Di sinilah kesempatan anda menentukan pilihan, dan ajaibnya di sini seorang yang 'opportunis' akan beruntung pilihannya:

9.1. "IKUTI PIHAK YANG MENANG!"

Benar, pilihan opportunis inilah yang tepat, karena kita sudah mengetahui siapa yang menang didalam pertarungan antara Yesus dan kuasa-kuasa Iblis! Hanya orang dungu dan bebal mau memilih pihak yang sudah dikalahkan! Oleh sebab itu, pilihan tepat bagi kita adalah: ikut pada pihak Yesus Kristus, agar bersama dia kita berkemenangan atas Iblis di sepanjang kehidupan kita!

Untuk selalu berkemenangan bersama Yesus caranya tidak sulit: bersenyawalah dengan Yesus, Pemenang itu [Yoh.15:1-5]. Yesus mengundang kita untuk "tinggal di dalam Dia dan Ia tinggal di dalam kita", suatu persekutuan yang sangat erat, sangat intim. Bukan persekutuan sekali seminggu atau sekali sehari, tetapi persekutuan terus-menerus, sehingga kuasa Yesus selalu beserta kita! Persenyawaan dengan Yesus, itulah kata yang tepat.

Namun, untuk dapatnya Roh Yesus bersemayam di dalam diri kita, dengan perkataan lain, persenyawaan dengan Yesus, syaratnya cukup menantang: bertobat [Mat.4:17], yakni mengakui secara terbuka dosa-dosa kita [Mat.3:6], menyesalinya, mohon pengampunan Tuhan Yesus serta penyucian oleh darahNya [Yoh.6:52-56]! Baru setelah itu kita cukup bersih untuk dihuni oleh Roh Yesus! Kalau anda belum pernah melakukannya, lakukanlah melalui pelayanan pribadi oleh seorang hamba Tuhan.

9.2. SIKAP: SIAGA [Mat.26:41]

Untuk dapat mempertahankan diri dari ancaman perhambaan Iblis, Tuhan Yesus sudah mengajar kita [Mat.26:41] untuk: "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah".

Berjaga-jagalah, jangan tertidur, selalu siaga, karena Iblis punya banyak tipu-daya (pengalamannya ribuan-tahun) dan arah serangannya sungguh amat banyak dan sulit diduga! Berdoalah, dengan kata lain, andalkan kuasa Tuhan Yesus, jangan mengandalkan tenagamu sendiri, karena hal itu tidak berarti melawan Iblis!

9.3. SENJATA-SENJATA ROHANI

Apostel Paulus [Ef.6:11..] dengan sekian banyak pengalamannya melawan kuasa Iblis memberi petunjuk tentang senjata-senjata rohani yang harus anda siapkan dan kenakan untuk dapat mengalahkan Iblis: Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata TUHAN, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu daya muslihat Iblis.... Senjata-senjata rohani ini dijabarkan oleh Rasul Paulus sebagai berikut [ayat-14-18]:

  • ikat pinggang kebenaran;
  • baju zirah keadilan;
  • kasut kerelaan memberitakan Injil;
  • perisai iman;
  • ketopong keselamatan;
  • pedang Roh (Firman TUHAN).

Sekali lagi seluruh senjata rohani ini harus dikenakan sekaligus, cacat rohani didalam salah satu aspek rohani ytsb. diatas sudah cukup membawa anda kepada kehancuran oleh tipu-daya Iblis!

9.4. KALAU ANDA SUDAH BERKEMENANGAN

Jangan gampang puas kalau anda sudah berkemenangan. Yang terlalu cepat puas biasanya akan kehilangan sikap siaga! Dan kehilangan kesiagaan akan segera menjadi santapan Iblis! Oleh sebab itu Tuhan Yesus memberi satu resep kepada Petrus (dan tentunya bagi kita semua) untuk tetap siaga, didalam Lukas 22:32: "...tetapi aku telah berdoa untuk engkau (Simon Petrus, Pen.), supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu". Ya, resep dari Tuhan Yesus:

membela dan membantu saudara kita mencapai kemenangan...

adalah resep yang paling manjur untuk mempertahankan sikap siaga kita, dengan terus-menerus terlibat dalam peperangan rohani!

Seperti biasanya, Tuhan Yesus tidak hanya pandai mengajar. Ia selalu mengajarkan hal-hal yang sudah lebih dahulu dikerjakanNya! Tuhan Yesus sudah lebih dahulu mempraktekkan sikap siaga yang bersinambung itu, yakni dengan cara berdoa untuk Petrus, membela Petrus yang akan 'ditampih' Iblis. Tuhan Yesus selalu berdoa untuk murid-muridNya [Yoh.17:9], dan doaNya dapat berlangsung sepanjang malam [Luk.12:6]! Oleh sebab itu wajarlah kalau kita pun mempraktekkan hal itu. Mematuhi petunjuk Yesus untuk memperkuat (membela) saudara kita yang sedang ditampih Iblis. Caranya tidak sulit: berdoa syafaat bagi mereka.

Itulah salah satu sebabnya buku ini ditulis dalam dua bagian. Bagian kedua dari buku ini adalah pertunjuk untuk melakukan perintah Yesus itu:

menguatkan saudara-saudara yang lain, demi memelihara sikap siaga yang bersinambung di dalam diri kita, untuk menjamin status berkemenangan yang sudah kita capai, agar dapat bertahan sampai kesudahannya!

Friday, July 24, 2009

8. PEPERANGAN YESUS MELAWAN IBLIS

at 2:38:00 PM 0 comments

Sejak terusir dari surga [Why.12:7-9], Iblis berambisi menyesatkan seluruh dunia, guna mengumpulkan sebanyak mungkin pengikut dari golongan manusia. Inilah harapan terakhir bagi Iblis untuk menunjukkan keunggulannya di hadapan Tuhan.

Sejak hari kelahiran Yesus, supaya manusia batal diselamatkan, Iblis dengan berbagai cara berusaha menghancurkan Yesus tanpa henti, baik dengan percobaan pembunuhan, maupun melalui ujian atau pencobaan. Dengan upayanya ini Iblis berharap penyelamatan umat manusia (melalui pengutusan Tuhan Yesus) dapat digagalkan!

8.1. PADA MASA KELAHIRAN YESUS

Tidak perlu diuraikan lagi disini tentang pembunuhan bayi-bayi di Betlehem dan sekitarnya, yang diperintahkan oleh Raja Herodes. Pembicaraan dengan orang Msjuz yang mencari 'Raja Israel' yang baru lahir menggugah kecemburuan Herodes, karena berarti ancaman terhadap singgasananya. Iblis merangsang Herodes untuk mengamankan takhtanya, kalau perlu dengan cara yang paling keji: pembunuhan bayi calon Raja itu. Memang Iblis mampu mengendalikan pikiran dan tindakan seseorang yang tidak kudus, yang ambisius, sehingga Herodes pun melaksanakan rencana keji Iblis itu, berakibat matinya ribuan bayi yang tidak berdosa. Namun rencana Tuhan tidak mudah digagalkan. Ada satu bayi yang lolos, justru Raja, Penebus itu, karena pada saat yang tepat malaikat menyuruh yusuf menyingkir bersama Bayi itu ke tanah Mesir!

8.2. PENCOBAAN DIPADANG GURUN

Tiga kali Iblis mencobai Yesus dipadang gurun [Mat.4.1-11]. Ujian yang pertama menyangkut masalah perut (roti), yang kedua berhubungan dengan keselamatan nyawa, sedangkan yang terakhir adalah masalah kemuliaan dan kekuasaan. Dapat diamati, bahwa pencobaan yang ketiga mengandung juga tawaran hebat: seolah-olah jalan pintas bagi Yesus untuk menyelesaikan tugas pengutusanNya. Kalai Ia mau menyembah Iblis, maka seluruh dunia (dengan semua manusia penghuninya) segera akan berada di bawah pengendalian Yesus, sehingga penyelamatan umat manusia jadi semudah 'membalikkan telapak tangan'; tinggal mengeluarkan 'Surat Perintah' saja, tidak perlu lagi 'bergelayutan' dikayu salib, suatu penderitaan tiada bertara! Kelihatannya tugas Yesus menjadi mudah! Namun, Yesus tidak mudah diperdaya Iblis. Tipu daya Iblis jelas bagi Yesus. Mungkin benar-benar kekuasaan dunia akan diserahkan kepada Yesus, namun Iblis dengan mudah tampil di hadirat TUHAN dan mendakwa Yesus : "Tuhan, Yesus itu hambaku; buktinya Ia sudah menyembah Aku! Jadi, walaupun Yesus sudah mengusai seluruh dunia, Yesus tetap hambaku! Aku bebas memperlakukan Yesus sesuka hatiku!"

8.3. PERCOBAAN PEMBUNUHAN (a.l.:Mat.8:23-27)

Jangan kita mengira bahwa angin ribut di danau pada ketika itu hanyalah suatu peristiwa alamiah! Kalau itu peristiwa alamiah, tentu murid-murid Yesus sudah waspada lebih dahulu. Munculnya yang begitu tiba-tiba [ayat-24] serta 'memilih waktu' ketika Yesus sedang tidur, menunjukkan ada suatu kecerdasan dan kuasa mengendalikan angin itu. Siapa lagi kalau bukan Iblis yang memanfaatkan angin ribut dan mencoba 'membokong' Yesus!

Percobaan pembunuhan yang lain, berulang kali dirancang oleh si Iblis, yang berusaha menggunakan orang-orang untuk merajam Yesus (a.l. Yoh.8:59). Tetapi semuanya gagal, karena Iblis tidak mampu mengatasi rancangan Tuhan, bahwa Yesus harus 'ditinggikan', bukan dirajam!

8.4. YESUS MENGUSIR SETAN

Tentu saja suatu pihak tidak dapat berkemenangan dengan cara bertahan saja! Begitu pula didalam peperangan rohani. Yesus tidak sekedar bertahan dari serangan-serangan Iblis di dalam peperangan rohani yang dihadapiNya. Yesus juga melakukan serangan-serangan namun bukan untuk membela diri (karena kesiagaanNya sudah sempurna sehingga tidak dapat dikecoh setan), tetapi didalam rangka memperkuat murid-muridNya atau menyelamatkan orang-orang lain! Sekian banyak kasus dalam Alkitab merekam kegiatan Tuhan Yesus mengusir setan dan merampas jiwa-jiwa dari ikatan atau perhambaan setan-setan!

8.5. PENYALIBAN

Barulah di sini Iblis 'berhasil'. Tentu saja, karena peristiwa penyaliban memang sesuai dengan rancangan Tuhan! Mengapa dikatakan Iblis berhasil? Lihatlah bagaimana Iblis berhasil mempengaruhi Yudas untuk mengkhianati Yesus [Yoh.13:2] dan ucapan Yesus sebelum ditangkap [Luk.22:53b]: ".....tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu". Jelas sekali Yesus mengetahui bahwa di belakang penyaliban itu Iblis berperan sehingga semakin gamblang bagi kita betapa Iblis berusaha sehabis daya untuk mengalahkan dan mencabut Yesus!

8.6. AKHIR PEPERANGAN: KEMENANGAN YESUS!

Kematian Yesus di kayu salib, ternyata bukan berarti kemenangan bagi si Iblis; sebab ternyata rencana Tuhan yang menjadi kenyataan. Jadinya malahan kemenangan bagi Yesus, yang menundukkan maut, dan membayar hutang-dosa umat manusia. Seperti halnya Yesus Kristus, masing-masing kita masih harus bertarung mengalahkan Iblis sepanjang kehidupan kita! Untungnya, Yesus sudah menyiapkan cara dan senjata untuk memenangkan peperangan itu. Bahkan Yesus sudah memberi contoh-contoh bagaimana memenangkan pertarungan melawan setan-setan. Jadi, kalau kita patuhi perintah-perintah Yesus, taat mengikut Dia dengan segala ketekunan, bukan hal yang terlalu sulit untuk tetap berkemenangan bersama Yesus kristus, dan bertahan sampai kesudahannya!

---o0o---

7. AKIBAT KEKALAHAN ANDA

at 2:38:00 PM 0 comments

Sejak zaman dahulu kala sampai ke zaman modern ini, sudah menjadi ketentuan dalam peperangan yang dikenal manusia: yang menang berhak memperhamba yang kalah atau setidak-tidaknya (sesudah manusia sudah semakin maju cara berpikirnya): yang menang berhak mengendalikan yang kalah.

Hal yang serupa terjadi didalam peperangan rohani yang timbul akibat upaya Iblis untuk menaklukkan sebanyak mungkin manusia. Manusia yang kalah menjadi hamba yang mengalahkannya (Iblis). Satu-satunya cara untuk pulih dari perhambaan itu adalah bila kita dimerdekakan oleh 'Anak Manusia' (Yesus). Barulah masa depan anda menjadi cerah, bebas dari perhambaan Iblis dan dosa!

Seperti yang dinyatakan di atas, yang kalah akan menjadi budak yang menang. Dan seorang budak akan dirantai atau diikat oleh pihak yang mengalahkannya. Bermacam-macam ikatan dipakai oleh Iblis untuk mengendalikan korbannya: manusia yang sudah dikalahkan atau ditipunya. Ikatan itu adalah ikatan-gaib, yang tidak terlihat, namun akibatnya dapat terlihat, mungkin samar-samar. Yang dapat melihat jelas ikatan itu hanyalah hamba Tuhan Yesus, yang telah beroleh mata-rohani yang tajam dari Tuhan Yesus sendiri. Contoh yang gamblang akan hal ini terlihat pada kasus perempuan bungkuk 18-tahun [Luk.13:10-17] yang tidak menyadari keterikatannya, namun mata-tajamNya Yesus menampak jelas, sehingga segeralah perempuan itu dibebaskanNya. Berbagai macam ikatan-gaib itu diuraikan di bawah ini.

7.1. IKATAN PERJANJIAN WARISAN LELUHUR

Adalah lebih aman untuk menyatakan bahwa semua orang, sejak kelahirannya, terikat perjanjian dengan Iblis tanpa disadarinya. Ikatan-perjanjian itu diwarisi dari leluhur, yang masih penyembah berhala. Semua leluhur yang penyembah berhala itu rata-rata mengikat perjanjian dengan sembahan mereka yang sesungguhnya bukan Tuhan Mahapencipta, melainkan Hantu, yang berpura-pura sebagai Yang Mahakuasa. Leluhur yang tertipu itu dengan lancar mengikat perjanjian dengan sembahan mereka, dalam perjanjian yang mengikat seluruh keturunan!

Akibatnya, seseorang yang beragama Kristen, sudah dibaptis dan mempersaksikan imannya, sesungguhnya sedang terikat kepada DUA PERJANJIAN: Perjanjian kepada sembahan leluhur (yang tidak dikenalnya) dan Perjanjian Baru, kepada Tuhan Yesus!tidak mungkin suatu perjanjian berdiri tegak jika masih ada perjanjian lain yang merecoki! Bagaimana mungkin saya mengikat perjanjian dengan sdr. Erwin untuk bulan depan sama-sama pergi ke Eropa, sementara pada waktu yang sama saya sudah berjanji dengan sdr.Ausay pergi ke Australia? Salah satu harus dibatalkan, bukan?

Anda sulit menerima konsep Perjanjian-warisan ini? Rupanya Yosua jauh lebih bijak daripada anda! Biarlah Alkitab yang mengajarkan hal itu kepada anda melalui Yos.24:14-24! Bacalah bagian itu.

Yos.24:15 menyatakan: Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN. Perintah ini relewan bagi semua orang Batak (misalnya): Jauhkanlah Debata yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di Pusuk Buhit, dan berbadahlah kepada Tuhan Yesus. Relevan pula terhadap SETIAP SUKU DI INDONESIA, sebab leluhur kita sekalian umumnya menganut Animisme!

Untuk menggugurkan perjanjian-usang dengan ilah-kegelapan (Animistis) itu, ayat-22-25 menggambarkan pernyataan-pernyatan lisan kaum Israel, meninggalkan sembahan leluhur mereka dan akan menyembah TUHAN saja! Dan pada ayat-25 dinyatakan bahwa Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu, secara lisan.

Di tanah Batak, bahkan berbagai marga memiliki perjanjian-warisannya sendiri, yang umumnya tidak menyadarinya. Saya sebutkan beberapa diantaranya: Raja lontung mengikat perjanjian dengan harimau jadi-jadian (Babiat si Telpang, harimau timpang). Harimau jadi-jadian itu tidak lebih adalah malaikat-Iblis yang menipu si Raja lontung, sehingga segenap keturunan Raja Lontung (marga-marga Situmorang, Sinaga, Simatupang, Siregar, dsb.) terikat perjanjian kepada Iblis! Marga Hutabarat dengan Ulok Situmandi, marga Gultom dengan Guru Sodungdangon, Empat marga: Hutabarat, Hutapea, Hutagalung, Hutatoruan, terikat perjanjian dengan empat 'dewa' Si Opat Pusoran. Semua 'mitra-seperjanjian' mereka itu tidak lain adalah malaikat-malaikat Iblis yang telah berhasil menipu leluhur-leluhur bangsa Batak.

Saudara yang terkasih, tidak usah kita membuang waktu, lebih baik anda lakukan saja sekarang membatalkan perjanjian Iblisi itu seraya menegakkan Perjanjian Baru dengan benar. Lakukanlah, saudaraku, dengan memanjatkan doa berikut:

Tuhan Yesus, Juruselamatku,

Saya menerima penyampaian bahwa secara tidak saya sadari, saya sudah terikat perjanjian dengan sembahan leluhurku, yang tidak saya kenal. Itu tidak lebih adalah perjanjian dengan Iblis, dengan akibat, saya tidak dapat menegakkan Perjanjian Baru bersama Tuhan Yesus dengan utuh.

Oleh sebab itu Tuhan, demi nama Yesus yang Mahakudus, saya mematahkan setiap perjanjian dengan Iblis saya nyatakan gugur, tidak berlaku lagi bagi diriku dan keturunanku. Saya dan keturunanku hanya terikat kepada suatu perjanjian: Perjanjian Baru bersama Tuhan Yesus Kristus, Juruselamatku.

Dengan kuasa Yesus Kristus, aku mengenyahkan setiap malaikat Iblis yang mensponsori perjanjian Iblisi itu, enyah dari diriku dan dari keturunanku. Saya dan keturunanku adalah pengikut Tuhan Yesus Kristus, sehingga tidak ada lagi haknya Iblis untuk mensponsori kami sekalian.

Demi nama Yesus Kristus, saya sudah berdoa; AMIN.

7.2. IKATAN WARISAN (GARIS KUTUK)

Kalau seseorang sudah dikalahkan oleh Iblis, dengan perkataan lain, ia berpaling dari TUHAN yang benar (memuja berhala), maka keturunannya akan terkena dakwaan Iblis di hadirat Tuhan. Hal itu juga terjadi atas diri keturunan dari orang-orang sakti, karena setiap kesakitan manusia disponsori oleh malaikat-Iblis. (Manusia tidak memiliki kesakitan, sebab sudah mati-rohani sejak dari Adam dan Hawa!) Yang akan didakwakan Iblis adalah demi menegakkan Hukum Tuhan yang kedua [Kel.20:5], yang mencatat ancaman Tuhan terhadap mereka yang menyembah ilah lain:

"membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku".

Dapat dimengerti bahwa keterikatan pada Iblis dalam diri orang-orang yang menyembah ilah lain akan diwariskan kepada anak-cucu mereka, sampai kepada keturunan yang keempat! Hal ini sesuai dengan aturan perbudakan: keturunan seorang budak harus menjadi budak dari tuan yang sama. Keturunan dukun, ahli sihir atau paranormal (mereka mengikatkan diri kepada kuasa Iblis), akan mewarisi juga perhambaan itu. Perlu ditegaskan bahwa yang dibicarakan disini adalah tentang 'keterikatan' atau 'perhambaan', bukan tentang 'dosa', Keterikatan ini dibawa sejak dari lahir. Beberapa pernyataan Alkitab berikut akan membantu pemahaman anda:

Ulangan 28:18,59 mengancam mereka yang tidak setia kepada TUHAN dengan kutuk: Terkutuklah buah kandunganmu........Jadi ikatan kutuk akan mengena pada keturunan orang yang tidak setia kepada Tuhan, walaupun keturunannya tidak dinyatakan berdosa!

Mazmur 51:7 menyatakan:...dalam dosa aku dikandung ibuku. Ayat ini menegaskan tentang warisan ikatan-dosa atas setiap orang! Bukan dosa yang diwarisi, tetapi perhambaannya, sehingga keturunan cenderung berbuat dosa.

Ratapan 5:7: Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tidak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka. Ayat ini menjelaskan lagi tentang pewarisan ikatan-dosa dan/atau pewarisan kedurjanaan dari para leluhur kita yang pendosa.

Banyak saudara-saudara kita yang skeptis, menyatakan bahwa pewarisan ikatan dosa atau pewarisan ikatan Iblis ini hanya berlaku pada zaman Perjanjian Lama, tidak berlaku lagi pada masa kini. "Yesus Juruselamat sudah membesakan kita dari hal-hal itu!", demikian argumen mereka yang mereka berikan! Dua kutipan berikut, satu kutipan dari zaman Perjanjian Baru dan satu lagi dari zaman Wahyu, zaman yang bagi kita pun masih bersifat masa depan, menyajikan sanggahan atas argumen mereka!

Dalam Yoh.9:2 direkam pernyataan murid-murid Yesus: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Pertanyaan ini menunjukkan keyakinan murid-murid Yesus akan adanya pewarisan ikatan-dosa (bukannya pewarisan-dosa) atau sekurang-kurangnya pewarisan penderitaan akibat dosa leluhur! Kalau keyakinan ini keliru, tentulah Tuhan Yesus segera mengoreksinya!

Pernyataan Wahyu 2:23:...Dan anak-anaknya akan Kumatikan....menunjukkan bahwa Tuhan dapat saja mematikan anak-anak mereka yang berzinah (rohani) dengan wanita Izebel, yang mengaku nabiah [ayat-20-23]. Sekali lagi ditunjukkan bahwa dosa-dosa leluhur mewariskan kepada kita ikatan-dosa ataupun penderitaan hidup!

Saudara seiman yang saya kasihi, tidak ada ruginya bila anda berdoa, sekarang juga, bermohon agar kasih Yesus membatalkan kutuk-warisan itu, sambil menolak setiap kesakitan Iblisi yang dahulu dimiliki oleh leluhur anda, agar tertutuplah jalur pengendalian Iblis atas diri anda. Berdoalah dengan mengucapkan kalimat-kalimat berikut:

Tuhan Yesus, Yang Mahapengasih,

sekarang saya mengerti bahwa kekejian yang diperbuat oleh leluhurku dapat mengakibatkan kutuk bagi diriku. Namun saya bersyukur, Tuhan Yesus mengasihiku. Maka sekarang saya berani bermohon agar semua kutuk yang jatuh kepada diriku dan keturunanku, akibat berbagai kekejian yang dilakukan oleh leluhurku, dibatalkan oleh kasih Yesus. Dengan cara demikianlah saya dan keturunanku tidak lagi hidup di bawah kutuk, tetapi di dalam damai sejahtera, seraya memuliakan Tuhan Yesus, Juruselamat kami sekalian.

Dengan kuasa Yesus, aku mengenyahkan semua malaikat-Iblis sponsor kesakitan leluhurku, menyingkir dari kehidupanku dan dari keturunanku, karena kami semua tidak suka akan kesakitan Iblisi. Enyah kalian setan-setan, enyah dari kehidupan kami, sebab aku dan keturunanku adalah pengikut Yesus Kristus, Raja kami yang Mahaperkasa; AMIN.

7.3. KETERIKATAN PADA KEBIASAAN BURUK

Seperti dinyatakan di dalam Mazmur 51:7, kita manusia ddikandung dan diperanakkan di dalam dosa. Jadi, mudahlah dimengerti bahwa banyak orang berasa nyaman untuk berkubang terus dalam dosa, karena sejak berbentuk janin sudah berkecimpung di dalamnya, yakni bila tidak ada kuasa lain yang mengangkat kita dari lumpur dosa. Tanpa kuasa ini (Roh Yesus beserta orang-orang yang mendoakan kita), maka kita cenderung untuk mengulangi perbuatan dosa itu, sehingga semakin lama semakin dalam kita terbenam.

Berbeda dengan peristiwa kejatuhan Adam dan Hawa kedalam dosa yang terjadi 'sekali-pukul', pada masa selanjutnya manusia memiliki akal budi (pengetahuan akan yang baik dan yang jahat; lihat Kejadian pasal-2), sehingga dosa tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan didahului oleh kebiasaan buruk. Selanjutnya kebiasaan buruk akan berkembang menjadi kebiasaan berbuat dosa dan diakhiri dengan perhambaan dosa.

Didalam Galatia 5:19-21, Apostel Paulus menjabarkan bagi kita berbagai kebiasaan buruk, yang belum tergolong kepada dosa, namun lambat laun akan merangsang terjadinya dosa. Jadi, kebiasaan buruk dapat dianggap sebagai bibit-dosa. Di bawah ini didaftarkan kebiasaan buruk yang dimaksudkan oleh Paulus, serta dosa yang dirangsang oleh kebiasaan buruk itu:

  • percabulan, membawa kepada perzinahan (Hukum-VII);
  • kecemaran, membawa kepada kebiasaan Iblisi: berbuat cemar (Iblis dijuluki Beelzebul, raja lalat, Mrk.3:20-30);
  • Hawa nafsu; karena ada bermacam hawa nafsu, dosa yang diperanakkannya juga berbagai macam (ambisi, serakah, pelahap, penyiksa, dsb)
  • Penyembahan berhala: membangkangi TUHAN;
  • Sihir; menyaingi Tuhan, karena sumber mujizat adalah TUHAN;
  • perseturuan, membawa kepada perkelahian dan peperangan serta perasaan 'maha kuasa';
  • perselisihan: akar dari perseteruan;
  • iri hati, membawa kepada pelanggaran Hukum-X, dll.;
  • amarah, membawa kepada pembunuhan (Hk-IV), lihat Mazmur 37:8; Mat.5:22;
  • kepentingan diri sendiri, akan membawa kepada perampasan, penipuan dan kejahatan lainnya;
  • Percederaan; dapat membawa kepada pembunuhan;
  • roh-pemecah, menimbulkan pertengkaran, perkelahian atau peperangan, mendukakan hati Tuahan Yesus [Mat.5:9];
  • kedengkian, cenderung membawa kepada pengrusakan barang atau hak/milik orang lain;
  • kemabukan, menghilangkan pengendalian diri sendiri, sehingga mudah dikendalikan olejh Iblis untuk berbuat dosa;
  • pesta-pora dekat dengan hawa nafsu;

Sebagai tambahan, ada beberapa kebiasaan buruk yang cukup berbahaya, namun belum dijabarkan oleh Paulus:

  • permainan judi, membawa kepada berbagai kejahatan (ramalan, penggunaan ilmu gaib), kecurangan dan kejahatan lainnya;
  • permainan kartu, dengan/tanpa uang taruhan, membawa kepada sikap-mental senang meramal, menyia-nyiakan waktu (berharga, pemberian Tuhan) serta penyia-nyiaan berkat Tuhan lainnya.
  • rokok, suatu perhambaan halus, hampir tidak terasa, padahal ancamannya sangat hebat (tidak ada dokter yang menghalalkan rokok bagi pasiennya; baca Ayub 20:12-18);
  • narkotik, dari tanah yang terkutuk sebab Adam dan Hawa berbuat dosa [Kej.3:17], dihasilkan dari 'semak duri' dan 'rumput duri' [Kej.3:18;kiasan] diatas tanah itu; keterlibatan dengan narkotik sudah hampir pasti mencelakakan yang bersangkutan!

Pembaca yang terkasih, jika masih ada kebiasaan buruk yang mengikat diri anda, sebaiknya anda cepat-cepat berdoa, SETIAP KALI TERJERUMUS KE DALAM KEBIASAAN BURUK ITU, mohon agar Tuhan Yesus mengampuni kelemahan diri anda, dan mohon roh-pengendalian-diri dari Tuhan Yesus. Berdoalah, satu doa untuk satu kebiasaan buruk tertentu, dengan bersuara, karena menurut ucapanmu engkau dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau dihukum [Mat.12:37]. Berdoalah sebagai berikut:

Tuhan Yesus, Yang Mahabaik,

saya mengaku kepadaMu, ya Tuhan, saya masih mengidap kebiasaan buruk....(sebutkan kebiasaan buruk itu) yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Ampunilah kelemahan diriku, ya Tuhan Yesus, kiranya darah Yesus yang mulia menyucikan diriku dari kecemaran itu.

Demi nama Yesus Kristus, enyahlah roh-najis perangsang kebiasaan buruk......, menyingkir dari diriku. Kuasamu kumusnahkan, demi nama Yesus Kristus, Yang Mahabaik.

Dalam nama Tuhan Yesus Kristus saya sudah berdoa; AMIN.

7.4. KETERIKATAN PADA KEBIASAAN BERDOSA

Pengulangan perbuatan dosa secara terus-menerus mengakibatkan bertambah ketatnya ikatan kebiasaan berdosa merupakan perunjuk adanya keterikatan seseorang kepada kuasa Iblis! Kedua hal itu memang sejalan, karena di dalam menjalankan rencananya (yakni mengajak atau menipu atau menarik sebanyak mungkin manusia meninggalkan Tuhan), Iblis memanfaatkan ketentuan atau peraturan TUHAN yang tertulis di dalam 10-Hukum Tuhan. Jadi, dengan membujuk manusia untuk melanggar salah satu dari 10-Hukum Tuhan, Iblis telah mencapai hasilnya dalam pelaksanaan rencananya itu.

Pembahasan terdahulu menjelaskan bahwa untuk memperoleh kembali hubungan (persekutuan) yang erat dengan Tuhan Penciptanya, seseorang yang telah terjerumus ke dalam kebiasaan berdosa memerlukan pembebasan dari keterikatan roh-najis perangsang dosa. Pembebasan ini tidak dapat dilakukan oleh manusia, betapapun kudusnya ia. Hanya Tuhan Yesus (yakni Roh Yesus) yang mampu membebaskan orang itu, sesuai sabda Yesus dalam Yoh.8:34-35.

Agar hal itu terjadi dalam diri anda, kalau-kalau masih ada keterikatan anda kepada dosa, ucapkanlah doa berikut, dengan bersuara, karena menurut ucapanmu engkau dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau dihukum [Mat.12:37]. Berdoalah sebagai berikut, sekarang, dan setiap kali anda terjerumus lagi:

Tuhan Yesus Yang Mahabaik,

Saya tidak mau terus-menerus mengulangi perbuatan dosaku, khususnya dosa .....(sebutkan jenis dosa anda). Maka ampunilah saya Tuhan Yesus, sucikanlah diriku dari dosa itu, darah Yesus yang tercurah di Golgota menyucikan diriku. Demi nama Yesus Kristus, aku menghancurkan roh-najis perangsang dosa....,enyah dari diriku.

Roh pengendalian diri aku undang memenuhi hatiku, sehingga saya mampu menahan diri dari kecemaran diri di masa mendatang. Terimalasih, ya Tuhan Yesus, untuk pembebasan diriku dari kebiasaan berdosa. Dalam nama Yesus Kristus yang mahaajaib, saya sudah berdoa; AMIN.

7.5. KETERIKATAN PADA MALAIKAT IBLIS

Ini adalah keterikatan yang paling berat. Umumnya seseorang yang sering berbuat dosa masih dapat merasakan bahwa perbuatan dosa adalah sesuatu yang buruk. Tetapi seorang yang telah terikat pada kuasa Iblis tidak dapat lagi merasakan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukannya. Secara pengamatan dapat disimpulkan bahwa pengetahuan-akan-hal-yang-baik-dan-yang-jahat (ingat Kej.ps-2) yang diwarisi dari Adam dan Hawa telah meninggalkannya!

Seseorang dalam keadaan semacam ini, yakni seorang hamba Iblis, didalam banyak kasus merasakan dirinya sebagai seorang yang tidak berdosa; ia bahkan merasa memerankan salah satu dari tiga peranan 'paling mulia' berikut:

7.5.1. Peranan Sebagai 'Yang Maha Kuasa'

Orang ini merasakan dirinya sebagai 'yang maha kuasa', ia merasa berhak melakukan penghakiman atas diri orang lain, sampai kepada eksekusinya. Contohnya, seorang dukun yang dibayar cukup, dengan ringan tangan mampu membunuh (dengan santet/teluh/guna-guna) seseorang yang telah menyakiti hati pasiennya. Firman Tuhan Yesus tentang: "Jangan menghakimi!" [Mat.7:1-3] tidak ada didalam kamusnya!

7.5.2. Peranan sebagai 'Juruselamat'

Pribadi semacam ini sangat suka menolong orang (misalnya mengobati orang sakit, seperti Tuhan Yesus), bahkan menasehati pasiennya untuk berdoa menurut ajaran masing-masing! Tetapi ia tidak mampu menangani pasien yang sudah terlebih dahulu dibungkus Kuasa Yesus! Inilah yang membongkar rahasia kuasa banyak dukun, yakni kuasa dukun yang (kelihatan) baik itu bukan berasal dari Tuhan (Yesus), tetapi dari juruselamat palsu, yakni Iblis! Alkitab memerintahkan kita untuk menguji roh-roh yang kita hadapi [1Yoh.4:1-3]!

7.5.3. Peranan sebagai 'Pembimbing' dan 'Pelindung'

Banyak dukun 'orang tua', 'orang pintar', atau paranormal yang mengambil peranan 'pembimbing', yakni memberi nasehat, petunjuk, tuntunan bertindak, dsb., bagi setiap masalah yang dihadapi pasiennya. Ini hanyalah suatu tiruan peranan Roh Yesus yang dahulu dijanjikan Tuhan Yesus [Yoh.14:15-16]. Akibatnya banyak orang tertipu, karena mengira kuasa mereka berasal dari Tuhan, atau setidak-tidaknya beroleh karunia dari Tuhan! Begitu pula peranan pelindung yang sering dilakukan oleh para dukun yang menolong memasang 'penjagaan' dirumah orang atau pada diri seseorang (kekebalan, pekasih, agar disayangi, dsb.)

** Pembaca yang saya kasihi, jika anda terkena ikatan kuasa-kuasa Iblis semacam yang diuraikan di atas, saya tidak menyarankan anda untuk berdoa seperti di bawah ini, karena umumnya hamba Iblis tidak mampu menyelesaikan doa di bawah ini. Biasanya doa di bawah ini dipanjatkan satu kali untuk satu ikatan tertentu (perdukunan, ilmu gaib, dsb.) dengan ditemani oleh seorang hamba Tuhan, yang mendukung doanya itu. Namun jika anda ingin mencobanya sendiri, silahkan anda lakukan, mudah-mudahan anda dapat menyelesaikan doa berikut:

Tuhan Yesus, Yang Mahaperkasa,

saya mengundang malaikat Tuhan untuk mengawal diriku, saya mohon Roh Yesus memberi kekuatan ekstra untuk memampukan saya menyelesaikan doa berikut..

Demi nama Yesus Kristus, saya bermohon ampun untuk dosaku, dosa persekutuan dengan Iblis, dalam bentuk.....(uraikan persekutuan dengan dukun, dengan guru yang mengajari ilmu gaib, dsb.). Kuduskanlah diriku, ya Tuhan Yesus, dengan darah Yesus yang tercurah di Golgota.

Demi nama Yesus Kristus, aku membatalkan persekutuan, maupun jasa dan perjanjian dengan Iblis yang terbentuk melalui persekutuan tersebut. Saya tidak mengakui lagi hal-hal itu.

Dengan kuasa Yesus Kristus, aku mengenyahkan malaikat Iblis sponsor persekutuan Iblisi itu, enyahlah dari diriku dan keturunanku. Kami semua mau mengikut Yesus Kristus saja, selama-lamanya.

Dengan kuasa Yesus, aku musnahkan roh-roh najis yang menyelusup ke dalam diriku semasa persekutuan itu. Roh-roh najis itu dimusnahkan dan dienyahkan dari diriku, maka kuduslah diriku, oleh karya Yesus Kristus, Juruselamatku.

Terimakasih ya Tuhan Yesus, untuk karya ajaibmu di dalam diriku, AMIN.

7.6. JIKA IKATAN (PERHAMBAAN) TIDAK DILEPASKAN

Dari uraian-uraian diatas, jelaslah akibatnya jika ikatan kuasa-kuasa Iblis tidak dilepaskan. Yang bersangkutan akan terus-menerus diperhamba kebiasaan buruk, dilanjutkan oleh perhambaan dosa, akhirnya menjadi hamba Iblis untuk selamanya. Yeh.13:17-18 menggaris-bawahi hal itu:

[17]...Beginilah firman TUHAN: Celakalah dukun-dukun perempuan (di masa lalu, kebanyakan dukun adalah perempuan) yang mengikatkan diri tali-tali azimat pada semua pergelangan dan mengenakan selubung pada kepala semua orang, tua atau muda, untuk menangkap jiwa orang....

.....untuk menangkap jiwa orang! Begitu difirmankan oleh TUHAN. Maka ikatan Iblis terhadap diri anda berarti jiwa anda sudah ditangkapnya, sehingga Iblis dapat berbuat sesuka hati terhadap anda (sebatas izin TUHAN). Konsekwensi logis dari keadaan ini cukup jelas:

7.6.1. Tidak Ikut Kerajaan Sorga di Dunia Ini.

2000-tahun yang lalu Yesus sudah menyatakan kepada murid-muridNya bahwa "Kerajaan Sorga ada di antara kamu" [Luk.17:21]. Berarti Kerajaan Sorga pada saat inipun ada ditengah-tengah kita! Lukas 11:20 merekam pernyataan Yesus: "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa TUHAN, maka sesungguhnya Kerajaan sorga sudah datang kepadamu".

Melalui kalimat ini Tuhan Yesus mengajar bahwa prasyarat untuk dapat mengambil bagian didalam Kerajaan Sorga adalah: Yesus melepaskan diri anda dari ikatan setan. Pada tahap kedua, anda harus bersenyawa dengan Tuhan Yesus (renungkan Yoh.15:1-5), tidak cukup dengan sekedar Baptisan-air beserta ikut sidi! Dan untuk layak bersenyawa dengan Yesus, anda harus dibersihkan dari dosa, maupun roh-roh najis perangsang dosa!

Disinilah pentingnya penghayatan arti potongan kalimat "....lepaskanlah kami dari pada yang jahat", yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Doa Bapa Kami! Jadi, untuk beroleh bagian dalam Kerajaan Sorga di atas dunia ini, mutlak perlu kita dibebaskan dari ikatan-perjanjian-warisan Iblisi, dari kutuk-warisan, dari ikatan Iblis, dibebaskan dari ikatan dosa, lalu mengikatkan diri dan bersenyawa dengan Tuhan Yesus! Barulah setelah itu, sebagai warga Kerajaan Sorga, kita akan beroleh semua yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus, terutama dama-sejahtera [Yoh.14:27] serta hidup dan kelimpahannya [Yoh.10:10].

7.6.2. Tidak ikut Dalam Hidup Kekal Bersama Yesus.

Bagi mereka yang tidak mau dilepaskan dari ikatan-ikatan kuasa kegelapan, berlaku penghakiman yang dicanangkan oleh Yesus didalam Yoh.3:18-21. Mereka tidak mungkin bersekutu dengan Terang itu (Yesus) di dalam Kerajaan Terang; persekutuan mereka adalah dengan kegelapan (yakni kejahatan) yang selama-lamanya! Yang mereka peroleh dari Iblis sudah jelas: kekacauan, penderitaan, kesulitan, kegelisahan, akhirnya: kematian rohani!

7.7. AKIBAT-AKIBAT LAIN

Selain lima macam keterikatan (rohani) yang diuraikan dalam pasal 7.1. s/d 7.5. diatas, kekalahan dalam peperangan rohani membawa akibat buruk atas emosi dan jasmani ybs., yang bilamana berlangsung menahun (kronis) akan berakibat serius, ekstrimnya kegilaan!

Dalam aspek jasmani, berbagai penyakit yang berakar dari gangguan rohani dapat diamati secara luas diantara pasien-pasien rumah sakit! Di dalam pelayanannya, penulis banyak menjumpai kasus di mana perawatan medis tidak menolong seorang pasien, tetapi pelayanan-pribadi (mencakup pelayanan-pelepasan, sebagai bagian pelayanan-pribadi) menyembuhkan si pasien dengan tuntas! Banyak kasus penyakit yang tidak dapat di-diagnosir oleh perawatan medis, terungkap akar penyakitnya melalui pelayanan pribadi!

Di dalam aspek kehidupan, kekalahan dalam peperangan rohani menjebloskan seseorang ke dalam berbagai pencobaan, yakni gocohan Iblis, serupa dengan yang dialami Ayub! Kemiskinan, kekacauan, penderitaan, pergumulan, adalah 'makanan' sehari-hari bagi orang yang kalah perang, atau yang diperhamba oleh kuasa kegelapan!

7.8. CIRI-CIRI KETERLIBATAN KUASA GELAP

Untuk mengenali apakah diri anda terlibat kuasa kegelapan, Bab-1 pada bagian Kedua buku ini memberikan daftar yang memuat berbagai gejala yang menandai keterlibatan seseorang dengan kuasa kegelapan. Perlu dicatat bahwa munculnya gejala ini tidak memastikan bahwa anda sudah kalah oleh ataupun terlibat kuasa kegelapan. Bila anda merasakan diri anda tergolong kepada pribadi semacam ini, tidak ada salahnya anda melakukan penelitian pribadi dan mencari pertolongan hamba Tuhan yang mengerti pelayanan pelepasan (delivery-service). Tidak ada ruginya, mengingat dua pertimbangan berikut:

  • misalnya anda melakukan doa pelepasan, padahal sesungguhnya tidak dibutuhkan, anda tidak rugi; Tuhan tidak akan memarahi, karena kekeliruan itu terjadi oleh kekurangan pengetahuan anda "Dari yang banyak mengerti dituntut lebih banyak" (Lukas.12-48), sehingga dari ketidak-mengertian anda tidak dituntut apa-apa. Jadi doa pelepasan bukanlah sesuatu yang mengandung resiko. Bukankah doa tidak menuntut ongkos?
  • Kalau ternyata anda memang membutuhkan pelepasan, maka anda akan beroleh hal itu dan masa depan anda menjadi cerah, bebas dari perhambaan Iblis dan dosa!

6. JALUR PENYUSUPAN LAWAN

at 2:36:00 PM 0 comments

Di dalam peperangan rohani, kuasa-kuasa Iblis berusaha menyusup masuk ke dalam kehidupan seseorang untuk kemudia mengendalikan pribadi ybs. melakukan hal-hal yang diinginkan Iblis. Jalur-jalur masuknya ada begitu banyaknya; tidak heran kalau Tuhan Yesus [Mat.26:41] berpesan agar murid-muridnya selalu berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan (pencobaan-Iblis, pen.) Dengan pengertian akan permainan Iblis, yang selalu berusaha mengecoh, mendakwa, lalu menjamah atau menggocoh, jelaslah yang dimaksudkan Tuhan Yesus disini: waspadalah selalu akan tipu-daya Iblis, sebab kalau ia berhasil anda didakwa di hadirat TUHAN dan terkena gocohan (yakni: 'jatuh kedalam pencobaan').

Dalam bab ini didaftarkan berbagai jalur yang biasa digunakan oleh roh-najis dan kuasa-kuasa Iblis untuk menyusup atau merasuk ke dalam kehidupan manusia. Masuknya kuasa Iblis untuk menyusup atau merasuk ke dalam kehidupan orang atau bagian tubuhnya untuk memenuhi tujuan-tujuan Iblis. Daftar ini disusun berdasarkan pengalaman pelayanan sekian banyak hamba yang telah dipakai Tuhan untuk pelayanan pelepasan:

6.1. JALUR PANCA-INDERA DAN ANGGOTA TUBUH LAIN

Setiap panca-indera (mata, telinga, hidung, mulut/lidah, kulit tubuh) atau anggota tubuh lainnya (tangan, kaki, rambut, kepala, otak. dll.) oleh bujukan atau tipu daya Iblis dapat terkena berbagai hal berikut:

6.1.1. Mengerjakan hal-hal yang keji dan atau tidak berkenan di hadapan Tuhan, misalnya mata untuk menonton film porno, telinga untuk menyimak musik-rock (yang banyak di antaranya berasal dari setan), tangan untuk mencedarai orang lain, dsb.;

6.1.2. Direlakan untuk digunakan bagi maksud-maksud yang keji atau tidak berkenan dihadapan Tuhan, misalnya mebiarkan bagian tubuh dirajah/ditattoo [Imamat 19:28];

6.1.3. Terkena jamahan Iblis, diobati oleh dukun/orang pintar, sekalipun terjadi waktu kanak-kanak, diramal masa depannya, mata dijampi agar pandangan lebih tajam, tangan patah lalu ditolong oleh dukun, dll.

6.1.4. Seluruh kepribadian bersekutu dengan Iblis, belajar jampi, meditasi, belajar ilmu-gaib, menjadi juru-ramal, dilantik menjadi dukun, hadir dalam perkumpulan spritisme atau persekutuan dukun-dukun, ikut perjamuan-setan (seperti Perjamuan Kudus, tetapi diselenggarakan di Gereja-setan), dll.

6.2. JALUR EMOSI

Berbagai aspek emosi atau 'rasa' (amarah, ketakutan, nafsu-syahwat, kebencian, dll.) di dalam keadaan tertentu dapat terbuka lebar untuk disusupi oleh kuasa Iblis. Seorang yang gemar melampiaskan amarahnya, segera terbuka untuk dirasuk roh-amarah, roh jahat perangsang amarah, semakin lam semakin tidak tekendali. Anak kecil yang diajak menonton film seram (horor) dengan mudah akan disusupi roh-ketakutan. Begitu pula halnya dengan roh-zinah, roh-lesbian, roh-homosex, roh-pencuri, roh-kleptomania, roh-kebencian, sampai kepada berbagai roh-phobia, semua merasuk dengan cara yang serupa, lalu mendekam didalam pribadi seseorang. Dari waktu ke waktu manifestasi kehadiran roh-roh jahat itu dapat diamati!

6.3. JALUR MAKAN, MINUM, ISAP, RESAP, HIRUP, DLL.

Kuasa Iblis dapat merasuk tubuh manusia melalui makan makanan atau minuman yang terkena jampi (sesajen, dsb.) atau makan dari warung atau rumah makan yang memakai pelaris dagangan.

Cara lain adalah melalui menghirup asap (kemenyan) yang disertai jampi, mandi lulur yang sudah dijampi, mandi dengan air jampi dari dukun, buku bacaan yang sudah dijampi, operasi, tusukan atau pijitan yang disertai jampi. Seorang anak Tuhan tidak selayaknya membuka diri untuk jamahan-jamahan Iblis secara demikian!

6.4. BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN

Di dalam semua aspek kehidupan Iblis menawarkan jasa bagi manusia; diterimanya tawaran jasa ini sekaligus menjadi jalur untuk merasuknya kuasa-kuasa Iblis. Keinginan untuk hidup sehat dapat membuka seseorang untuk jamahan Iblis. Begitu pula keinginan untuk kaya-raya dapat mendorong seseorang untuk bersekutu dengan hamba-hamba Iblis. Tidak kalah memikatnya adalah janji seorang dukun (atau juru rias) untuk mempercantik penampilan seorang seri panggung (artis) atau pengantin. Untuk para pria, Iblis menjanjikan kekayaan, kejayaan, kekuasaan serta kemuliaan dunia secara mudah, asal mau bersekutu dengan Iblis dan memenuhi berbagai imbalan yang diminta melalui dukun.

Persyaratan yang diminta dan dijelaskan dapat (kelihatannya) bersifat ringan, misalnya memberi sejumlah uang. Syarat yang lebih berat dapat berbentuk waktu dan uang (misalnya setiap Jum'at Kliwon, jadi setiap 35 hari harus melapor atau berkunjung ke tempat penyembahan ybs.). Persyaratan yang sangat berat dapat berbentuk: setiap tahun satu jiwa anggota rumah tangga (anak, isteri atau pembantu) harus dipersembahkan!

Namun persyaratan yang tidak dijelaskan atau tidak dikemukakan tetap saja sangat berat, yang bersangkutan harus bersekutu dengan Iblis, berarti kehilangan perselutuannya dengan Tuhan Yesus, sekaligus kehilangan kesempatan untuk beroleh kehidupan yang kekal! Yeh.13:17-18 mengajarkan bahwa dengan menerima jasa dukun (=nabi-palsu), jiwa seseorang telah ditangkap oleh hamba Iblis itu, tentunya untuk diserahkan kepada Iblis, sponsornya!

6.5. JALUR HARTA/MILIK (RUMAH, MOBIL, TANAH, DSB.)

Melalui agen-agennya, yakni orang pintar ataupun paranormal, Iblis menawarkan jasa nasihat didalam membeli atau membangun rumah yang tidak 'panas' ataupun penuh berkat! Dalam hal rumah sudah terbeli atau dibangun tanpa nasihat paranormal dan ternyata kurang berkah, Iblis menawarkan jasa pengamanan, jasa penjagaan atau berkat lainnya, agar penghuni rumah itu merasa 'sejahtera'. Hal yang sama terjadi dengan harta milik, misalnya mobil, tanah dsb. Dengan tindakan ini, tanpa disadari, sebenarnya orang yang bersangkutan sudah menyerahkan rumah dan hartanya kepada pengendalian Iblis.

Contoh yang mutakhir adalah menjamurnya 'ketok-magic' untuk mobil-mobil yang penyok, diperbaiki sampai mulus, anehnya tanpa proses las-ketok. Dapat diduga bahwa kemahiran 'ketok-magic' ini bersumber dari ilmu kuno, ilmu 'Empu' (pembuat keris), yang terbiasa membentuk logam keris dengan hanya menggunakan jari-jari tangannya. Tentu saja kekuatan untuk membengkokkan logam keris yang dingin ini (atau kemampuan mengolah logam-pijar dengan tangan telanjang) datangnya dari Iblis! Bukankah peranan mobil di zaman modern ini (keren, megah, gagah) persis sama dengan peranan keris ( megah ,gagah) bagi orang zaman dahulu?

5. TAKTIK DAN TEKNIK PEPERANGAN IBLIS

at 2:36:00 PM 0 comments

Iblis menggunakan banyak sekali taktik didalam peperangan rohani; begitu banyaknya sehingga tidak mungkin didaftar satu per satu. Orang yang kurang mengenal perilaku Iblis, teristimewa yang tidak mengenal Tuhan Yesus mudah sekali terkecoh. Bahkan Iblis berkeinginan menyesatkan orang-orang pilihan juga [Mat.24:24]! Sebagai contoh, ada rohaniwan yang banyak 'berbuat baik', (namun sudah disesatkan Iblis), mengira bahwa kemampuan penyembuhan ajaib serta keahlian paranormal di dalam dirinya adalah karunia Tuhan! Jalan satu-satunya untuk tetap selamat dari intaian Iblis adalah selalu berjalan dibawah bimbingan Roh Yesus! Sekali lagi adalah selalu berjalan dibawah bimbingan Roh Yesus! Sekali lagi disini diingatkan pesan Tuhan Yesus untuk selalu 'berjaga-jaga dan berdoa', jaminan untuk tidak terjerumus kedalam pencobaan!

Pada bab ini direkam sekian banyak taktik yang biasa digunakan oleh Iblis, berdasarkan rekaman didalam Alkitab serta berdasarkan pengalaman pelayanan.

5.1. MENYAMAR

Ini adalah salah satu teknik yang paling tua; pertama kali digunakan di Taman Eden [Kej.3:1-11]. Dengan menyamar sebagai ular, Iblis mengecoh Adam dan Hawa sehingga mereka memakan buah terlarang itu, hal mana mengakibatkan mereka (-mati) rohani; mereka dan seluruh keturunan umat manusia!

1Sam.28, merekam bagaimana Iblis menyamar sebagai (almarhum) Samuel, memenuhi panggilan Raja Saul melalui wanita penyihir di En Dor. Peristiwa pemanggilan arwah ini adalah kekejian di hadapan Tuhan, sehingga Saul beroleh ganjarannya dari Tuhan (kematian yang tragis).

Sepanjang sejarah, Iblis biasa meniru arwah-nenek-moyang, sehingga milyard-an manusia tertipu, karena menganggap bahwa arwah nenek moyang masih menyertai mereka, untuk menolong yang menghormati atau mencelakakan yang tidak menghormati arwah nenek moyang. Akitab, di dalam berbagai ayat (lihat lampiran-1B) menyatakan bahwa orang mati tidak berurusan lagi dengan dunia di bawah matahari! Yang muncul sebagai arwah orang mati tidak lain adalah setan-setan kuburan yang menyamar!

Begitu pula perilaku orang yang dihormati, orang terkenal ('orang kuat', Mat.12:29) ditiru dengan tepat oleh Iblis, sehingga menghadapi seorang yang dirasuk 'arwah orang kuat', penonton serasa menghadapi pribadi itu sendiri, sehingga cenderung menghormati dan mematuhi setiap perintahnya. Contohnya: Prabu Siliwangi, Nyi Roro Kidul, Diponegoro, Sisimangaraja, Sunan Gunung Jati, dsb. seringkali ditiru (malaikat-) Iblis.

Karena kepandaian dan kebiasaan menyamar itu, tidaklah heran bila Iblis beroleh banyak gelar, a.l.:

  • 'ular-tua' [Kej.3:1;Wah.12:9];
  • 'bintang-timur', 'putera fajar', 'Lucifer' [Yes.14:12];
  • 'Beelzebul', si raja lalat [Mat.12:24];
  • 'penguasa dunia' [Yoh.12:31];
  • 'ilah zaman ini' [2Kor.4:4];
  • 'Belial' [2Kor.6:15];
  • 'si penggoda' [1Tes.3:5];
  • 'pendakwa' [Wah.12:10];
  • 'si jahat' [Mat.13:19];
  • 'pembunuh', 'pendusta', 'bapak segala dusta' [Yoh.8:44];
  • 'penguasa kerajaan angkasa' [Ef.2:2];
  • 'penguasa kegelapan' [Luk.22:53].

5.2. 'UNTA MASUK TENDA'

Nama ini dipilih untuk suatu taktik Iblis berbentuk proses yang berlangsung sangat perlahan-lahan, begitu lambatnya sehingga seseorang tanpa terasa sudah terseret atau terjerumus ke dalam cengkeraman Iblis.

Istilah 'unta masuk tenda' berasal dari cerita dari padang pasir, tentang seorang musafir bersama unta tunggangannya terserang badai pasir. Si musafir memasang tendanya, cukup untuk dirinya sendiri. Ia berlindung dalam tenda, sementara untanya tetap di luar, di tengah badai pasir itu.

Selang beberapa waktu, si musafir mendapati bahwa ternyata unta itu memasukkan hidungnya ke dalam tenda. "Biarlah hidungnya di dalam tenda", pikir si musafir. "unta ini perlu bernafas lega, supaya tidak mati. Kalau ia mati saya sendiri susah di tengah padang pasir ini". Jadi ia membiarkan hal itu. Beberapa lama berlalu, si musafir menjumpai bahwa mata si unta sudah berada di dalam tenda pula. "Betul juga", pikir si musafir, "kalau matanya rusak dipenuhi debu saya juga yang akan susah". Hal itupun dibiarkannya. Beberapa waktu berlalu lagi, dan si musafir mendapati bahwa bahwa seluruh kepala si unta sudah berada di dalam tenda! "Wajarlah!", pikirnya, "'kan telinga unta itu perlu juga dilindungi, supaya saya tidak susah nanti!'" Pada pemeriksaan berikutnya, ternyata kaki depan unta itu sudah masuk ke dalam tenda, begitu selanjutnya hingga akhirnya seluruh tubuh unta itu berada di dalam tenda, sedangkan si musafir sudah 'tergusur' ke luar tenda itu! Kesulitan demikian menimpa si musafir karena ia tidak dapat bersikap tegas!

Taktik 'unta masuk tenda' memang sangat sering digunakan oleh Iblis dan pada umumnya memberi hasil! Sebagai contoh: merokok satu batang yang pertama tidak apa-apa, tetapi setelah beberapa kali 'tidak apa-apa', seorang terlambat menyadari bahwa ia sudah terikat kebiasaan buruk:merokok. Demikian pula yang terjadi dengan kebiasaan-kebiasaan buruk (dosa) lainnya.

5.3. MEMELINTIR FIRMAN

Firman TUHAN seringkali dipelintir oleh Iblis, adakalanya hingga terbali 180-derajat. CONTOH: Pada Kej.3:4 Iblis mengatakan kepada Hawa: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,.....", sedangkan jelas-jelas Firman TUHAN berbunyi [Kej.2:17]:"......sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau akan mati".

CONTOH LAIN: Seorang pemuda, tadinya beragama Katholik sudah meninggalkan Yesus. Salah satu alasannya adalah Mat.7:21, Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk kedalam Kerajaan Sorga. di sini dia berhenti membaca, lalu menarik kesimpulan: orang yang menyeru Yesus sebagai Tuhan tidak akan masuk sorga. Gagasan (Iblisi) lanjutan dari kesimpulan tadi adalah: "Kalau ingin masuk sorga, aku harus berhenti mempertuhankan Yesus!" Maka segeralah ia meninggalkan persekutuan yang mempertuhankan Yesus! Luar biasa liciknya pelintiran firman yang dilakukan oleh Iblis dalam benak pemuda itu!

CONTOH LAIN LAGI adalah pelintiran yang dilakukan oleh Iblis di dalam benak sebagian orang Kristen mengenai Mat.22:14: "....Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." Beberapa saudara segera menganggap bahwa ia tidak terpilih oleh Tuhan sehingga sehingga tidak usah bekerja bagi Tuhan Yesus. Tetapi hikmat mengajar saya untuk menempelak mereka yang enggan melayani Tuhan dengan berdalih-dalih begitu. Saya katakan: "Kamu sudah mendaftarkan diri atau belum? Bagaimana kamu dapat terpilih jika kamu belum mendaftarkan diri? Saya tantang kamu, mari kita berdoa mendaftarkan diri kepada Tuhan Yesus, pasti kamu akan terpilih!" Kasihan, pada umumnya mereka menolak mendaftarkan diri, karena pemahaman mereka sudah terpelintir oleh Iblis.

5.4. MERANGSANG EMOSI

Iblis seringkali merangsang seseorang agar tidak mampu mengendalikan emosinya sehingga melakukan tindakan (misalnya: marah hebat, sombong/angkuh, berahi dengan liar) yang tidak sesuai dengan statusnya: anak TUHAN! Dengan kehilangan status 'Anak TUHAN', ybs. dapat didakwa di hadirat TUHAN dan Iblis beroleh izin untuk 'menampih' [Luk.22:31] atau menggocoh dia.

Rangsangan yang dilontarkan Iblis banyak sekali macamnya. Tiga diantaranya adalah (semua pernah dialami penulis):

5.4.1. Menantang pertarungan-kuasa.

Seorang hamba Tuhan harus menginsyafi bahwa ia tidak memiliki kuasa apapun untuk mengalahkan Iblis. Setiap Hamba Tuhan harus menginsyafi tugas-pokoknya. Ia harus tampil menjadi saksi [Kis.1:8] bukan sekedar tampil sakti! Sebaiknya ia menghindar dari tantangan Iblis (melalui orang kesurupan) semacam itu (jadi:menghindar dari keangkuhan), kecuali jika Roh Yesus dengan nyata menyruh ia menerima tantangan Iblis itu.

5.4.2. Merangsang agar hati panas.

Iblis pandai sekali memanaskan hati orang sehingga marah, dan melanggar perintah Tuhan Yesus pada Mat.5:22, lalu kehilangan status, 'anak TUHAN', untuk kemudian didakwa dan digocoh.

5.4.3. Memuji dan menyanjung hebat.

Tuhan Yesus pernah mengizinkan penulis untuk mengundang Lucifer hadir didalam diri seorang wanita yang kesurupan. Lucifer kemudian mencoba 'menggelembungkan' pribadi penulis dengan mengatakan:"....memang kamu hamba Tuhan yang luar biasa". Kalau saja tidak waspada, tentu hasilnya adalah kesombongan pada diri penulis. Namun Hikmat mengajar untuk semakin merendahkan diri, sehinga seusai pelayanan itu, penulis memutuskan untuk merendahkan diri dihadapan Tuhan [Ezra 8:21] dalam bentuk berpuasa seharian.

5.5. MENYUSUPKAN ROH-ROH NAJIS

Iblis dan malaikat-malaikatnya memiliki kemampuan untuk menyusupkan roh-roh najis ke dalam diri manusia, dengan demikian ia dapat mengendalikan perilaku manusia, korbannya. 2Tim.1:7 memberi contoh kepada kita akan hal itu:

[7] Karena TUHAN memberikan kepada kita bukan-roh-ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Roh-ketakutan membuat seseorang menjadi (mudah) ketakutan, atau menjadikan penalut. Ini bukan dari TUHAN. Di pihak lain, yang dari TUHAN adalah roh yang membangkitkan ketertiban, misalnya. Jika roh-ketakutan bukan dari TUHAN, maka tidak bisa lain, itu dari Iblis! Begitulah cara Iblis mempengaruhi manusia.

Alkitab juga berbicara mengenai roh-dusra [1Taw.22:21-22] yang dapat menyusup ke dalam diri manusia (400-nabi-nabi Raja Ahas), mengakibatkan mereka menjadi pendusta. Yesus, yang sangat memahami permainan alam-roh (bahkan menguasainya) mengajarkan hal ini melalui berbagai karyanya, antara lain ketika ia memerintahkan [Mrk.9:25]:..."Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"

Kecemaran dan persekutuan dengan hamba-hamba Iblis di masa lalu mempermudah roh-roh najis dan pengendalian manusia ybs. Markus 5:1-13 dengan jelas menggambarkan penyusupan ribuan setan ke dalam diri manusia, untuk kemudian disuruh pergi oleh Tuhan Yesus dan diizinkan menyusup kedalam dua ribu ekor babi!

Pada masa kini, penyusupan roh-najis dapat terjadi bahkan pada hamba-hamba Tuhan, kalau kurang waspada. Karena mengejar karunia-karunia Roh, seringkali seorang hamba Tuhan tidak menguji roh yang tersalur ke dalam dirinya (biasanya melalui tumpangan-tangan seseorang yang lebih 'senior'). Akibatnya, dalam banyak peristiwa dapat terlihat adanya hamba TUhan yang berbahasa-lidah namun perilakunya masih manusia-lama, sehingga sulit mempercayai bahwa dia penuh Roh Kudus. Dapat dicurigai bahwa bahasa lidahnya itu berasal dari Iblis.

Begitu pula hal kesembuhan ajaib yang dilakukan oleh berbagai hamba Tuhan, ada sebagian berasal dari Iblis. Kesembuhan ajaib itu terjadi 'di dalam nama Yesus', tetapi 'oleh kuasa Iblis'. Ini yang tidak waspadai sebagian orang Kristen: Iblis tidak dapat semau-maunya menggocoh manusia, harus beroleh izin Tuhan terlebih dahulu. Namun Iblis bebas untuk menghentikan gocohannya atas diri manusia (misalnya: penyakit), sehingga manusia itu sembuh sementara didoakan oleh hamba Tuhan yang 'sakti' itu! Adakah untungnya si Iblis melakukan hal itu? Banyak sekali! Hamba Tuhan itu jadi tampil sakti, sangat sakti, sehingga apa saja pengajaran yang disampaikannya, akan diterima bulat-bulat oleh umatnya yang berjumlah ribuan, termasuk pengajaran sesat yang disusupkan oleh Iblis!

Dengan cara demikianlah muncul kasus-kasus 'serigala berbulu domba' yang dinubuatkan oleh Yesus dalam Matius 7:15.

5.6 MENYUSUPKAN KUASA ATAU KONSEP-PENYESATAN

Kuasa Iblis (enersi-alam-gaib, misalnya: sihir) dapat menyusup ke dalam diri seseorang atau ke dalam binatang, dan mengendalikannya sesuka hati. Kemampuan menyusupkan konsep-penyesatan dibatasi oleh izin Tuhan dan oleh kekudusan orang yang bersangkutan.

Tentang kekayaan dan milik Ayub, jelas Tuhan bersabda [ay.1:12]: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu....." Jelas sekali bahwa Iblis memiliki kuasa, dan seberapa jauh kuasa itu dapat dikerahkan Iblis untuk merusak atau menggocoh manusia, terbatas oleh izin yang dikeluarkan Tuhan.

Kasus perempuan bungkuk 18-tahun pada Luk.13:10-17 jelas menunjukkan bahwa Iblis mengikat dia (jadi: kuasa Iblis) sehingga menjadi bungkuk.

Contoh tentang penyusupan pikiran yang dialami oleh Petrus [Mrk.8:31-33]. Petrus menegor Yesus yang memberitahukan peristiwa kematian yang akan dialamiNya. Tegoran Petrus beroleh jawaban pedas [ayat-33]: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan TUHAN....." Bukannya Yesus memanggil Petrus dengan sebutan 'Iblis', tetapi Yesus tahu bahwa Iblis sudah menyusupkan pikiran duniawi ke dalam benak Petrus, sehingga Yesus perlu menghardik Iblis itu pergi dari Petrus! Anak kalimat berikutnyalah yang ditujukan Yesus kepada Petrus.

5.7. BERDALIH-DALIH

Taktik ini terlihat di dalam peristiwa orang Gadara [Mat.8:28-34] di mana setan berdalih [ayat-29] dengan: "Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Hamba Tuhan yang biasa memberikan pelayanan-pelepasan, didalam berperkara dengan setan, seringkali mendengar dalih 'arwah-leluhur' yang merasuk keturunannya mengatakan "...aku sayang kepada anak ini", atau "wanita ini cucuku, jadi aku mau bersama dia selalu".

5.8. MENYISIP / MENGULUR WAKTU

Taktik ini berhubungan dengan taktik berdalih-dalih. Kadangkala berdalih-berdalih dilakukan untuk mengulur waktu, supaya hamba Tuhan yang melayani menjadi bosan. Dengan menyusupkan pikiran ke dalam diri orang yang dilayani, sering hamba Tuhan diberi janji oleh orang yang dilayani: "Besok saya akan mengunjungi anda dan mencurahkan seluruh permasalahan kehidupan saya". Anda harus bijak menentukan, apakah ini janji yang tulus ataukah sekedar berdalih-dalih, sebab mungkin saja nanti malam 'pasien' itu bunuh diri, dan Iblis memenangkannya!

Contoh lain adalah penyusupan pikiran ke dalam orang dari agama seberang yang kita beri tawaran keselamatan dari Yesus Kristus. Biasanya pikiran yang disisipkan adalah "Saya mau cari dulu kebenaran", maka ybs. Lupa bahwa keselamatan jauh lebih penting daripada sekedar kebenaran itu! Secara pengetahuan umum, jelas bagi kita bahwa sekian banyak cerdik-pandai menghabiskan puluhan tahun kehidupan mereka untuk mencari kebenaran hakiki, semua tanpa hasil! Socrates, Plato, Aristoteles, dll. adalah orang-orang yang jauh lebih pandai dari kita sekalian, namun semuanya gagal menemukan kebenaran hakiki itu. Tetapi barangsiapa menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadinya, ia sekaligus akan memperoleh kebenaran hakiki itu [Yoh.14:6].

5.9. MENYIHIR / MEMPESONA

Orang-orang yang biasa menghabiskan waktunya duduk-duduk di tempat maksiat, suatu waktu, setelah dijamah dan diperbaharui oleh Tuhan Yesus akan menyadari bahwa kuasa Iblis biasa bekerja dengan sihir dan pesona. Dalam keremang-remang tempat hiburan, seorang wanita penghibur bergincu tebal akan terbayangkan (bukannya terlihat) semakin lama semakin memikat, sehingga laki-laki hidung belang umumnya akan jatuh kedalam pelukan wanita semacam itu, karena sihir atau pesona setan!

5.10. MEMBUJUK, MEMBELOKKAN PERHATIAN

Ada ketikanya seorang yang sedang dilayani melakukan bujukan-bujukan yang sifatnya membelokkan perhatian. Misalnya, setan mengatakan bahwa ia akan pergi dengan mudah kalau diizinkan menari Serimpi. Kalau itu diizinkan dan si pelayan menjadi lengah, tarian ini dapat berlangsung sangat lama, hingga larut malam, sehingga pelayanan tidak dapat dituntaskan!

5.11. MEMANCING PERHATIAN

Penulis pernah hampir terpancing perhatian ketika ada laporan tetangga bahwa disekitar rumah kami sering terlibat tuyul berkeliaran. (Tuyul adalah jadi-jadian yang berbentuk anak kecil; oleh pemeliharanya dimanfaatkan untuk mencuri uang lembaran dari rumah-rumah tetangga). Timbul keinginan untuk mengintip tuyul itu dan kalau terlihat akan 'mengikatnya' dengan kuasa Yesus untuk kemudian dinterview. Untunglah hikmat pengajar, bahwa hal itu sudah menjurus kepada spiritisme, kekejian di hadapan Tuhan (berbicara dengan 'orang mati', [Ul.8:10-13]. Lagipula, dengan cara demikian Kuasa Yesus sudah digunakan untuk hal yang sia-sia, bukan untuk kepentingan Kerajaan TUHAN (memenangkan jiwa), tetapi sekedar untuk kepuasan dan kebanggaan pribadi. Rencana itu disingkirkan segera.

Contoh lain adalah tentang 'sepasang' pohon lontar di daerah Pejompongan, Jakarta, yang sekian lama tidak dapat ditebang maupun dibulldozer. Kata orang ada penunggunya yang hebat. Penulis dipancing oleh Iblis (melalui omongan teman sekantor) bahwa hanya penulis yang dapat merobohkan pohon lontar itu. Konon masih disertai janji upah sebesar dua juta rupiah dari kontraktor membangun jalan layang di sana. Tentu saja pancingan itu ditolak, karena kuasa Yesus adalah milik Yesus, bukan milik penulis. Tidak dapat digunakan sesuka hati kita, untuk popularitas sendiri. Setiap penggunaannya harus dengan izin Tuhan Yesus, untuk kemuliaan Tuhan Yesus!

5.12. MENYURUH SESUATU (YANG SEPELE) TIGA KALI

Taktik atau teknk ini jarang digunakan, tetapi kalau terjerumus akibatnya fatal. Pengenalan akan teknik ini terjadi ketika penulis masih remaja menonton pertunjukan hynotisme dari seorang Tukang Obat di pinggir jalan. Dalam pertunjukan semacam itu biasanya juru hypnotis akan memilih seorang anak, kemudian menyuruh anak itu melakukan hal-hal yang sepele sampai tiga kali. Contohnya: "Dik, minta tolong ya, pegangkan jam tangan ini." Siapakah anak kecil yang akan menolak ketika diizinkan memegang (dan mengamat-amati) jam tangan yang berkilau-kilauan? Si tukang obat meneruskan pembicaraan tentang obat yang dijualnya, lalu, setelah lewat beberapa menit mengeluarkan lagi perintah (tersamar): "Dik, saya akan memerlukan bantuan, jadi tolong maju kesini dua langkah". Si anak mematuhi lagi perintah sederhana itu. Juru hipnotis berceloteh lagi. Lewat lagi beberapa menit datang perintah ketiga (benar-benar teknik 'Onta-masuk-tenda'): "Sekarang arloji itu letakkan keatas tikar".

Selesai ketiga perintah itu dilaksanakan, si anak sudah menjadi 'budak' juru hypnotis itu, atau budak dari setan hipnotisme, yang mensponsori juru hipnotis itu. Apa saja yang diperintahkan akan dilakukan anak itu! Misalnya, seorang anak yang tidak pernah belajar silat, dalam keadaan terhipnotis, dibawah kendali setan hypnotis akan dengan mudah memamerkan jurus-jurus ilmu silat yang ampuh dan aneh-aneh! Tanpa belajar!

Dalam pelayanan pelepasan, melalui mulut orang yang kesurupan, setan dapat membujuk si pelayan untuk melakukan hal-hal yang sepele. Kalau sampai tiga kali dituruti, maka Iblis, di hadirat Tuhan, siap mendakwa si pelayan: "Tuhan, perkenankan saya menjamah dia, sebab dia itu hambaku. Buktinya: dia patuh melakukan perintahku sampai tiga kali!" Akibatnya dapat fatal bagi si hamba Tuhan!